Chapter 7

204 5 2
                                    

Frost baru saja akan memulai pelampiasan seksualnya pada Max ketika pintu kantor Frost didobrak oleh Zero dan Dyna.

"Apa yang...?" Kata-kata Frost terputus ketika dia berusaha menghindari slugger milik Zero, ditambah dengan Dyna yang melawan Frost.

"Xenon, cepat bawa Max pergi!" Teriak Dyna yang berusaha menahan Frost.
"Baik," Xenon segera mendekati Max yang masih terbaring di lantai. "Max, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Xenon sambil membantu Max untuk berdiri.
"Aku tidak apa-apa. Aku beruntung karena Frost belum sempat melakukan itu padaku," jawab Max.
"Sebaiknya kita pergi," kata Xenon.
"Tapi Zero dan Dyna...," Max menoleh ke arah Zero dan Dyna yang sekarang terlibat perkelahian dengan Frost.

"Kalian pergi saja! Kami akan menahan Frost!" teriak Zero. "Cepat!"

Xenon memegang pergelangan tangan Max, lalu mengajaknya untuk segera pergi dari sana.

Setelah mereka pergi cukup jauh dan menemukan tempat yang cocok untuk bersembunyi.

"Akhirnya kita bisa menjauh dari Frost," kata Xenon dengan napas yang terengah-engah, lalu dia menoleh ke arah Max yang sekarang tertunduk lemas.
Xenon yang menyadari itu, menanyakan kepada Max. "Max? Kamu tidak apa-apa kan? Apakah ada yang terluka?"

Max menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Lalu, apakah ada sesuatu?" tanya Xenon.
Max masih menundukkan kepalanya, dia masih belum berani menatap wajah Xenon secara langsung.
Xenon mengubah posisinya agar dirinya berhadapan langsung didepan Max. "Max, kamu bisa katakan sesuatu padaku."

Kali ini Max menatap Xenon. Xenon bisa melihat ada air mata yang mulai keluar dari mata Max.
"Xenon, aku tidak menyangka... kalau kamu masih mau menolongku, padahal aku... sudah...," Max tidak mampu menyelesaikan kalimatnya ketika air matanya mengalir membasahi pipinya. Max terisak-isak ketika dia teringat kembali dengan kejadian yang membuatnya trauma dan merasa kotor.
Xenon menyentuh pipi Max, lalu mengusap air matanya.

"Tidak perlu takut, Max. Aku ada disini. Aku tidak peduli kalau kamu sudah 'kotor', aku selalu ada buat kamu, Max," kata Xenon, lalu dia memeluk Max agar dirinya merasa lebih baik dan tenang.
Max belum pernah merasakan pelukan seperti itu. Pelukan Xenon terasa hangat. Max pun membalas pelukan Xenon.

Setelah cukup lama, mereka melepaskan pelukan mereka.

"Bagaimana? Apakah kamu sudah merasa lebih baik?" tanya Xenon. Max menatap Xenon, lalu menganggukkan kepalanya.
"Baguslah. Kalau begitu, ada satu hal yang harus aku lakukan, dan aku membutuhkan dirimu, Max," kata Xenon.
"Apa maksudmu?" tanya Max.
"Sudahlah. Kau ikut saja. Percayalah padaku," jawab Xenon, lalu mengajak Max ke suatu tempat.

Disisi lain, Zero dan Dyna masih berkelahi dengan Frost.

"Sial! Ternyata dia tangguh juga!" umpat Zero.
Dyna sudah memasang kuda-kuda untuk menyerang Frost lagi, tapi dia menghentikan aksinya ketika dia melihat Ultra Sign dari Astra.

"Zero, kita mundur dulu!" seru Dyna.
"Tapi...," Zero menghentikan kata-katanya ketika Dyna menyentuh bahunya, lalu membisikkan sesuatu padanya.
Zero memahami hal itu, lalu membalasnya dengan anggukan kepala. Dengan segera, Zero dan Dyna pergi meninggalkan Frost.

"Ya, itu benar! Pergi saja! Dasar Ultra muda kurang ajar!" teriak Frost.
Frost menyadari kalau dirinya terluka akibat dari perkelahian barusan. Frost memutuskan untuk pergi ke Silver Cross.

Sesampainya di Silver Cross, dia bertemu dengan Jack dan Leo.

"Ah, selamat siang, Jack-san, Leo-san!" sapa Frost.
Tetapi mereka tidak membalas sapaan dari Frost. Mereka justru menatap Frost dengan tatapan marah dan jijik padanya.

Frost tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia menganggap mereka bersikap seperti itu karena kelelahan. Frost pun memutuskan untuk menemui Mother of Ultra.

He Shouldn't KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang