9. Der?

80 22 13
                                    

★★★

Mengenalmu memang singkat. Tapi mencintaimu, membuatku tak ingin sesingkat itu.

~She's Perfect~

★★★


Gavin melihat Dera yang berjalan menuju kelasnya, menggunakan sebuah tongkat untuk menuntut tubuhnya.

Gavin ingin mendekati gadis itu, tapi langkahnya terhenti ketika dirinya mendengar kata-kata yang kurang sopan yang dilontarkan untuk Dera.

Tanpa sadar, Gavin menggenggam tangannya sendiri dengan erat. Wajahnya yang semula ceria, berubah menjadi datar. Gavin kembali melangkah mendekati Dera. Namun, lagi dan lagi langkahnya terhenti ketika seorang gadis lebih dulu mendekati Dera.

Dera tersentak kaget ketika Gea mencengkram lengannya. Gadis itu menarik tangan Dera menuju samping kelas yang memang terlihat sepi.

"Kenapa sih, Ge?"

"Lo kenal, Gavin?" tanpa basa-basi, gadis itu menanyakan pertanyaan yang terus menghantui pikirannya sejak kemarin.

Dera tak langsung menjawab, gadis itu mengerutkan keningnya kemudian melepaskan tangan Gea dengan perlahan. "Sakit, Ge."

Gea melirik tangan Dera yang sedikit memerah. "Jawab gue, Dera!" serunya dengan menaikkan saikit intonasinya.

Dera mengangguk "Dia temenku."

Gea menghela nafasnya kasar, memijat pelipisnya dan berkata, "Jauhi dia, Ra!"

"Kenapa?"

"Dia bukan cowok yang baik buat lo," jawab Gea.

Gea memegang kedua lengan Dera, menatap wajah Dera dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kenapa lo nggak pernah ngomong sama gue, kalo lo punya temen selain gue? Gue kurang apa, Ra? Sampe lo nyari temen lain?"

Dera menggeleng kuat. "Kamu nggak salah apa-apa, Ge. Aku juga nggak ada niatan sama sekali buat temenan sama dia. Tapi nggak tau kenapa, kita selalu dipertemukan."

Gea mengangguk. "Mulai saat ini, jangan deket-deket lagi sama dia. Dia bukan orang baik, Dera."

Dera diam, memikirkan ucapan Gea dan juga pamannya kemarin. Kenapa mereka menyuruhnya untuk menjauhi Gavin? Kesalahan apa yang sudah dilakukan oleh lelaki itu, sampai sahabat dan juga pamannya menyuruhnya untuk menjauhi lelaki itu?

"Dia bukan orang baik, Dera," ucapnya sekali lagi.

Gavin yang mendengar semua kejadian ini, membuat dirinya menghela napasnya lelah. "Kagum boleh, tapi nggak kayak gini juga," gumamnya.

Gavin melangkah ke arah mereka dan berdehem, yang berhasil mengalihkan pandangan Gea menjadi ke arahnya.

"Ga-Gavin," gagapnya dengan tangan yang semakin turun dan tak lagi memegang lengan Dera.

Dera bingung harus bersikap bagaimana sekarang. Jika disuruh untuk menjauhi Gavin, dia tak masalah. Lagipula, dia bukan siapa-siapanya lelaki itu. Tapi, Dera masih penasaran akan alasan orang-orang yang menyuruhnya untuk menjauhi lelaki di hadapannya itu.

"Gue emang bukan orang baik, tapi bukan berarti gue orang jahat," ucap lelaki itu yang terkesan santai, namun mampu membuat lawan bicaranya tak berkutik lagi.

Gea menatap sekilas mata Gavin dan berlari pergi meninggalkan tempat itu. Dera yang merasakan sahabatnya telah pergi pun memanggil-manggil nama Gea. Namum, gadis itu tetap berlari meninggalkannya.

She's Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang