Kamu dan aku kembali menjadi orang asing, meski dulunya kita adalah dua insan yang saling menyayangi-Karamel Anastasia
Hari kemarin telah berlalu, kini saatnya murid SMA Dirgantara menerima raport dan melihat nilai hasil belajar mereka selama enam bulan ini.
"Karamel Anastasia" Bu Sinta merapihkan kacamatanya. Bu Sinta adalah wali kelas XII IPA 1. Kelas Karamel dan Arkana.
"Iya, saya buk." Karamel menghampiri meja guru dan mendaratkan bokongnya, berhadapan dengan Bu Sinta.
Tangan gadis itu sudah keringat dingin. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, gelisah, ia sibuk memainkan jarinya. Ia takut nilai semesternya kali ini turun. Orang tuanya akan sangat murka jika nilai Karamel tidak seperti harapan mereka.
"Lagi lagi kamu tanpa ditemani orang tua ya, Mel." ucap Bu Sinta prihatin. Karamel hanya tersenyum, melihat itu Bu Sinta juga ikut tersenyum tipis.
"Kamu salah satu murid yang sangat pintar dan berprestasi dikelas ini bahkan disekolah ini juga," Bu Sinta menarik nafas sejenak kemudian kembali bersuara. "Ibu minta maaf ya, kamu kali ini turun ke peringkat tiga. Ibu sangat menyayangkan itu."
Ya, ketakutan Karamel kali ini terjadi, Karamel tertegun sejenak, dengan susah payah ia menelan salivanya.
"Gak apa-apa kok, Bu. Ibu gak perlu minta maaf. Emang Amel aja yang belakangan ini kurang giat belajarnya. Kedepannya Amel akan lebih giat lagi, Bu." Karamel berusaha untuk tersenyum. Karamel menerima raport yang telah diserahkan oleh Bu Sinta. Setelahnya gadis itu pamit undur diri meninggalkan ruang kelas.
Bagi sebagian murid hari ini menjadi hari yang sangat membahagiakan dan membanggakan karena naiknya nilai bahkan peringkat. Namun, bagi sebagian murid lainnya menjadi kesedihan dan ketakutan akan turunnya nilai. Suasana itu terlihat di SMA Dirgantara saat ini. Ada yang menangis haru dan ada yang menangis sedih.
"Mel! Amel! " Prita berdecak kesal, sebab Karamel tidak menghiraukan panggilannya.
Karamel terus melangkahkan kaki menyusuri koridor dengan tatapan kosong. Terlalu banyak suara dipikirannya saat ini. Ia melangkah tapi serasa tak memiliki arah dan tujuan. Kemana ia akan pulang. Rumah? Pulang kerumah hanya akan menambah luka baru.
Sampai tidak disangka gadis itu menabrak sesuatu. Seperti dada seorang pria.
"Mata lo buta apa? Melamun kok sambil jalan. Cewek aneh lo!" Sembur Arkana didepan wajah Karamel.
"Lo yang ngapain bisa tiba-tiba ada didepan gue? Lo hantu ya?" Karamel bergidik ngeri.
Arkana tersenyum miring. Rencana jahat terbesit dibenaknya."Iya, kenapa? Gak suka?" Sedetik kemudian cowok itu merampas raport yang digenggam oleh Karamel.
Hap, raport itu sudah beralih tangan sekarang.
"Kanaa!!" Karamel berusaha meraih kertas itu. Tubuh Arkana yang jauh lebih tinggi darinya membuat ia kesulitan.
Arkana terus mengerjai Karamel, mengelak kesana-kemari hingga berjinjit. "Ambil kalo lo bisa," ucap cowok itu dengan nada meledek. Karamel semakin geram, gadis itu ikut berjinjit, susah payah meraih raportnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARA [On Going]
Teen FictionKaramel harus dijodohkan dengan Arkana yang sangat membenci dirinya. Arkana Pramuja Dinarta dulunya adalah sahabat Karamel Anastasia diwaktu kecil, namun karena sebuah peristiwa tragis lima tahun lalu yang telah menyebabkan Karamel difitnah dan dibe...