Chapter 85: Chip Sialan

4K 763 66
                                    

June kembali ke kamarnya untuk menyegarkan diri. Perutnya keroncongan saat ini.

June sangat lapar karena mereka berlatih hingga pukul 23.00 tanpa makan malam. Jaeyong dan Hoon sudah tertidur di tempat tidur mereka sementara Jisung pergi ke kafetaria untuk makan sebelum mandi.

June merasa terlalu lengket sehingga memutuskan untuk mandi dulu sebelum makan.

June sedang mandi saat ini dan tiba tiba sebuah notifikasi pop-up muncul didepannya.

[Misi baru telah tiba! Setelah misi bonus, Anda kini telah membuka kunci fitur: dua misi. Daripada tiga misi yang diberikan, hanya dua misi sekaligus yang akan diberikan. Misi akan diperbarui setelah kedua misi ini telah diselesaikan.]

"Sial," Gumam June senang sambil melihat layar notifikasi baru dari Fu. "Kamu tampak lebih baik."

[Karena master telah meningkatkan keterampilannya, Kemampuan Fu juga ditingkatkan. Bagaimanapun, ini adalah kedua misi mu:

1. Buatlah akun Navel.

2. Bangkitkan emosional seseorang. Buatlah seseorang dari para trainee menangis dengan emosional!]

[Semoga beruntung master!]

June berhenti sejenak dengan kondisi badan yang masih penuh busa untuk melihat misi barunya. June mengerutkan kening. Misi apaan yang kedua ini? Membuat seseorang menangis dengan emosional?

'Bukankah hal ini justru akan membuat ku mendapat masalah?'

"Akhhh!" June tiba-tiba berteriak ketika beberapa gelembung sabun masuk ke matanya. June segera menyalakan shower dan membilas matanya.

Kemudian June menghela nafas dan keluar dari kamar mandi, memandang dirinya di cermin. June mengumpat dalam hati saat melihat matanya memerah karena sabun.

'Bagusss sekali, sial!'

Ini semua karena Fu selalu memiliki timing yang tepat!. Kenapa Fu memberikan misi barunya pada saat aku di kamar mandi? Dan dua misi konyol diwaktu yang bersamaan juga.

Sebagai pria berusia 28 tahun di kehidupan sebelumnya(Jun Hao), June tidak tahu banyak tentang akun Navel. ia bahkan tidak tahu cara memotret dirinya sendiri dengan baik, jadi ia yakin ia tidak akan bisa membuat akun Navel sendirian.

Misi kedua ini sungguh...sangat konyol.

June keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, mata merah, dan wajah cemberut. Sementara itu, Jisung memasuki ruangan dengan senyuman terpampang di wajahnya, puas dengan makanan yang baru saja disantapnya.

"Oh, kakak," Jisung berbisik. "Makanannya mungkin sudah habis sekarang. Menurutku, tidak ada lagi makanan yang tersisa untuk kamu makan."

"Apa?" seru June kaget, menyebabkan Jaeyong mengerang hampir terbangun.

Jisung menggaruk belakang kepalanya. "Rupanya, trainee lainnya sangat lapar setelah latihan mereka dan menjadi gila dalam memilih makan malamnya."

"Terus apa yang kamu makan tadi?" June bertanya.

"Bagian sisa yang hampir habis di kafetaria," Jisung tertawa malu-malu. "Tapi mungkin saat ini masih ada makanan ringan yang tersisa. Kamu dapat memeriksanya jika kamu menginginkannya kak.”

"Baiklah," gerutu June. June perlu mendapatkan sesuatu dalam sistem pencernaannya. Kalau tidak, June tidak akan bisa tidur dengan kondisi perut yang keroncongan.

June pergi ke kafetaria dan melihat hampir semua lampunya telah dimatikan. Para wanita kafetaria juga sudah tidak terlihat lagi, dan satu-satunya sumber cahaya yang masih menyinari adalah bagian 'makanan ringan'.

FROM THUG TO IDOL: TRANSMIGRATING TO A SURVIVAL SHOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang