"A-Xian, makanlah dulu." Jiang Yanli memasuki kamar Wei Wuxian dengan semangkuk sup di tangannya.
Pemuda berpita merah tersenyum lebar, ingin bangun mendekati kakak seperguruannya. Namun, tubuhnya merasakan lonjakan sakit saat banyak bergerak.
"Ah!"
"A-Xian diam saja, biar aku yang ke sana." Jiang Yanli tersenyum.
"Kakak, Lan Zhan dan Jiang Cheng di mana? Ini sudah tiga hari semenjak kita bertemu lagi." Wei Wuxian memasang wajah heran.
"Mereka sedang berkumpul di Qinghe bersama kultivator-kultivator lainnya," jawab Jiang Yanli sambil menyuapi sup ke lawan bicaranya.
Wei Wuxian membulatkan mata. "Apa ada serangan dari Klan Wen lagi?"
"Tidak, Kepala Klan Nie mengadakan pesta atas kemenangan mereka melawan Klan Wen. Klan Wen sudah hancur," jelas Jiang Yanli.
"A-Xian juga diundang, tapi dengan kondisi seperti ini, lebih baik tidak hadir dulu." Jiang Yanli tersenyum kecil.
Tok! Tok! Tok!
Kedua orang di dalam kamar itu melirik ke arah pintu. Jiang Yanli memberikan sup di tangannya kepada Wei Wuxian lalu membuka pintu.
"Ah, Tuan Muda Nie."
"Salam, Nona Jiang. Maaf atas kedatanganku yang tiba-tiba begini." Nie Huaisang, adik dari Nie Mingjue tersenyum gugup.
"Tidak apa-apa, Tuan Muda Nie. Kau pasti ke sini untuk menjenguk A-Xian, silahkan masuk." Jiang Yanli membuat isyarat tubuh untuk mempersilahkan Nie Huaisang masuk.
"Bro Wei!!!" Nie Huaisang masuk ke kamar dan langsung memeluk Wei Wuxian.
"Oh! Bro Nie! Bagaimana kabarmu?!" tanya Wei Wuxian.
"Aku tidak pernah baik-baik saja. Kakakku selalu memarahiku, bahkan saat di acara besar seperti ini." Nie Huaisang mendengus.
"Hahaha! Kau ke Yunmeng karena tidak ingin di Qinghe?!" tanya pemuda berpita merah.
"Ya ... begitulah, kumohon kepada Nona Jiang dan Bro Wei untuk tidak memberitahu kakakku bahwa aku ke Yunmeng." Nie Huaisang memohon sambil menunduk.
"Kami tidak akan memberitahu Chifeng-Zun, jadi Tuan Muda Nie tenang saja," ucap Jiang Yanli dan Wei Wuxian mengangguk.
"Terima kasih! Terima kasih!" Nie Huaisang menahan air matanya.
Kruuuuuuuk!
Tiba-tiba suara perut kosong itu memenuhi ruangan. Jiang Yanli dan Wei Wuxian menatap Nie Huaisang. Pemuda itu hanya menggaruk kepala belakangnya yang sebenarnya tidaj gatal.
"Maaf, aku tidak sopan."
"Haha, aku akan mengambilkan Tuan Muda Nie sup juga, kalian bicaralah dulu." Jiang Yanli terkekeh, lalu keluar dari kamar.
"Hei, hei, Bro Wei," panggi Nie Huaisang.
"Hm?"
"Sebenarnya, aku mendapat sebuah kabar," bisik Nie Huaisang.
"Apa itu?"
"Maafkan aku bila pertanyaan ini tidak sopan. Namun, Bro Wei, apa kau benar-benar hamil?" tanya Nie Huaisang.
"Hum? Ya? Kurang lebih seperti itu," jawab Wei Wuxian santai.
"Dari mana kau tahu?" tanya pemuda berpita merah.
"Tabib. Tabib keluargaku mendapat pesan dari tabib Klan Jiang, dia menanyakan beberapa hal tentang Bro Wei. Itu alasan keduaku datang ke Yunmeng," Nie Huaisang menjeda, "aku tidak sengaja mendengar, sumpah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blessing 🔞 (Wangxian Mpreg)
Fiksi PenggemarSetelah jatuh dari bukit pemakaman, Wei Wuxian kembali dengan kultivasi iblis untuk membalas dendam kepada Klan Wen. Namun, karena kultivasi itu, sebuah benih kehidupan tumbuh di dalam tubuhnya. Bagaimana Wei Wuxian menghadapi konsekuensi dari kulti...