Yang sudah tertulis di suratan takdir tidak akan mengkhianati. Sekeras apapun berkata tidak, tidak akan merubahnya
-Karamel Anastasia
.
Enjoy the story✨
Happy Reading
.
.1 bulan kemudian
Hari ini akad nikah Arkana dan Karamel akan dilangsungkan. Segala persiapan sudah selesai dilakukan, hanya tinggal menunggu waktu pengikatan kedua insan dengan mengucapkan ijab dan kabul.
Acara pernikahan yang dilakukan di rumah Karamel itu dihadiri oleh beberapa orang saja, hanya keluarga besar dari kedua belah pihak mempelai.
Mereka memang sengaja merahasiakan pernikahan itu, alasannya agar Karamel bisa melanjutkan pendidikannya dan tidak ada yang memandang rendah gadis itu. Usulan itu tentunya disampaikan oleh Satrio.
Tidak ada dekorasi mewah nan megah, mereka hanya membuat pernikahan yang sederhana, tetapi yang terpenting bisa berjalan dengan lancar dan sakral.
Disana pengantin pria dan pengantin wanita sudah duduk di hadapan Reno yang menjadi wali nasab. Sekitarnya juga ada orang tua pengantin yang mendampingi, begitu juga para saksi yang sempat hadir disana, menyaksikan ijab kabul yang akan dilangsungkan.
Arkana sudah rapih dengan setelan jas pengantin senada dengan pakaian pengantin milik Karamel. Cowok itu tampak tertekan disana, ia kembali teringat percakapannya dengan Satrio malam itu.... (Flashback)
"Kamu mau ayah bayar uang jaminan kamu?" tanya Satrio menatap putranya yang kini berada di dalam sel tahanan sementara.
"Iya, Yah. Keluarin arka dari sini, arka gak mau lama-lama disini." desak Arkana. Ia sungguh merasa tidak nyaman berada di dalam sana. Dingin dan banyak sekali nyamuk.
"Oke, ayah bakal keluarin kamu dari sini tapi, ada syaratnya." Satrio memberi tawaran yang membuat Arkana penasaran.
"Apa syaratnya, Yah? Apapun bakal arka lakuin asal arka bisa keluar dari sini." bujuk Arkana sambil mengembangkan senyum sumringah.
"Terima perjodohan itu dan menikah dengan karamel!" Seketika senyum di wajah Arkana luntur.
***
Arkana mendesah berat, ia menatap malas sekelilingnya."Kalo bukan ini jalan satu-satunya gue buat bisa keluar dari penjara itu, gue gak akan pernah mau ngelakuin pernikahan ini." Batin cowok itu.
Karamel takut dan sangat gugup sekarang. Ia menggenggam erat baju pengantin berwarna putih yang dikenakannya. Gadis itu melirik Arkana yang tidak pernah meliriknya samasekali sedari tadi, cowok itu hanya menatap ke depan. Ada rasa ragu di lubuk hatinya, tapi apalah dayanya, ia sudah ditakdirkan tuhan untuk berjodoh dengan pria yang dicintainya tetapi juga sangat membenci dirinya melalui perantara perjodohan yang direncanakan orang tua mereka.
Reno menjabat tangan Arkana begitupun sebaliknya pertanda bahwa kegiatan sakral itu akan segera dimulai, membuat keadaan menjadi hening tak bersuara. Pria paruh baya itu mengambil nafas sejenak sebelum akhirnya bersuara.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Arkana Pramuja Dinarta bin Satrio Dinarta dengan putri saya Karamel Anastasia binti Reno Maiondesta dengan maskawin sebuah rumah dan satu emas batangan dibayar tunai!" Reno mengucapkan ijab dengan jelas.
Kini, Arkana menatap Reno dengan serius, cowok itu menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Ia melirik sang Ayah sebentar kemudian kembali fokus.
"Saya terima nikah dan kawinnya Karamel Anastasia binti Reno Maiondesta dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" dengan satu tarikan nafas Arkana mengucapkan kabul dengan mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARA [On Going]
Teen FictionKaramel harus dijodohkan dengan Arkana yang sangat membenci dirinya. Arkana Pramuja Dinarta dulunya adalah sahabat Karamel Anastasia diwaktu kecil, namun karena sebuah peristiwa tragis lima tahun lalu yang telah menyebabkan Karamel difitnah dan dibe...