Lima

427 38 0
                                    

🍓Happy Reading🍓






Beberapa bulan telah berlalu. Begitupun hubungan Yoongi dan Jimin masih berlanjut, bahkan makin mesra. Tapi mereka tau tempat jika dirumah tak akan bermesraan dan bersikap biasa saja layaknya Yoongi sebagai teman dari Chan dan Jimin adalah anak dari ayah Chan. ,

"Minah.. Bolehkah? " Tanya Yoongi menggantung.

Jimin yg asik berkutat dengan laptopnya mengalihkan atensinya menghadap Yoongi yg tengah tengkurap disebelahnya.

"Maksdnya? "

"Bolehkah aku bertemu ayah chan dan memintamu. Aku udah gak sabar"

Jimin nampak malu2 meong, maksd Yoongi gak sabar dan sepemahaman Jimin ternyata berbeda.

"I.. Iya boleh sih. Tapi-

"Aku akan menemuinya minggu ini. Bersamamu. Bagaimana? " Tawar Yoongi dengan wajah mengharap nya.

Jimin hanya menganggukkan kepala tanda setuju2 saja. Toh mau diapakan lagi. Keburu kebablasan. Pikirnya.

Setelahnya Yoongi beranjak dari karpet yg direbahinya barusan. Mencium singkat pelipis Jimin dan menuju kedapur membuat coklat panas. Malam ini agak dingin. Iya jimin sekarang di apartemen Yoongi . Tapi mereka gak ngapa-ngapain kok. Cuman sekedar mampir sambil ngerjain tugas , itu juga sudah atas persetujuan ayah Chan. Habis itu pulang pukul 9 malam. Kalau lewat dari jam 9 Jimin lah yg akan kena pukul ayah Chan. Eh... tapi ayah Chan tak akan setega itu pada putri kesayangannya.






Brraakkkkk!!!!

Suara gebrakan meja diruang tamu membuat yg hadir disana nampak tegang. Tentu saja, ayah Chan terlihat marah atas apa yg dituturkan oleh Kakak kelasnya dulu ini. Tapi ekspresi Yoongi tetap tenang. Ya mau bagaimana pun dia orang swag dan savage plus ditambah lebih senior dari Chan. Jadi harus stay cool.

"Aku ngijinin putriku buat sering mampir ketempat kakak karna aku percaya kak yoon bakal jagain jimin seperti anak sendiri . Tapi apa? Nyatanya kak yoon malah naruh hati sama anakku. Aku sebenarnya gak masalah kak. Namun yg jadi masalah adalah kalian berbeda jauh sekali. Bahkan usia kakak melebihi aku. Aku takut jimin malu gak pd ngenalin suaminya ke temen2nya. Dan juga Jimin masih 18 thn. Mana bisa aku secepat itu melepaskannya. Dia anak kesayanganku kak yoon. Mengertilah!! " Ucap ayah Chan berapi api .

Jimin yg melihat hal itu tentu saja menangis.

Perdebatan terjadi antara Yoongi dan Chan. Padahal disitu Yoongi sudah berbicara dengan sopan dan selalu mengalah dan tak meminta Jimin untuk terburu buru harus menikah dengannya saat ini juga , tapi Chan tetap menggebu gebu. Ia tetap kekeh agar Jimin tidak diambil Yoongi sebagai istrinya.

"Kamu pasti udah ngebujuk anakku yg tidak2 kan. Ngaku aja. Sampe se-kekeh ini. Apa jimin hamil? Ha? Meski begitu aku tetap tidak akan menyerahkan Jimin padamu. " Tuduh Chan sembari menunjuk ke arah Yoongi.

Yoongi mengerutkan dahinya. Dari sekian banyak makian inilah yg membuat emosi Min meledak.

Sebelum memulai bicara Yoongi menghela nafas panjang.

"Dengar Chan. Aku memang menginginkan Jimin. Walaupun kupikir nanti akan sulit mendapatkan restumu, Tapi aku tidak akan mengambilnya dengan cara serendah itu. Tanyakan saja pada Jimin apa yg telah kuperbuat selama dia keluar bersama ku. Apa aku pernah macam?" Tantang Yoongi yg mulai panas.

Memang setelah yoongi menciun Jimin di kolam renang secara tak sengaja waktu itu dan juga dimobil karna saking bahagianya Yoongi tak pernah sekalipun melakukan hal2 aneh lainnya. Sejauh ini hanya sebatas pegang tangan atau berpelukan saja. Yoon ingin benar2 menjaga wanitanya.

Chan mendengus mendengar omongan yoongi. Agak nya ia sedikit berlebihan namun ia tetep kekeh pada pendiriannya. Bahwa ia tak akan menyerahkan putrinya secara cuma2 meski Yoongi adalah teman baiknya.

Sebelum Chan mengeluarkan kata2 sumpah serapahnya lagi. Yoongi lekas menyela, ia tak mau ini semakin panas. Apalagi emosinya yg sudah tersulut gara2 omongan jelek Chan padanya barusan. Ia tak ingin melihat jimin menangis lebih lama lagi.

"Aku tau semua keputusan ada padamu selaku ayahnya . Aku jg tidak bisa memaksa. Tapi jangan sampai kau melakukan kekerasan atau memarahi jimin setelah ini. Aku akan pergi jika itu maumu. Bukan karna aku tak mencintai anakmu. Tapi ini demi kenyamanan nya. Sudah. Aku pergi dulu. "

Yoongi bangkit dari duduknya menuju keluar rumah tanpa diperintah. Jimin ikut berdiri. Ia berlari mengejar Yoongi. Memeluk dari belakang sambil masih sesenggukan.
Yoongi berbalik badan mencoba menenangkan gadis kecil itu.

"Hey, sudah. Jangan menangis lagi. Kita masih bisa berhubungan. Tapi kau juga harus patuh pada ayahmu bukan?" Elus Yoongi pada pipi basah Jimin. Jejak air matanya.

Chan menyusul ke depan. Menarik tangan Jimin dari pelukan Yoongi.

"Bisa gak jangan kasar sama anakmu sendiri?" Bentak Yoongi.

"Dia anakku. Terserah aku"

Istri chan tak habis pikir dengan kelakuan suaminya itu. Ia tak tega melihat putrinya diperlakukan begitu.

Yoongi dengan langkah besarnya pergi menjauhi halaman. Ia tak ingin melihat Jimin diperlakukan kasar oleh ayahnya apalagi didepannya yg saat ini sudah menahan emosi.

Sebelum benar2 pergi Yoongi sempat menatap tajam Chan. Yg dilihatnya sama tajamnya namun tersirat sedikit perasaan ambigu. Iya Chan hanya pura2 seakan dia juga bisa lebih mendominasi namun tidak, Ia sebenarnya takut pada tatapan tajam Yoongi.



🍓🍓🍓🍓🍓





Voment please❤

Dilain WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang