light after storm

117 10 3
                                    

author pov.

Rimu berlari sekuat tenaganya menuju rumah besar itu. tapi tiba tiba..

*sret!! sesuatu tentakel hitam mengikat kaki Rimu dan menarik nya hingga terjatuh ke tanah dengan keras.

*bugh* "akh!... apa apaan ini..!!" Ucap Rimu berusaha bangun dari jatuh nya. tapi sebuah tangan hitam seperti bayangan mencekiknya

"lepaskan! lepaskan!!" Rimu mencakar tangan itu tapi sia sia. karena tangan itu terbuat dari sihir bayangan

datang siluet seorang perempuan ke arah Rimu. dengan rasa panik dan takutnya ia memejamkan matanya.

"siapa kau?!!" teriak Rimu panik sambil membuka sedikit kelopak matanya untuk melihat.

"?!!!.. Rei?!!!... apakah itu kamu..??"

.
.
.

"hei bagaimana ini?!! aku tak bisa berbuat apa apa.." ucap Kai dengan putus asa melihat pantulan bayangannya di air

mereka berhasil mengalahkan semua monster dan alhasil tanpa komando mereka bingung. tapi sepertinya Mai berusaha memikirkan sesuatu.

Mai punya persona tipe yang mendengarkan, tapi dia pelupa hebat.
dia kembali mengingat apa yang Rimu katakan padanya tentang tempat ini.
Mai melihat gubuk itu dan ingatan nya muncul kembali.

"Hei, ayo pergi! aku sudah menemukan kemana kita selanjutnya!" Ucap Mai mengulurkan tangannya kepada Kai.

"ayo! kita harus menyusul Rimu-sama! aku mencium bau bau Rimu-sama disekitar sini.. dan sebelah sana...?" Kai berdiri dan mengarahkan jarinya ke arah sebuah gubuk.

"itu tujuan kita! aku juga merasakan sihir besar di gubuk itu.." Ucap Mai mengambil langkah ke danau.

"tapi... aku tak bisa berenang..." lanjut Mai putus asa.

"oh.. kau tak bisa berenang ya..?" ejek Kai dengan wajah yang menyebalkan.
tapi Mai hanya menatap kesal Kai.

Kai mengambil nafas dalamnya dan menggendong Mai dengan enteng nya dia langsung berlari di atas air.

"eh?.. Apa ini.. Kai??.. AAAH?!" ucap Mai panik melihat bawah nya adalah air, dan dia takut tenggelam.

dengan cepat, Kai dan Mai sampai di gubuk itu. dan tanpa basa basi Kai langsung mendobrak pintu gubuknya dan masuk..

.
.
.

"hei.. Rei.. apakah itu.. kamu? syukurlah kamu masih selamat..." Rimu meneteskan air matanya. dia tak bisa menggerakkan tubuh nya karna tertahan oleh cekikan tangan bayangan hitam

"aku merindukan mu... sejak kau menghilang--" ucapan Rimu terpotong melihat Rei yang dia lihat mengeluarkan belati dan menusuk leher sampai dadanya sendiri.

"R-rei..? REI!!! TIDAK, TIDAK.. REI!!??"
teriak Rimu histeris melihat Rei melukai dirinya. Rei melanjutkan aksinya dengan menusuk nusuk bagian jantung nya.

"TIDAK, TIDAK... REI!!? KUMOHON BERHENTI, BERHENTI!!!!" Rimu menangis sekencang kencangnya, dan memberontak.

dan tak lama, Rei jatuh dalam keadaan belati masih menusuknya dan darahnya berlumuran dimana mana.

"..Rei....? Rei...?? kau meninggalkanku... untuk lama... dan sekarang.... kamu..." Ucap Rimu lemas, seluruh tubuhnya tak bisa dikendalikan, cahaya di matanya mulai pudar, wajahnya juga mulai terlihat keputusasaan yang dalam.

..
...
....

"h-hei, turunkan aku bodoh.." ucap Mai yang wajahnya mulai memerah.

"oh, iya.. aku lupa, maaf ya" jawab Kai menurunkan Mai.

Otaku yang Mendapat Kehidupan HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang