Rimu PoV.
ini adalah hari ke tujuh dari perjanjian."Hah.. jadi begitu.." ucap Kai yang mulai serius.
" ya.. aku minta maaf jika kalian akhir akhir ini khawatir kepada ku. aku hanya saja.. butuh ruang" jawab Rimu
"ti-tidak apa kok Rimu-sama, kami juga ingin memastikan kondisi Rimu-sama waktu itu" Tunduk mai dan kai.
" huft.. yasudah, kurasa kita bisa mencari Rei malam ini, dengan jejak yang kuraih bersama Rei kemarin. aku yakin Rei ada disitu, tak begitu jauh dari tempat kemarin aku jatuh" jelas Rimu sambil mengeluarkan belati dan pisau yang terbuat dari bahan material langka.
Kai dan Mai sedikit terkejut melihat banyak belati yang dikeluarkan, apalagi belati belati itu terbuat dari bahan bahan yang bahkan hampir tak ada di dunia. bahkan Kai dan Mai tak mengalihkan pandangan mereka ke belati itu.
"yah, silahkan kalian pilih, ini adalah senjata yang akan kalian pakai nanti
jika sesuatu berbahaya datang tiba tiba""woah benarkah? m-maksud ku apa pantas seperti kami menerima ini?"
"haha ada apa dengan mu Kai? kau sangat formal.. tenang saja, ini memang untuk kalian, mungkin memang aku saja yang terlalu bingung apa yang cocok untuk kalian"
jelas Rimu menyeruput teh hangat.sudah memilih belati, mereka bersiap siap untuk perjalanan ke hutan, dan membawa pasukan khusus yang sudah ahli. pasukan itu dikirim oleh ayah Rimu agar mempermudah urusan.
yah mereka sengaja berangkat di pagi hari. karena mereka akan mencari sesuatu di sekeliling hutan di siang hari
.
.
.
.
."omedetouu!! ini malam terakhir dari perjanjian kita" ucap Sakamata semangat.Rei hanya bisa tersenyum pahit melihat Sakamata.
"nah, mari kita mulai.." Sakamata memulai nada serius dan mendekati Rei dengan tatapan menyeramkan.
melihat itu Rei hanya diam terpaku.Rei diikat dengan posisi tangan di atas kepala dan diikat borgol duduk membelakangi Sakamata, matanya juga ditutup kain hitam
suasana nya hening. hanya terdengar suara api yang bergejolak. itu adalah alat pencetak api.
alatnya seperti stempel, hanya saja, ini lebih besar. terdapat ukiran besi yang bergambar phoenix dengan ekor yang panjang.

Sakamata sangat ahli di sihir api. phoenix juga sangat terkenal dengan sihir api nya yang legendaris. walaupun Sakamata sendiri adalah Vampir. tapi itu tak menghalanginya dari keahlian sihir api.
phoenix disini menandakan identik nya Sakamata.
..
sakamata mengeluarkan pisau besi yang sangat tajam di kantong yang berada di pinggul nya.
tak pikir panjang, Sakamata menyayat punggung Rei dengan vertikal. tujuan Sakamata disini membuka baju bagian belakang tapi menggunakan pisau,caranya berhasil, tapi punggung Rei juga ikut tersayat.
luka itu mengeluarkan darah yang lumayan banyak.
"egh.." Ucap Rei dengan pelan sambil menahan sakit lalu menggigit bibirnya.
sebelum sakamata menempelkan stempel besi yang panas itu, sakamata memasukkan 2 jari kedalam mulut Rei. dan memainkan lidah milik Rei.
tapi Rei memberikan perlawanan yang tak ada pengaruh bagi sakamata.
saliva mulai keluar dari mulut Rei yang di acak acak isinya oleh sakamata."ekgh.. hekh.. intkhan!!!" (hentikan) ucap Rei batuk karena tersedak saliva nya sendiri. sakamata hanya bisa tersenyum melihat Rei.
Tak lama, sakamata mengeluarkan jari nya dari mulut Rei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Otaku yang Mendapat Kehidupan Harem
Roman pour Adolescentswelcome to my first story! maaf masih agak ga nyambung ceritanya masih pemula hehe WARNING GxG r-18 NSFW ga nyambung typo Segitu aja, happy reading<3