Hakekatnya manusia hanya mampu berencana. Namun, Engkaulah perencana terbaik.
-Cerita Nadheera-
Jl. Kota Bersinar
Minggu pagi, jalan Kota Bersinar ditutup sampai siang hari. Karena itu jalanan yang biasanya penuh akan kendaraan berasap. Kini hanya dipenuhi pejalan kaki, anak-anak kecil yang berlarian, dan ada juga yang menggunakan sepatu roda ataupun sepeda.
"Awas!" Suara teriakkan anak kecil dari belakang Arsya, membuat Archie langsung menarik pelan tangan Arsya untuk menghindar. "Hati-hati," tegur Archie pada anak itu.
Anak itu mengangguk, dan meminta maaf. "Maaf kak," ucapnya. Archie mengganguk dan memberikan anak kecil itu kembali bermain. Kemudian atensi Archie kembali pada Arsya, "Nggak papa?"
"Aman, Bang." jawab Arsya dengan senyum manisnya. Dan keduanya kembali melanjutkan jalan ke tempat kedua orang tuanya menunggu. Tadi, adik kakak itu memisahkan diri dari orang tuanya untuk jajan.
"Bang," panggil Arsya.
"Hem?"
"Mama sama Papa nggak ada, apa udah pulang duluan?" tanya Arsya menunjuk tempat duduk yang sudah diduduki oleh orang lain.
Archie melihat ke arah yang ditunjuk adiknya untuk memastikan. Karena tidak mendapati keberadaan kedua orang tuanya, Archie kembali mengedarkan pandangan untuk mencari.
Sampai dia menemukan orang tuanya yang sedang mengobrol dengan teman kampusnya.
"Nggak pulang duluan kok. Tuh! Masih ada disana," ucap Archie menunjuk kedua orang tuanya yang sedang duduk lesehan di bawah pohon bersama teman-temannya.
"Mana, Bang?" tanya Arsya.
"Bawah mohon mangga tuh," tunjuk Archie. Saat sudah menemukan keberadaan orang tuanya, Arsya langsung berlari mendekat meninggalkan Archie yang menggeleng melihat tingkah adiknya.
"Kak Nad!" teriak Arsya dan memeluk Nadheera dari belakang, membuat Nadheera sedikit terkejut. Tapi dengan cepat Nadheera bisa menguasai diri dan menyapa balik.
"Astaghfirullah, Arsya bikin kaget aja." ucap Nadheera mengelus dadanya lalu berbalik dan membalas pelukkan dari Arsya.
"Assalamualaikum adek," tegur mama Mala pada Arsya yang belum mengucapkan salam.
"Hehehe lupa," ucap Arsya menepuk pelan kepalanya. "Wa'alaikumussalam Mama sayang," jawab Arsya. "Tadi Arsya udah keburu kangen Mama. Kakak Nad lama nggak main ke rumah, " jelasnya.
"Kakak juga kangen. Maaf ya, belum bisa main. Tugas banyak," jelas Nadheera pada Arsya yang mengangguk faham, "Abang juga gitu kok. Suka lembur."
"Beda, Sya." sanggah Archie. "Sibuk Abang sama Kak Nad beda. Kalo kak Nad, bukan banyak tugas. Tapi terlalu sering baca novel sampai lupa waktu. Dan berakhir nggak ngerjain tugas."
"Assalamualaikum," salam Archie lalu menyalami orang tuanya.
"Wa'alaikumussalam," jawab semua yang ada disana.
Teman-teman yang lain tertawa, sependapat dengan perkataan Archie. Dimanapun dan kapanmu itu, Nadheera tidak akan pernah meninggalkan novel miliknya.
"Jangan ngambek ya," ujar Anin menyadari wajah kesal Nadheera.
"Gitu aja ngambek," Cia malah menggoda Nadheera yang sudah kesal, bertambah kesal.
"Jangan ngambek, okey? Yang di bilang sama Archie kan nggak sepenuhnya bohong. Jadi nggak usah marah." ucap Anin lagi, sebelum Nadheera bertambah kesal dan tak mau mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadheera [Terbit]
RomanceRoman - Mahasiswa - Guru . . . Nadheera Asyfa, gadis berusia duapuluh tahun. Dia merupakan mahasiswa di salah satu universitas swasta di kotanya. Dia memiliki sahabat bernama Anindya Haifa dan Alicia Permata Putih. Serta teman masa kecilnya, Ray Arc...