03

48.9K 3.2K 91
                                    

Happy reading ~



Keesokannya

Kalka terbangun dari tidurnya, dia membuka mata dan sedikit mengerjap. Namun pemuda kecil itu merasa sedikit aneh, karena bantal yang digunakannya terasa keras. Saat menoleh keatas, matanya bertemu pandang dengan Aksa yang kini tengah menatapnya. Kalka baru sadar, ternyata dia tertidur di dada pemuda itu.

"Selamat pagi..." Sapa Aksa dengan senyum lembutnya.

"Ya" Kalka hanya menjawab singkat lalu segera bangkit dari tidurnya. Dia malu karena sudah tertangkap basah tidur di dada Aksa. Padahal rencananya, dia ingin bangun duluan agar Aksa tidak tahu jika dia tidur sambil memeluknya.

Kalka keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah kamar mandi yang terdapat di bagian dapur. Saat masuk kedalam tiba-tiba dia keluar lagi dengan berteriak kencang sambil berlari ke kamar.

"AKSAAAA"

Dia langsung memeluk Aksa yang berdiri di depan pintu kamar dengan wajah terkejut dan bertanya-tanya.

"Ada apa Kalka?"

"Itu... Di kamar mandi ada kecoa..!!" Adunya masih memeluk Aksa.

"Yaudah kamu tunggu sini dulu, aku usir kecoanya"

Kalka hanya menuruti dan melepas pelukannya.

Beberapa saat kemudian, Aksa keluar lagi dari kamar mandi dan memberitahu istrinya bahwa dia sudah mengenyahkan kecoanya.

"Kalo dia datang lagi gimana?" Tanya Kalka masih mewanti-wanti.

"Kalo datang lagi, kamu tinggal teriak aja"

"Iiihhhh kok gitu!!?" Protes Kalka.

Aksa hanya terkekeh melihat wajah Kalka yang semakin menggemaskan saat marah-marah.

"Gak usah ketawa, gak lucu, pokoknya lo harus tungguin gue di depan pintu selama gue mandi!!"

"Iya....iya...."

Tanpa menunggu lama, Kalka langsung masuk kedalam kamar mandi. Tak lama kemudian, terdengar suara guyuran air dari dalam, menandakan bahwa pemuda kecil itu sedang mandi.

Karena di rasa aman-aman saja, Aksa tidak lagi berdiri di depan pintu dan berjalan kearah dapur untuk membuat nasi goreng untuknya dan Kalka.

Ayah dan ibunya sedang pulang ke kampung 2 hari yang lalu, karena neneknya sudah sakit-sakitan. Beliau hanya ingin di jaga oleh ibu Aksa yang notabenenya adalah menantunya. Neneknya memang sangat menyayangi ibu Aksa, tidak membeda-bedakannya dengan anak kandungnya.

"Kan udah di bilang jagain" ucap Kalka dari belakang yang kini sudah harum karena habis mandi.

Aksa mematikan kompornya lalu beralih menatap Kalka.

"Takutnya pas kamu habis mandi langsung kelaparan, jadi mumpung kamu lagi mandi... Aku langsung cepet-cepet buatin sarapan untuk kamu" jelas Aksa.

"Gue belum maafin lo ya?" Ucap Kalka memperingati. Dia masih merasa kesal, karena pemuda di depannya itu, Kalka di usir dari rumahnya.

"Iya... Aku tau kok. Sekarang kamu tunggu di meja makan ya? Aku tuangin dulu nasinya baru kamu makan"

Kalka hanya menurut tanpa sepatah kata, lalu menunggu Aksa dengan tenang. Setelah itu, Aksa membawa sepiring nasi goreng tanpa saus dan kecap itu ke hadapan Kalka.

Kalka bingung melihat Aksa hanya membawa sepiring nasi, bukannya dua.

"Kenapa hanya sepiring?"

"Kamu makan aja, karena kamu butuh banyak makan supaya bayi kita berkembang dengan baik"

Aksa, Gue Hamil!! |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang