Yoan atau yang kerap disapa Anya ialah seorang banci yang kebancian ini sudah tertanam sejak menginjak bangku SMP. Yoan sendiri tidak tahu alasan ia bisa menjadi seperti itu. Ia menyangkal bahwa mungkin karena ia lebih merasa nyaman berteman dengan para gadis sehingga hal itu membuatnya beradaptasi dengan meniru gaya gadis-gadis tersebut. Sesudah itu, ia pun mulai merasakan dirinya sepertinya memang terlahir menjadi seorang cantik. Kini, Yoan sudah SMA. Ia sedang duduk di bangku kelas 2 SMA.
''Hai Abaaaang!'' sapa Yoan dengan nada yang melebihi lembutnya kebanyakan gadis.
Seperti biasa, para lelaki itu membalas godaan Yoan dengan tatapan buaya mereka. Yoan tersipu malu dibuatnya. Seringkali Yoan berpura-pura pingsan dan lucunya sebelum pingsan, banci itu seperti odgj yang mereog-reog. Semua orang menertawakannya, tapi Yoan tak peka. Ia merasa dirinya tidaklah sedang diejek oleh mereka. Melainkan, orang-orang menyudutkannya dengan lelaki tampan yang digodanya.
Ssst, suatu hari Yoan pingsan setelah menggoda lelaki. Yah, itu karena dia sedang sakit perut. Ia pun digiring ke uks. Lalu, Yoan dibaringkan di atas kasur. Kemudian, ia dihampiri oleh seorang gadis cantik yang menjadi primadona sekolah. Ia menjadi bagian petugas uks. Tak menunggu terlalu lama, Yoan akhirnya terbangun. Ia menyipitkan matanya memerhatikan Hara.
''Oh, jadi lu yang sok cantik di SMA Prima Bangsa ini!? Eh!! Denger yah! Lu tuh cuma kembang jorong! Ga usah kepedean deh!!'' ucap Yoan dengan tatapan irinya.
''Maksud lu apa!? Gaje bangeet!!'' balas Hara.
Yoan bangkit duduk dan mendekatkan wajahnya hingga jaraknya dengan Hara tinggal sejengkal.
''Gue ingantin sekali lagi buat lu kalau lu tu ga cantik! Jadi, ga usah tebar pesona deh! Yang ada, cowo-cowo pada ilpil sama lu.''
''Beraninya lu bilang gue cantiiikk!!!'' Hara mengepalkan tangannya yang hendak ingin mendarat di pipi Yoan. Akan tetapi, dapat dihentikan teman Hara bernama Qina.
''Yoan, baiknya lu pergi deh dari sini! Dia tu ga suka dibilang cantik, bolehnya ganteng. Lu ngerti kan sekarang?''
Yoan mengembangkan hidungnya. Ia mengerti maksud Qina dan baginya itu sangat tidak masuk akal sebab Hara yang sangat cantik ternyata seorang tomboy. Yoan berjalan keluar dari uks sambil menggaruk-garuk kepala. Tiba-tiba, kaki banci tersebut digelitik air dan dirinya hampir saja terpeleset. Namun, seorang malaikat menahan badannya. Ia pun tak jadi terjatuh. Dilihatnya malaikat tersebut dan banci tersebut menjerit. Sosok yang menolongnya adalah Hara.
''Terima kasih, cukup membantu,'' tutur Yoan dengan muka datar.
''Cowo tidak perlu terima kasih. Lain kali, jika aku mengulurkan tanganku untukmu. Sebaiknya kunci saja mulutmu.''
''Ooh, baguslah kalau begitu,'' kata Yoan sambil membalikkan badannya untuk melanjutkan jalannya.
Hara menghembus nafasnya. Sejujurnya, ia sangat jengkel dengan pertemuan pertamanya dengan banci tak tahu diri itu. First time yang sungguh membangongkan bukan?
Yoan kembali menemui teman-temannya. Mereka sedang memakan mie ayam di kantin. Melihat kemunculan Yoan, mereka langsung mendekati banci tersebut. Yoan diajak makan oleh teman-temannya. Sekarang anggota geng safara sudah lengkap. Mereka lanjut mengobrol sambil makan ditemani personil yag sudah sadarkan diri dari melayang sebentar. Namun, suasana makan yang damai tersebut tak berlangsung lama semenjak bertambahnya Yoan. Cila berdiri dari duduknya dan menunjuk Yoan dengan telunjuknya. Raut wajahnya tampak marah.
''Keluarkan Yoan dari safara! Aku membencinya! Aku mulai merasa cinta kepada lelaki yang sama dengan Yoan yakni Nicholas. Yoan harus mengalah demiku. Lagipun dia hanya banci! Bukan gadis asli,'' terang Cila sambil mengejek Yoan.
''Kau jahat sekali Cila, ini bukan dirimu Cila. Cila, lu tahukan kalau gue yang duluan suka sama Nicholas. So, lu yang harus nyingkir. Lu tega banget nikung temenlu sendiri. Kayak ga ada cowo lain aja!'' Yoan bicara sambil menangis lebay.
Cila tak tinggal diam, ia angkat bicara.
''Hello! Gue harap lu sadar kalau lu itu cowo! Ga usah sok keras ya sama gue.''
Pertengkaran itu mendadak disaksikan oleh banyak orang termasuk Hara. Hara pun ikut serta.
''Bener tuh, lu itu cowo bukan cewe. Maksain banget sih lu kebelet jadi cewe. Ngaca lu!'' tegur Hara. Semua orang tertawa mendengar ucapan Hara.
Yoan mulai bertambah murka. Ia melanjutkan perdebatan.
''Heh! Lu juga ngaca, lu itu cewe bukan cowo dasar bego. Minimal kalau lu bilangin gue, lu jadi orang bener dulu. Sok ngatain lu, makan ludah sendiri hadeh,'' Yoan membuat Hara diam membisu.
Orang-orang sekitar menyoraki Hara. Mereka berkata,''Hara! Ayo lanjutkan perkelahian ini, jangan jadi patung lu! Haraaa! Haraaa! Haraaa!''
Hara yang tadinya menundukkan kepala sehabis diskakmat Yoan, kenbali menaikkan dagunya. Ia kembali dengan tampak jagoannya.
''Iya, gue bakal berubah. Gue bakal jadi cewe yang sesungguhnya. Liat aja besok!'' ucap Hera dengan tatapan elangnya.
''Yang bener ya, awas aja lu besok masih pake celana ke sekolah. Haha, gue ga yakin sih lu berani pakai rok ke sekolah, hahaha,'' kata Yoan diiringi tawa sok imutnya.
''Oh, lu ga percaya ya? Gini deh, kalau gue besok ga jadi pakai rok ke sekolah, lu bebas mau ngehukum gue atau apa,'' jelas Hara.
''Ok fine, gue ga percaya sama lu. Gue bakal ngasih hukuman, lu gue suruh pakai baju jelek dan gue make up lu sejelek mungkin, oke deal ya monyet,'' ucap Yoan.''
Komen yang banyak yah guysss...
Saranghae🌺♡
Nexttt??🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuma Cerita Banci
Teen FictionCerita gue kali ini ialah cerita paling unik yg prnh gue bikin. Soalnya..... Soalnya ada apaa hayooo!? Nah, Buruan Baca Guys!!!