Tetap vote walau ceritanya udah End ya? Terima kasih..
.
.
."Aksa, gue hamil!!" ujar pemuda yang berada dihadapan Aksa saat ini, Kalka.
"Hah?"
"Hah hoh hah hoh, tanggung jawab lo!!"
...
Sebulan yang lalu.
Sepulang dari sekolah, Aksa langsung pergi ke warung untuk membantu ayah dan ibunya berjaga disana. Ia dititahkan oleh sang ibu untuk mengantar pesanan ke orang di meja samping tenda. Aksa menaruh pesanan ke atas meja si pemesan. Orang itu mendongak dan menatap Aksa, wajahnya memerah sayu seperti orang yang sedang, ehem, teler. Aksa mengenal orang ini, mereka satu sekolah, tapi beda kelas.
"Kamu Kalka kan?" Tanya Aksa.
"Iya, lo Aksa kan? Anak 12 IPA?, bisa temenin gue duduk gak, gue lagi sedih nih, abis di putusin cewek gue" pinta Kalka.
Aksa berpikir sejenak, sekarang sedang ramai, ia harus membantu ayah dan ibunya, jika tidak mereka akan kerepotan melayani pelanggan.
"Maaf, tapi saya harus membantu abah sama ibu, sedang banyak pelanggan" tolak Aksa halus.
"Oke, kalo udah sepi lo temenin gue disini" kali ini nada Kalka terdengar memerintah.
Aksa sedikit bingung, padahal ia dan Kalka tidak begitu dekat, hanya sekedar tahu nama, jika Aksa di kenal orang di sekolah karena kepintarannya, Kalka di kenal karena kebandelannya serta playboy yang suka gonta-ganti cewek.
"Iya" setelah menjawab singkat, Aksa berbalik lagi untuk membantu orang tuanya.
Hampir satu jam berlalu, Aksa kembali lagi.
"Lama banget sih!" ketus Kalka melihat Aksa yang baru datang.
"Maaf, ini baru dapat sepi" ucap Aksa seraya duduk di depan Kalka. Ia melirik nasi goreng yang dipesan Kalka tadi, masih tersisa setengah.
"Kenapa gak di habisin? Mubadzir" lanjut Aksa.
"Ya kalo orang dah kenyang masa mau di paksa!!" Balas Kalka sewot.
Aksa tak peduli lagi dan menatap Kalka lebih teliti, wajahnya sangat merah.
"Kalka, kamu mabuk? Mukamu merah banget" tanya Aksa.
"Dikit, hehe. Soalnya gue lagi sedih nih habis di putusin. Cewek gue tega banget, padahal kita udah sejauh ini. Lo bayangin, seminggu cok, kita udah pacaran selama seminggu, tapi dia tega mutusin gue, karena gue keciduk jalan sama cewek lain. Asu kan?"
Aksa hanya menggeleng pelan mendengar ocehan tak bermutu pemuda yang sedang teler itu.
"Kamu bawa kendaraan? Mari, biar saya antar kamu pulang" karena melihat keadaan Kalka yang nampak kacau, Aksa menawarkan niat baiknya.
Tanpa menolak, Kalka merogoh kunci motor di saku celananya dan memberikannya pada Aksa.
Aksa kembali sebentar untuk berpamitan pada orang tuanya lalu mengantar Kalka pulang.
"Nanti kamu tunjukan arah rumahmu ke saya ya? Sekarang pegangan, kalo kamu jatoh matilah saya"
Tanpa menunggu lama, Kalka langsung memeluk pinggang Aksa lalu menyenderkan kepalanya ke bahu lebar pemuda berwajah tampan itu.
.
.Aksa memandangi rumah besar di hadapannya, berbeda dengan rumah mereka yang kecil.
"Kamu tinggal sendiri ya? Kuncinya mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa, Gue Hamil!! |END
Romance[PROSES REVISI] "Tanggung jawab lo cowok miskin!!" - Kalka "B-baik, kamu tenang ya? Saya bakal tanggung jawab" - Aksa #bl #mpreg Note: isi dari cerita ini adalah 50:50, karena ada sedikit plot twist. Konfliknya juga seringan kapas. THIS IS MY FIRST...