Neraka Dunia

342 34 3
                                    

"Dasar Rimu, kau pintar sekali mengestalk diriku. bisa bisa nya dia berubah menjadi burung hantu?!!"
gumam Rei sambil mengendarai kudanya dengan cepat

Terlalu cepat hingga kabut kabut putih bermunculan. Mengganggu penglihatan Rei. sepertinya juga.. Ini Kabut beracun.

Rei merasakan kantuk yang sangat berat tapi berusaha melawannya. Sampai akhirnya Rei menemukan sebuah rumah besar.

Rei turun dari Kuda nya. Tetapi Kuda itu langsung terbaring

'hah..! ba-bagaimana bisa..' Tak lama Rei tertidur karena Kabut beracun itu

"hehe, selamat malam.. Reimu." Seorang Gadis yang tiba tiba muncul dari Kabut, Rambutnya berwarna merah dan memiliki tanduk.

....Rei PoV

"hngh.. dimana ini .. Ruangan Putih?"

T-tunggu, akh.. aku diikat, tapi kenapa diatas Meja?? posisi tengkurap juga membuatku susah bergerak. dada ku sesak! tanganku juga diikat.

"hehe, senang bertemu dengan mu.."

" ! "

"Haaah, aku sudah tak sabar berkontrak dengan mu.. Rei."

"Kau sangat merepotkan."

"hehe.. Rimu bisa berguna juga ya? aku tak tau bagaimana jika aku tidak menempelkan kutukan itu pada Rimu ya? Mungkin ini semua tak terjadi."
Ucap wanita itu lalu tertawa kecil

"Ah, aku lupa mengenalkan diri, Namaku Sakamata"

"Aku tak peduli, kau tak mengenalkan diri juga aku tak peduli."

"heeh?? nanti saat kau kesakitan ingin menyebutkan siapa?"

"..." aku terdiam. Kesakitan? apa mungkin misi ini siksaan?

"baiklah baiklah, bagaimana jika kita pemanasan dulu?" dia mulai naik keatas meja mengubah posisiku yang tengkurap menjadi terlentang dan duduk di antara kedua kaki ku. dan membuka pakaian ku

"Hehe.. Punya mu bagus sekali.. aku tak pernah melihat yang sebagus ini.."

"ahk.."

dia mulai memegang dadaku.. t-tidak pikiran ku..

"I-ini sangat lembut, sekarang aku akan mencoba nya.. hehe" d-dia menjilat puting ku.. a-ah, aku tak pernah merasakan ini sebelumnya..

"pemanasan selesai.."

"hngh.. "

"kau tampak lelah.. tapi aku baru saja mulai.. apa begitu enak??"

"..." a-aku tak bisa berpikir jernih lagi..

--end pov

"hnghh!"

"imut." Sakamata mulai memasukkan kedua jarinya, sarung tangan yang dipakainya mempermudah jari sakamata masuk ke vagina Rei yang basah.

"S-sakamata.. hngh!!" Desah Rei.

"Ah.. lihat.. kau basah sekali dibawah sini.." Ucap sakamata sambil memegang paha milik Rei.

"ngh.. tidak.." Rei mulai kehilangan pikirannya

"apa seenak itu?? kau baru pertama kali?. Ini akan menarik.." ucap Sakamata.

-imayu-fyuu pov

"hei fyuu" panggil imayu yg sedang memerhatikan sesuatu di jendela

"apa?"

"coba lihat sini, ada asap merah, apa ada itu tanda pertolongan?"

"eh? mana coba lihat!" Fyuu lumayan terkejut

"t-tunggu, itu.. Putri Rimu!" panik fyuu

"p-putri Rimu?" bingung Imayu dengan diselingi rasa panik

22.12.22
"itu tanda pertolongan khusus kerajaan zarsd ini!, kita harus cepat menuju sumber asap merah itu!" Fyuu bergerak cepat keluar istama sedangkan Imayuu masih terdiam beku kepanikan.

"F-Fyuu!" teriak Imayu menyusul Fyuu yang sudah berada di gerbang istana.


Back To Rei and Sakamata!

"hngh..." Rei terbaring lemas di ruangan berwarna putih. Warna putih itu membuat Pikiran Rei tak jernih.Kepala nya berdenyut pusing. Dan kedua Tangan nya di borgol di belakang.

"Hai, selamat Pagi Rei. Ini hari pertama, jadi aku harus memberikan mu sambutan yang meriah." Ucap Sakamata mendekat kepada Rei.

Sakamata membantu menyenderkan Tubuh Rei ke Tembok dan mengangkat dagu Rei.

"Hehh, Apakah Rimu pernah melihat mu dengan wajah begini?, kalau belum.. aku akan membuat mu menemui Rimu dengan wajah seperti ini, aku yakin Rimu menyukai nya. dia orang yang suka kepada orang lemah lho" setelah mengucapkan itu, Saka (biar simpel hehe) Mencium Rei dengan memasukkan Lidahnya lalu bermain main di dalam mulut Rei dengan ganas.

Rei hanya bisa pasrah, karena dia sendiri yang ingin menjalin kontrak ini. tak ada paksaan, ini semua demi kakak nya. Tak lama Saka melepaskan ciuman itu. terlihat Rei mencoba mengambil nafas. dia ter engah engah.

"kau siap kan? hehe aku mundur dulu ya" Saka mundur lalu memasuki ruangan pemantau. dia menekan tombol merah besar.

"hehe, rasakan paduan sakit dan enak, Rei." Ucap Saka sambil tersenyum kecil. tak lama sesuatu seperti goblin tapi kulitnya berwarna merah dan bertanduk, ia telanjang bulat jadi 'penis' nya terlihat.

Goblin itu berjalan ke arah Rei.

"t-tunggu, Apa yang kau lakukan?!" Rei panik menuju pojok ruangan tapi tak bisa, Rantai nya terlalu pendek.
Sampai Goblin itu merobek celana Rei dan mengangkat tubuhnya lalu goblin mengarahkan vagina Rei ke penis nya.

"hnggh!!!!" Rei menahan rasa sakit yang sangat hebat. darah mulai mengalir di vagina Rei. lalu Goblin itu memegang pinggul Rei lalu me naik - turun kan nya. wajah Rei merah tapi masih dengan ekspresi lesu.

Saka melihat nya dari ruang pemantau. dia tersenyum melihat Wajah Rei yang memerah. tapi di sisi lain nya dia bosan

'percepat keluarkan cairan mu. aku tak ingin berlama lama' Ucap Saka lewat telepati, sepertinya Saka berbicara kepada Goblin

sesuai perintah, Goblin itu mempercepat gerakan itu lalu memojokkan Rei ke tembok. Rei mencengkram lengan Goblin. tak tahan dengan Rasa sakit yang menusuki Dirinya.di sepanjang permainan ini , Rei tak pernah mendesah.

Tak lama Goblin itu mengeluarkan cairan ke tubuh Rei. Goblin tak melepaskan penis nya dari vagina Rei.
Bertujuan untuk cairan nya masuk ke Rahim Rei.

"Ahaha, lihat wajah ahegao dari Rei, sangat lucu" gumam kecil Saka.

Akhirnya Goblin itu melepaskan penisnya lalu menurunkan Rei ke lantai, Goblin itu pergi dari ruangan dan Saka Turun dari ruang pemantau nya

"Whoa, lihat siapa yang keperawanan nya hilang demi seseorang?" ejek Saka sambil melepas borgol milik Rei. Borgol itu membekas di tangan Rei.

"lemas ya? maaf ya itu efek samping dari Cairan yang goblin itu berikan, nah, sekarang ikut aku beristirahat yuk, kau tampak sangat kelelahan." Saka menggendong Rei dengan gaya Princess.

Rimu, Fyuu and imayu PoV.

"hngh...." Gumam Rimu tertidur di kasur nya, tapi tangannya mencengkram selimut. sepertinya Rimu bermimpi buruk dengan Teman masa kecil nya(Saka)dan Rei.

Fyuu dan imayu menunggu di depan kamar Rimu, jadi yang didalam hanya maid pribadi Rimu.

"hah!" Rimu tiba tiba bangun dengan wajah ketakutan dan ke putus asa an
terbenak di wajah Rimu. Rimu kembali menyelimuti seluruh tubuhnya dan menangis di balik selimut

Otaku yang Mendapat Kehidupan HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang