Perdebatan

304 20 0
                                    

"Hah?! Siapa?!"

Tsunade langsung mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Beberapa detik kemudian.

"Hey! Ayo kita bertemu?!"

TUT!!!

Telpon ditutup.

Hanya itu. Benar. Hanya itu dan Tsunade langsung pergi sembari menarik tangan Sizune.

"Heh! Aaaa! Mau kemana?!"

Setelah mengemudi sekitar 20 menit Tsunade dan Sizune sampai di kediaman Uchiha. Lengkap dengan Perdana Menteri Minato di sana yang sebelumnya sudah dia telpon saat di jalan.

Itachi, Obito, Fugaku (Kepala keluarga utama klan Uchiha saat ini) Minato (Perdana Menteri), Tsunade dan Sizune. Mereka berenam berkumpul diruang tamu.

"Langsung saja! Aku tidak setuju kalian membawa Sakura!"

"Saya minta maaf jika hal ini membuat nona Tsunade sangat marah. Tapi saya rasa Sakura adalah kandidat paling tepat," jelas Itachi. Sementara yang lain hanya diam dengan wajah tegang.

"Maaf saja, Jendral. Sakura adalah murid kesayanganku dan aku tidak bisa membiarkannya pergi mendekati bahaya."

"Dia hanya akan berada di kamp pusat, dan itu jauh dari medan tempur. Di sana juga ada dokter-dokter lain dan juga Kabuto. Anda pasti tau dia kan."

"Meski begitu, aku tidak bisa mengizinkannya!"

"Tapi kami sudah mendapatkan izin untuk memilih siapapun."

"Ya karena itu, Perdana Menteri! Hapus izin itu!"

"Nona Tsunade anda tidak bisa seenaknya begitu kan?!"

"Kau pikir kau tidak seenaknya! Sakura adalah salah satu dokter terbaik di Jepang. Dia sudah mendapatkan banyak penghargaan tentu saja aku tidak bisa membiarkannya dalam bahaya!"

"Justru itu, dengan pergi ke Kais dia akan mendapatkan penghargaan lagi kan."

"Tidak bisa! Dia bisa mendapatkannya tanpa harus pergi ke Kais!"

"Tapi-"

"Ehem!" Seketika semua terdiam. Fugaku berhasil menenangkan suasana. Tentu saat itulah Minato ambil alih.

"Begini semuanya. Tsunade, memang benar mengenai Sakura yang memang merupakan aset yang berharga. Tapi pihak Itachi juga sudah mendapatkan izin untuk memilih kandidat. Karena itu, begini saja. Biarkan Sakura yang memutuskan, jika dia mau maka, Tsunade tidak boleh melarang, dan jika dia tidak mau, Itachi juga tidak boleh memaksa. Bagaimana?" Fugaku, Obito dan Sizune mengangguk mendukung Minato. Dari awal kan memang seperti itu harusnya, mereka berdua saja yang keras kepala.

"Tapi Sakura anak yang baik, dia pasti tidak bisa menolak! Dia akan pergi dengan terpaksa!"

"Ah itu-tidak nona-Sakura jelas menolak mentah-mentah hal ini!" (Ucap Sizune dalam hati)

"Kalau begitu itu masalah Dokter Sakura kan, dia yang memilih."

"Diam kau!"

"Tsunade, tenanglah. Sudah, sekarang lebih baik kau bicara dengan Sakura. Ini akan jauh lebih mudah kan?" lirih Minato menangkan.

"Huh... Baiklah, maaf sudah membuat keributan di kediaman anda Pak Fugaku!" ucap Tsunade membungkuk.

"Tidak masalah, Nona, maaf putraku sudah merepotkan Anda!"

"Baiklah, kalau begitu, saya permisi, ayo Sizune!"

"Eh, selamat sore!" Sizune membungkuk berpamitan dan segera menyusul Tsunade.

SasuSaku : MY TRULY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang