❀° 𝚂𝚎𝚟𝚎𝚗

893 83 6
                                    

⇢ ˗ˏˋ [ ℋ𝒶𝓅𝓅𝓎 ℛℯ𝒶𝒹𝒾𝓃ℊ ] ࿐ྂ

Yukimiya dan (Name) kini tengah setengah terbaring di atas kasur. Dengan keadaan Yukimiya bersandar pada kepala kasur dan (Name) duduk di antara kedua paha suaminya itu serta menyandarkan kepalanya pada dada bidangnya.

(Name) tengah fokus menonton film kesukaannya di handphone. Sedang Yukimiya sendiri sibuk bermanja-manja dengan tubuh sang istri. Pria itu rasanya seperti diabaikan.

Terlebih lagi, istrinya menonton film dengan karakter utama laki-laki yang begitu tampan. Juga, ia masih ingat cerita rekan timnya yang menceritakan bahwa dia bertemu dengan (Name) dan mengabiskan sedikit waktunya dengan wanita itu.

"(Name), udahan dong nontonnya," seru Yukimiya dengan suara lesu.

"Bentar, lima menit lagi," ucapnya.

Yukimiya menghela nafas berat. Deru nafasnya yang hangat, terasa menggelitik dipermukaan kulit leher sang istri.

"Adek..." panggilnya dengan lembut.

Bulu kuduk milik (Name) meremang ketika mendengar suara super lembut memanggil namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulu kuduk milik (Name) meremang ketika mendengar suara super lembut memanggil namanya. Lantas dirinya mematikan handphone miliknya. Kepalanya sedikit mendongak.

"I-iya Ma-mas?" Entah mengapa suaranya menjadi terbata. Tidak biasanya suaminya bersikap seperti ini.

Pria itu tak menjawab. Kedua tangannya yang sedari tadi melingkar di pinggang ramping sang istri, mengerat seketika. Wajahnya jatuh tepat pada bahu milik (Name).

"Jangan fokus ke handphone terus..." ucapnya dengan suara beratnya.

(Name) mengerutkan keningnya. Bingung dengan perkataan suaminya.

"Mas, kalau lagi nonton itu kan harus fokus," jawabnya.

Yukimiya menggelengkan kepalanya. "Gak boleh ah..." ucapnya lagi.

(Name) menghela nafas. Jika sudah begini, pasti suaminya itu sedang cemburu.

"Mas, kenapa sih? Mas cemburu?" tanyanya. Pria bersurai cokelat tua itu mengangguk pelan.

Benar kan dugaannya. Wanita itu kemudian beranjak dari posisinya dan Yukimiya mengikuti arah kemana istrinya itu pergi. (Nam) Memilih berdiri diantara kedua kaki Yukimiya. Kedua tangannya lalu bergerak meraih wajah suaminya dan mengangkatnya hingga iris miliknya bertabrakan dengan bongkahan oranye.

"Cemburu sama siapa? Sama laki-laki yang tadi aku tonton?" tanyanya lagi.

Lagu, suaminya mengangguk. Membuat (Name) kembali menghela nafas lalu tertawa pelan.

"Mas, dia kan cuman pemain film doang. (Name) tau kok karakter utamanya ganteng. Tapi (Name) mana mungkin berpaling dari mas," jelasnya sejelas mungkin.

Bibir pria itu mengerucut. Kepalanya sedikit menoleh untuk menghindari tatapan (Name).

(Name) dengan sengaja menarik wajah sang suami agar kembali bersitatap.

"Mas, (Name) cuman cinta sama mas. Toh, mas kan suami (Name), udah tercatat sah dalam buku nikah. Ditambah (Name) juga udah bersumpah untuk sehidup semati sama mas," ucap (Name) dengan panjang lebar namun tak membuat air wajah suaminya berubah.

(Name) menghela nafas berat. Tidak ada lagi jalan keluar selain satu hal ini.

Wanita itu lantas mendekatkan wajahnya pada wajah sang suami dan mempertemukan bilahan benda kenyal dalam waktu sesaat.

"Mas Ken itu satu-satunya penghuni di hati (Name). Ngerti?"

Pertanyaan itu dibalas kekehan kecil oleh Yukimiya. Tanpa aba-aba pria itu memeluk pinggang ramping sang istri. Menariknya untuk membawanya mendekat. Kepalanya ia sandarkan pada perut rata istrinya.

Melihat tingkah sang suami yang sudah berubah, (Name) terkekeh pelan. Sikap suaminya itu kadang sulit untuk ditebak.

"Udah cemburunya, kan?"tanyanya yang dijawab anggukan oleh Yukimiya.

"Maafin mas." Ia menjeda kalimatnya. "Mas cuman takut kehilangan kamu yang udah jadi bagian hidup mas."

"Mas gak mau kehilangan kamu yang begitu berharga di kehidupan mas," ucap Yukimiya yang tanpa sadar menimbulkan kemerahan di pipi sang istri.

Pria itu lalu mengendurkan pelukannya. Mendongak sembari satu tangannya merayap untuk menyentuh tengkuk sang istri. Kemudian mendorongnya dan berhasil mempertemukan kembali bilahan kenyal miliknya dan milik sang istri.

Dengan lembut Yukimiya menyesap bibir sang istri. (Name) membiarkan pria itu mendominasi permainan kali ini.

Merasa sudah diberikan izin olehnya, Yukimiya dengan nakal menelusupkan satu tangannya yang menganggur. Membiarkan tangannya itu membuai perut yang kelak akan diisi oleh darah dagingnya.

"Mhmm..." (Name) bergumam pelan.

Detik berikutnya, kedua tautan bibir terlepas. Menyisakan benang saliva yang di ujung lidah mereka.

Yukimiya tertawa kecil melihat wajah istrinya yang memerah padam. Tanpa berlama, ia menarik lagi tubuh mungil wanita itu dan membawanya berbaring di bawah tubuhnya.

Kedua tangan kekarnya mengunci kedua tangan milik (Name) di samping kanan dan kiri kepalanya.

(Name) memejamkan matanya. Merasakan deru nafas yang hangat menembus pori-pori wajahnya. Kemudian membuka kembali matanya menatap iris oranye sang suaminya yang sudah dikuasai oleh nafsu.

"(Name)..." panggilnya dengan suara bariton miliknya.

"Iya mas?"

"Let's make a baby..."

『♡』

Haii haloo aku balik lagii!!Apa kabar semua? Semoga baik-baik aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii haloo aku balik lagii!!
Apa kabar semua? Semoga baik-baik aja.

Maaf sekali aku baru bisa up. Karena jujur dari nov sampai Des itu bnyk bgt kegiatan.

Mungkin sekian dari aku hari ini, maaf bila kurang memuaskan. Bye bye!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 : 𝐘. 𝐊𝐞𝐧𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang