Enam

446 39 0
                                    

🍓Happy Reading🍓






Semenjak kejadian itu jimin tidak lagi seceria dan sesemangat dulu. Ia terus2an murung. Dan tak hanya dalam waktu singkat. Ini sudah tahun ketiganya semenjak ia berpisah dgn Yoongi. Entahlah dia tak tau bagaimana kabar Yoongi. Dimana orang itu berada sekarang. Sedang apa. Dan apakah dia sudah berpasangan sekarang dan melupakan Jimin ? Mengingat usianya yg sudah bisa dibilang paruh baya.

Semenjak itu ayah Chan membatasi semua gerak gerik Jimin. Semua akses medsosnya diawasi oleh Chan. Bahkan Jimin sempat dikurung dikamarnya selama 1 minggu pasca perdebatannya dengan Yoongi, ini semua ia lakukan demi menghindari Min Yoongi yg siapa tau nekat membawa putri kesayangannya. Tapi nyatanya Yoongi tidak melakukan itu. Akhirnya Jimin dibebaskan bersyarat.

"Ayah. Sudah lama berlalu tapi Jimin masih saja seperti itu. Kenapa ayah tak memberinya kebebasan, mungkin dia sudah ikhlas pada Yoongi bukan mengingat sudah 3 tahun mereka tak berkomunikasi. Ibu kangen Jimin yg dulu. Hikkss.. " Isak ibu Jimin pada Ayah Chan.

Chan menghela nafas, melihat keadaan sang istri yg ikut2an murung gara2 permasalahan anaknya.

Jimin sangat berbeda sekarang. Bila dulu setiap hari selalu cerewet dan manja pada Chan. Kini hanya keheningan. Ia hanya pergi kuliah, pulang, dan berada dikamar seharian bila tak ada kegiatan. Padahal dulu jimin suka sekali berkebun menanam bunga bersama ibunya dan mengajak ayahnya kepantai akhir pekan. Namun semua seolah olah lenyap hanya dalam sekejap mata hanya gara2 Min Yoongi. Itu pemikiran Chan saat ini. Penyebab utamanya adalah mantan kakak kelasnya itu.





London  08.49

"Sayang" Panggil seorang wanita. Mengusap lembut surai hitam Yoongi.

Yoongi hanya menggeliat dan tak ada niatan membuka matanya sama sekali.

"Kau tak mau bangun? Ini sudah siang" Katanya lagi.

Perlahan Yoongi membuka mata dan menguceknya perlahan. Persis bayi. Yoongi tersenyum mendapati wanita yg dia cintai membangunkannya pagi ini.

"Ayo bangun. Sarapan dulu. Semalam bukannya kau tak sempat makan? Hemm"

Yoongi mengangguk. Ia berjalan menuju kamar mandinya.

"Kutunggu dimeja makan ya. Santai saja gk usah buru2".

"Iya ibu, aku mandi dulu sebentar" Yoongi berjalan kekamar mandi dan langsung menyalakan air.

Semenjak 3 tahun lalu. Ia kembali ke london bersama ibunya. Ia menangis dipelukan ibunya semalaman. Ia bukannya kekanakan. Tapi Yoongi lelah. Pertama ditinggal meninggal calon istrinya, yg kedua diselingkuhi calon istrinya dan yg ketiga tidak direstui oleh orangtua calon istrinya. Namun ia yakin kalau Jimin memang benar2 mencintainya juga bukan hanya sekedar cinta monyet.

Setelah kepindahannya ke london, 3 bulan sudah Yoongi tidak bisa menghubungi Jimin. Ia sudah memprediksi ini bakal terjadi. Pasti Chan lah yg membatasi semua akses Jimin agar tidak bisa menghubungi nya. Ia tidak marah pada Jimin. Tapi dia berharap agar Chan tidak melakukan hal yg berlebihan. Sekarang Yoongi hanya bisa pasrah menunggu .

Hingga 3 tahun pun telah berlalu tanpa terasa.

""""""""

"Kak. Nanti pulang kerumah jangan telat. Ayah dan ibu akan mengadakan makan malam dengan seorang temannya" Jisong

Jimin menghela nafasnya. Ia lelah. Ini pasti rencana ayahnya mau mengenalkan lagi seseorang padanya. Ia muak. Jimin tak ada niatan untuk membalas pesan adiknya.

Malam pukul 8 Jimin selesai dari pekerjaannya. Ia tak langsung pulang. Malah melenggang pergi ketoko buku langganannya. Ia suka baca novel romantis semenjak ditinggal Yoongi 3 thn lalu. Tanpa diduga sebuah mobil menubruknya dari belakang. Disisa kesadarannya Jimin tersenyum ia pikir setelah ini ia akan memilih ikut malaikat yg menjemputnya.

"Ck. Jimin kemana. Jisong apa sudah kau hubungi kakakmu? Kemana saja dia? " Tanya Chan sedikit emosi, apalagi melihat keluarga temannya sudah agak lama menunggu.

"Tadi kakak cuma baca pesanku aja yah. Mana tau kak Jimin menghindar lagi seperti bulan lalu. Jawab Jisong sambil menunduk. Ia merasa tidak tega pada kakaknya karna sekarang Chan terlihat lebih kasar dari semenjak 3 thn lalu. Menjadi pemaksa dan sulit diajak bicara baik2, hingga tanpa sadar Jimin selalu jadi korban pemaksaan dengan semua keputusannya.


Nomor darurat yg ada di hp Jimin adalah tuan Kang, yaitu seniornya ditempat ia bekerja. Pihak rumah sakit segera menghubunginya. Untung dia belum berangkat keluar kota saat ini. Karna tugasnya.
Tuan kang pria berumur 38 thn itu masuk keruang rawat Jimin. Melihat kondisi gadis belia itu mengenaskan sekali. Dokter bilang lengannya patah. Kakinya lumpuh sementara. Ia sepertinya akan sadarnya lama karna dari pihak Jimin sendiri terlihat sangat senang menutup mata. Tidak ada tanda akan siuman.

Tuan Kang menghela nafas panjang. Ia harus membatalkan acara keluar kotanya. Ia belum minat menghubungi keluarga Jimin dikarenakan ia tau kondisi nya saat ini. Ayahnya yg keras. Pasti Jimin tertekan lagi. Bukan cuma sekali Jimin pingsan dan mimisan. Tapi hampir sering kali. Namun kali ini lebih fatal. Ia kecelakaan didepan toko buku langganannya.

Esoknya Chan pergi ketempat Jimin bekerja. Ia bertanya pada admin kantor tersebut. Namun Jimin tidak datang bekerja hari itu. Bertambah murka Chan. Ia mengira Jimin berniat benar2 kabur darinya. Sesaat sebelum ia melangkahkan kakinya keluar pintu ia berpapasan dengan tuan Kang.
Tuan kang menghentikan langkah chan.

"Maaf. Apakah anda ayah jimin"

Chan mengeryitkan dahi. Lalu mengangguk.

"Bisakah anda ikut saya kerumah sakit. Anak anda Jimin kecelakaan pulang kerja kemarin dan sampai sekarang belum sadarkan diri." Ujar Tuan Kang.

Chan kaget. Ia tak mengira ketidak-pulangan jimin kemarin semata mata untuk menghindari perjodohan. Melainkan ia terkena musibah. Segera Chan mengatakan bahwa ia akan menemui putrinya dirumah sakit sekarang juga.




🍓🍓🍓🍓🍓

Voment please❤

Dilain WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang