Pukul 1 dini hari Sasuke langsung berangkat ke kamp D-tempat Shisui berada. Dia telah berpamitan pada Itachi dan Obito juga Izumi, dan dia berangkat ditemani oleh 5 tentara lainnya.
Perjalanan mereka tempuh dengan mobil, mereka memilih cara itu karena Lane sudah di amankan oleh pihak mereka, jadi mereka tak perlu khawatir akan serangan musuh.
"Mayjend apakah tidak masalah melewatkan perpisahan dengan Jendral Itachi lewat misi seperti ini?" tanya salah seorang tentara bernama Ruri.
"Tentu saja, lagi pula tidak ada bedanya entah lewat misi atau di kamp pusat," jawab Sasuke santai.
"Mayjend ini... tapi, berbicara misi kita ini, ku dengar Rohingnya itu bukanlah orang-orang yang terlatih kan? Kenapa pihak musuh membawa mereka?" lanjut Ruri mengalihkan pembicaraan.
"Memang benar kebanyakan warganya begitu, tetapi akibat krisis yang mereka alami mendorong munculnya tentara mereka sendiri, dan kemungkinan tentara ini lah yang dibawa oleh pihak musuh. Meski tak sehebat kita, mereka cukup mampu bertarung, pengalaman langsung mereka di bawah rezim Myanmar yang mendorong kemampuan mereka. Kita harus tetap berhati-hati!" jawab Sasuke memberi nasehat.
"Seperti itu rupanya, yah... seperti apapun mereka, mereka tetap membawa senjata kan!"
"Benar, jangan sampai meremehkan musuh!"
"SIAP!!!" jawab semuanya serempak.
Setelah beberapa lama, tibalah Sasuke di kamp Shisui, dia langsung di sambut di sana.
"Maaf sampai membuatmu melewatkan perpisahan dengan Itachi," ucap Shisui sembari mempersilahkan Sasuke ke tendanya.
"Kakak ini, santai saja, sekarang kita harus fokus pada misi!"
"Baiklah, mari kita mulai membahas rencananya!"
Tentara Sasuke dan Kamp D kini tengah berkumpul bersama membahas rencana mereka. Semua orang tampak serius. Shisui memimpin memberi arahan, sementara Sasuke mengikuti dan mengoreksi usulannya. Selain para tentara sebetulnya di sana juga ada seseorang yang terbaring lemas dengan lengan yang terikat, namun dia dibiarkan begitu saja di pojok tenda.
"Baiklah, sudah kita putuskan. Tim Gagak dipimpin oleh Sasuke akan bergerak di sekitar Pantai, tepatnya di bukit A yang paling dekat dengan bibir pantai. Lalu, tim Kuda dipimpin Garen akan berjaga 200 meter dari bibir pantai. Kemudian tim ku, tim Piton akan berpencar di area perairan!"
"Bagus dengan ini kita bisa fokus pada tugas kita masing-masing. Kita juga bisa mengetahui kalau-kalau ada musuh yang bergerak ke arah lain dari tim Jendral Shisui. Semuanya siapkan diri kalian!"
"SIAP!!!!"
"Timku masih belum memberi sinyal, artinya laut masih aman. Perkiraan pun mereka akan sampai pukul 9 pagi."
"Ya, kita harus bersiap lebih dulu!"
"Baik, semuanya bubar!!!"
Semua orang bubar menyiapkan persiapan mereka masing-masing, begitu juga dengan Sasuke. Dia dan Shisui menyiapkan barang-barang mereka bersama sambil mengobrol.
"Ku dengar ada dokter baru di kamp pusat?" tanya Shisui penasaran.
"Benar, seorang dokter muda wanita."
"Wah jarang-jarang ada dokter wanita yang mau pergi ke Medan perang. Selama ini tenaga medis wanita juga dari tentara-tentara wanita kan."
"Benar, dia memang agak berbeda."
"Begitu ya, aku jadi ingin mengenalnya."
Entah kenapa mendengar ucapan Shisui, Sasuke merasa cemburu. Padahal dia tau Shisui tidak punya maksud apapun pada ucapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SasuSaku : MY TRULY LOVE
FanfictionSasuke adalah salah satu tentara Jepang berpangkat Mayor Jenderal yang sangat berpengaruh. Keluarga Uchiha yang memang di kenal sebagai Keluarga Militer di Jepang membuatnya disegani oleh banyak orang. Sementara itu, Sakura adalah seorang dokter mud...