4/Sosis Manis

79 15 2
                                    

Hara membawa setusuk sosis dan ia pergi dari kedainya. Delia segera menghentikan anak itu. Hara tak memberikan penjelasan kepada temannya, ia lupa.

''Gue mau ngasih sosis ini ke seseorang biar dia semangat mainnya,'' kata Hara dengan polosnya.

''Eh lu tau kan, tu sosis mahal banget 15 ribu dan elu ngasih cuma-cuma ke orang. Minimal suruh dia bayar setengahnya lha agar kita tidak dirugikan.''

''Ah, lu tenang aja, gue yang bayarin dia.''

Delia menyipitkan matanya dan tersenyum.

''Siapa sih sosok istimewa lu ini? Oh, lu udah punya ya. Kalo boleh tahu dari SMA luar atau SMA kita?''

''Rahasia, lanjut jualan lu! Bantu Qina dan Misyka, mereka membutuhkan lu. Jangan panik, gue abis ngasih sosis ini akan kembali dalam waktu singkat ke kedai.''

''Sip, gue pegang omongan lu.''

Hara berlari kencang bagaikan atlet. Ada banyak rintangan karena ia harus melewati kerumunan para siswa. Namun, dengan sigapnya ia dapat sampai menuju titik yang diinginkannya dengan kondisi sosis bakar selamat sentosa. Ya, orang yang ia beri sosis tak lain ialah Yoan.

''Nih buat lu, dimakan ya,'' kata Hara dengan lembut.

''Demi apa lu baik banget. Ini pasti bikinan lu kan, hahhaha walaupun gue cewe, gue masih belum bisa bikin masakan,'' kata Yoan.

''Cepetan makan, kalau enak lu harus beli lagi.''

''Iya, iya gue bawa duit buanyak kok. Gue borong nanti jualan lu,'' kata Yoan yang mulai menyantap sosis berukuran jumbo yang dibalut saus lezat.

Tiba-tiba Jhova datang. Ia ikut-ikutan nimbrung.

''Maaf ya Hara, lu manggil gue kan buat ngasih sosis itu ke gue. Ga papa kok Hara, lu ga perlu cape-cape ngantar ke sini. Nanti abis pertandingan. Gue datengin lu. Ga usah khawatir, gue janji nyamperin lu kok.''

''Hah? Maksud lu paan. Freak banget jadi orang.''

Jhova merasa malu, ia dilirik banyak orang. Ia pun pergi menyembunyikan wajahnya.

Sejenak, berdenginglah suara bel kematian milik SMA Prima Bangsa. Kemudian, terdengar suara speaker yang memberikan pengumuman untuk segera menuju lapangan basket sebab pertandingan akan segera dimulai. Para siswa dengan hebohnya berjalan menuju lapangan basket. Untunglah tidak terjadi tragedi desak-desakan. Hara membantu OSIS mengarahkan para siswa. Setelah itu, ia ikut masuk ke dalam ruangan.

Hara duduk di sebelah orang yang tidak di kenalnya. Not problem, itu dapat menambah relasi bertemannya. Hara mengajak mengobrol teman samping kanan dan kirinya dengan asyik.

''Btw, gue ngedukung tim harimau loh. Soalnya kan tergantung pribadi masing-masing yha, gue ngefans sama Jhova,'' kata Wira yang berasal dari SMA Agung.

''Oalah,'' balas Hara singkat, padat dan jelas.

''Sekarang giliran kamu Hara, kamu ngedukung siapa?'' tanya Helin, teman samping kanannya yang juga berasal dari SMA Agung.

''Hmm.. Nanti gue kasih tahu orangnya yhaa.''

''Yaaaaaah, okedeh,'' ucap Helin dan Wira serentak.

Mereka bertiga lalu mengarahkan pandangan ke lapangan karena pertadingan sudah dimulai. Pertandingan pertama di mulai oleh Tim Alaska dari SMA Mulia melawan Tim Oppa dari SMA Anugrah.

Ruangan itu penuh dengan suara teriakan supporter. Kedua tim tersebut sama-sama imbang suppoter. Tidak ada yang mengungguli. Pertandingan yang cukup sengit itu berakhir di tangan Tim Alaska sebagai pemenang. Walaupun kalah, Tim Oppa tetap diberikan kekuatan dan dukungan. Itu karena isinya oppa-oppa yang ganteng. Mereka adalah blasteran Indonesia dan Korea.

Pertandingan selanjutnya Tim Alaska melawan Tim Hura dari SMA Agung. Untuk saat ini, dua perempuan teman baru Hara yakni Helin dan Wira mendukung sekolah mereka. Dukungan mereka dan lainnya tak sia-sia, pertandingan yang tak kalah sengit dengan pertandingan sebelumnya itu dimenangkan oleh Tim Hura. Tim Hura menampilkan celebrationnya berupa goyangan tiktok. Tim Alaska tetap semangat, mereka tidak larut dengan kesedihan. Para anggotanya saling menguatkan satu sama lain.

Singkat cerita dari banyaknya pertandingan yang terdiri dari 7 tim berbeda, Pertandingan final akan dilanjutkan besok. Antara siapa melawan siapa? Antara Tim Harimau melawan Tim Hura.

''Astaga, sebelum berpamitan, kau lupa memberi tahu kami siapa orang yang kau dukung itu Hara,'' omong Helin.

''Kalian ingat rupanya, sudahlah besok saja kuberitahu ya.''

Mereka pun saling mengucapkan sampai jumpa. Hara bergegas menemui Yoan sebelum benar-benar berpisah. Tapi, di tengah jalan, ia malah bertemu Jhova.

''Aku mau sosis 1,'' kata Jhova sambil menyisir rambutnya dengan tangan kanan.

''Sudah habis, ini tinggal satu untukku.''

''Oh begitu ya, oke ga papa, yang penting perut kamu kenyang. Jangan pulang larut malam, sip?''

''Sip,'' jawab Hara dengan nada ketus.

Tak butuh waktu lama, Hara bertemu Yoan sekejap setelah Jhova pergi. Hara memberikan sosis itu untuk Yoan, ia berbohong kepada Jhova. Yoan menuturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Hara yang memberinya sosis secara gratis.

''Jangan sedih, gue tau lu abis di maki-maki sama member basket lainnya. Ya, kan itu wajar namanya juga lu baru latihan basket kemarin-kemarin itu cuma setengah jam. Lu juga sebenarnya bukan numpang nama lu di basket itu. Itu kan gue yang suruh.''

''Hiks hiks, huaaaa.'' Yoan menangis. Hara mengelus punggung Yoan untuk menenangkannya.

''Lu pengen keluar dari basket ya? Maapin gue ya, gue jahat banget sama lu. Dari hari pertama lu masuk tim basket, gue udah berfirasat lu bakakan dibentak-bentak. Tapi gue ngebiarin lu. Pukul aja gue, gue ga punya hati.''

Yoan menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin memukul Hara. Yoan mulai berpikir bahwa Hara baik padanya.

''Lu mau ga jadi temen gue?'' tanya Yoan.

''Hmm, oke gue mau.''

Gimana guys??∩o∩
Nexxttt?🍿
Yg blm follow, follow ya guys, biar kita bisa temenan, aku fb siip🍥

Cuma Cerita BanciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang