{⁶} Hanya Orang Gila

989 170 48
                                    

"Kau sudah dengar tentang pertengkaran Nona Shu Ri dan Tuan Sean?"

"Ya, aku mendengar langsung dari pelayan yang mengantar Tuan Sean. Katanya Nona Shu Ri sampai berteriak!"

"Membuat Nona Shu Ri sampai marah begitu, kira-kira apa yang Tuan Sean katakan, ya? Dia kan orangnya semena-mena."

"Padahal selama ini keduanya tidak pernah berinteraksi, bahkan Tuan Sean cenderung mengabaikannya. Pasti ada hal menarik yang terjadi di antara mereka?"

"Katanya Tuan Sean memarahi Nona Shu Ri karena cemburu."

"Apa? Cemburu?"

"Nona Shu Ri kan selalu berada di dekat Tuan besar, hubungan mereka sudah lama seperti itu. Tapi akhir-akhir ini tatapan Tuan Sean berbeda padanya."

"Ya ampun! Padahal Nona Shu Ri kan hanya bekerja, dia gadis yang rajin dan baik. Bagaimana mungkin ia bisa mencemburui Nona Shu Ri yang pekerja keras itu?"

"Bahkan Nona Shu Ri sangat menyayangi anaknya Tuan besar, dia benar-benar wanita yang lembut dan tulus."

"Mungkin Tuan Sean sudah benar-benar gila, sudah tidak bisa ditolong lagi ...."

Srakkkk!

Majalah terbelah menjadi dua.

Ying Lu yang berdiri tegap usai menyampaikan laporan mendadak memasang wajah was-was, "Tapi, bisa jadi aku salah dengar."

Sean melemparkan majalah yang dirobeknya ke dalam tong sampah sambil memandang Ying Lu tak puas.

"Aku mengira rumah ini terlalu tenang, tapi ternyata aku keliru."

Sean lantas mengambil obat yang biasa diminumnya, namun kali ini hanya di pegang saja. Memahami bagaimana hubungannya dengan orang-orang di dekatnya, dengan posisi dan pengaruhnya di rumah ini, Sean tidak bisa mencegah kabar yang tersebar liar tentangnya. Sebagian besar orang akan memihak pada Shu Ri tanpa mencari bukti hanya karena wanita itu memainkan perannya dengan baik. Tidak, bahkan mungkin semua orang berada di bawah cahaya palsunya.

"Aku bisa menerima jika mereka menyebutku gila, tetapi menganggap bahwa aku cemburu ...."

Obat di tangan Sean diremas sampai hancur. Bubuk halus berwarna putih itu lalu menyusut ke lantai.

"Itu sangat tidak masuk akal."

Sikap Sean terhadap Shu Ri adalah tentang harga diri. Diremehkan oleh seorang sekretaris atau dengan magnet "sepupu"-nya itu adalah sebuah hinaan. Akan beda ceritanya jika wanita itu memang kekasih atau simpanan Yibo, akan menjadikan Shu Ri sebagai lawan yang setara.

Seperti ketika kakimu diinjak dengan sengaja oleh orang yang lewat, kaki yang pergi itu pantas untuk dipatahkan.

Seluruh orang yang bekerja pada Sean tentu akan menundukkan kepala padanya, tetapi dengan semangat mencibir ketika Sean menghilang dari pandangan. Ditambah lagi dengan bagaimana Yibo memperlakukannya, tidak heran jika Sean disepelekan oleh semua orang.

"Ying Lu, Yibo selalu bilang aku boleh melakukan apa pun yang aku mau, bukan?"

"Ya, Tuan."

Wajah Ying Lu tampak khawatir. Mungkin ia bisa meraba apa yang saat ini tergambar di dalam kepala Sean. Ya, kebetulan sekali Sean sedang membutuhkan hiburan.

Rumah yang megah yang begitu terawat berkat para pegawainya yang bekerja dengan telaten. Sean semula merasa iba melihat upaya semua pekerjanya yang bekerja keras sampai larut malam, namun sekarang ia berubah pikiran.

"Apa ini makanan untuk makan malamku?"

Di depan seorang juru masak yang terkejut dengan kedatangannya, Sean bertanya sambil menunjuk lima piring dengan hidangan yang siap dihidangkan.

IF WE GET MARRIED [TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang