Tujuh

444 41 0
                                    

🍓Happy Reading🍓






Sudah 4 bulan lamanya Jimin masih betah tertidur cantik. Rasanya sangat nyaman sekali ia menutup mata. Tidakkah dia mengerti bahwa Chan sangat2 menyesal sekarang ini.?

Chan sadar bahwa selama ini dirinyalah yg membuat Jimin tertekan hingga seperti ini. Dan ia sadar akan perubahan sikapnya yg dulu sangat sabar, penyayang dan segalanya bagi putrinya berubah menjadi monster sekejap mata. Tak henti2 Chan selalu berdoa. Setiap pulang kerja ia selalu menunggui putrinya agar segera bangun. Chan akan langsung meminta maaf dan memeluknya erat jika benar Jimin masih diberi kesempatan Tuhan untuk membuka mata.

"Ayah" Panggil istrinya.

Chan mendongakkan kepala melihat istrinya telah sampai subuh hari. Menggantikan Chan yg semalaman menjaga Jimin diruang rawatnya.

"Aku,,, aku menyesal.. Apa yg harus aku lakukan agar putriku mau membuka matanya. Apa nanti dia akan menerima permintaan maaf ku? " Suara Chan bergetar.

Istrinya hanya bisa pasrah. Hampir setiap hari Chan selalu berkata begitu. Lalu ia teringat akan seseorang. Seseorang itu adalah pria yg amat dicintai Jimin.

"Ayah,, aku punya saran. Tapi ini juga atas ijinmu juga"

"Apa itu? Katakan.!!! Apa saja agar anakku kembali sadar. Lihatlah dia terlalu asik didunia bawah sadarnya Baek" Chan mengguncang bahu istrinya.

Sebelum berbicara sang istri menghembus nafas pelan.

"Bagaimana kalau ayah telpon kak Yoongi untuk datang kesini? Siapa tau Jimin akan segera sadar karna merasakan kehadirannya? Kurasa, Jimin merindukannya bukan.?" Ucapnya lalu langsung menunduk. Takut Chan marah lagi ketika menyinggung satu nama itu, seperti yg lalu2.

Chan nampak diam sebentar. Lalu dia mengambil ponselnya.

"Aku akan memberitahunya. Apapun itu agar putri kita cepat sadar" Kata2 Chan membuat baeky terkejut. Chan pamit keluar ruangan sebentar guna menghubungi Yoongi.

3 panggilan

4 panggilan

7 panggilan

10 panggilan

Yoongi sangat kesal sekali. Ia tidak ingin diganggu. Apalagi dengan nomor tak dikenal. Dia akan segera memblokir nomor tersebut namun ia urungkan. Siapa tau itu penting kan? Dilihat setelah terputus panggilan itu selalu terhubung lagi.

Lalu dengan pasrah Yoongi menerima telpon tersebut..

"Halo, kak yoon"

Mendengar suara yg dikenalinya membuat Yoongi emosi. Mau apalagi dia menghubungi?

Mengesampingkan rasa emosinya. Yoon mulai menjawab sapaan mantan adik kelasnya itu

"Iya Chan. Ada apa? " Tanya Yoongi menunjukkan nada yg kedengaran biasa saja.

"Jimin-

Barusaja menyebut nama Jimin membuat Yoongi panik.

"Ada apa dengan jimin!! "
Bentak Yoongi tanpa sadar. Chan disebrang sana sampai kaget.

"Jimin.. Dia.. Dia koma sudah 4 bulan ini. Aku tidak tau kenapa dia tidak mau bangun. Kak.. Bagaimana ini? Apa yg harus aku lakukan. Hikkss... "

Isak Chan yg tak bisa dibendung lagi. Dia menangis mengingat Jimin. Begitupun dgn Yoongi. Dia sangat ingin marah pada Chan. Karna pasti dialah penyebab semua ini terjadi.

Tanpa basa basi Yoongi segera mengemasi barang2 yg perlu dibawa setelah panggilan terputus sepihak olehnya. Ia akan terbang kenegaranya malam ini.

Ibunya turut serta. Ibu Yoongi sudah tau tentang Jimin. Dan kini ibunya khawatir akan keadaan Jimin.




04.56 waktu setempat...

Yoongi berlari tergesa gesa setelah Chan memberitahu dimana Jimin berada dengan Chan mengekor dibelakangnya.

Dibukalah pintu berchat putih itu. Dilihatnya gadis yg ia cintai terbaring dengan alat bantu nafas. Dia nampak damai. Serasa benar2 tak mau bangun lagi. Padahal disini Si Tua Min masih menantinya.

Yoongi mendekati ranjang. Ia membisikkan sesuatu yg hanya ia dan Jimin yg dengar. Perlahan air mata Yoongi menetes mengenai pipi mulus Jimin. Cepat2 ia hapus. Masih senang memandangi pujaan hatinya, istri Chan yg baru saja datang kaget. Lalu berangsur pelan menarik Chan keluar kamar. Membiarkan Yoongi dan Jimin berdua.

Yoongi tertidur dikursi sebelah ranjang Jimin sampai perlahan Jimin membuka matanya. Ia melihat sekeliling. Hem.. Tangan kirinya sakit dan sulit digerakkan. Begitu pula kakinya. Tak bisa digerakkan. Ia tak sadar seseorang yg tidur disebelahnya adalah Yoongi. Orang yg membuatnya bisa sekacau ini karna merindunya.

Chan dan istrinya mengintip dari balik pintu terharu. Ternyata hadirnya Yoongi bisa membuat Jimin lekas sadar. Jimin mulai menangis hingga Yoongi terbangun.

"Minaahh.. Ini aku, ya Tuhan syukurlah kau sudah sadar" Yoon segera memeluk Jimin.
Jimin yg shock sungguh bahagia sekali. Ia memeluk erat Yoongi walau hanya dengan satu tangannya.

Chan yg merasa Jimin lebih membutuhkan Yoongi daripada dia mulai mundur ingin pergi, namun dicegah oleh suara halus anak perempuannya.

"Ay..ah, " Panggil jimin. Membuat Chan menangis. Ia tak jadi pergi ia berjalan mendekati jimin.

"Ayah.. Aku rindu, aku, maafkan aku ayah,, hikkss... "

"Sstt... Sayang jangan minta maaf, ayah yg salah. Maafin ayah" Chan segera memeluk anaknya. Ia sangat bersyukur karna Jimin telah sadar dan ia berjanji akan kembali seperti dulu. Ayah yg selalu memanjakan putri satu2nya ini. Walau ia harus rela jika Yoongi masih benar2 ingin meminta Jimin sebagai istrinya.




🍓🍓🍓🍓🍓

Voment please❤

Dilain WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang