pulang

5 4 0
                                    

"mau sarapan apa lo?" tanya bima kepada alvian yang masih setia memejamkan matanya

"gue ga laper" balas alvian masih dengan mata terpejam

"gue laper ko bim" celetuk satria tiba-tiba. bima hanya mengacuhkan nya saja

"serius?" tanya bima memastikan ucapan alvian barusan

"hm"

"gue mau bubur ayam bim" satria kembali berbicara tetapi tidak ada satupun yang mendengar kan nya

"mamih lo nanti kesini lagi? jemput lo" alvian hanya menganggukkan kepalanya untuk membalas pertanyaan bima

"sama ellysa?" sambung bima

"gatau, iya mungkin"

"bim" panggil satria. sejujurnya ia sudah sangat lapar, mau beli sendiri tapi dompet nya ketinggalan dirumah

"terus mobil lo yang didepan rumah ellysa gimana?" bima masih sibuk bertanya kepada alvian, mengacuhkan panggilan dari satria

"ga gimana-gimana"

"lo ga mau ngambil gitu?"

"nanti-nanti lah"

"BIM!" tiba-tiba satria berteriak tepat didepan telinga bima yang membuat bima terjengit kaget

"APA!?" balas bima berteriak

"gue laper, hehe" ujar satria sembari menunjukkan deretan giginya

"YAUDAH TINGGAL MAKAN! NGAPAIN TERIAK DI TELINGA GUE!?" bima menatap satria tajam sambil meniup kepalan tangan nya dan ia arahkan ke telinga yang tadi diteriaki oleh satria

"dompet gue kan ketinggalan dirumah" jelas satria

"ngutang dulu sana!"

"emang boleh?"

"ya gue gatau!"

"malu atuh bim" gumam satria sembari menggoyangkan lengan bima

"yaudah ga usah makan kalo malu!" ucap bima melepaskan genggaman tangan satria dilengan nya

"ah! lo mah jahat!" satria mendorong sebelah bahu bima, membuat bima oleng karna kehilangan keseimbangan

"kalo nanti gue mati kelaperan gimana?" sambung satria

"yaudah tinggal kubur, ribet amat." celetuk bima membuat satria terkejut akan ucapan bima

"awas lo!" tunjuk satria kearah wajah bima, setelahnya ia berjalan kearah sofa yang ada dikamar inap alvian dengan kaki yang dihentak-hentak dan langsung duduk sambil melipat tangan nya didepan dada

alvian yang dari tadi mendengarkan perdebatan bima dan satria pun hanya geleng-geleng kepala, sudah biasa.

tak lama kemudian pintu kamar inap alvian terbuka menampilkan ellysa dan juga ibu nya yang membawa buah-buahan dan juga makanan

alvian yang mendengar suara pintu terbuka pun membuka mata nya dan melihat ibu ellysa yang berjalan kearah nya diikuti ellysa dibelakangnya

"alvian.. gimana udah mendingan?" tanya shinta sembari menaruh buah-buahan dinakas samping tempat tidur alvian

"udah mendingan ko, tan" jawab alvian sembari bangun dari tidur nya untuk duduk

"maaf ya tante baru kesini" ujar shinta sembari menarik kursi yang ada disana untuk duduk

"iya gapapa ko, tan" alvian tersenyum kikuk

"hai el" ucap bima kepada ellysa yang dari tadi hanya diam

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang