The Ten Failed Lives

Veitch

"lihat aku sekali saja"

"Jangan.... Pergilah.... Biarkan aku sendiri"

"Lebih baik aku sendiri"

"Putraku.... Kembalikan dia"

"Biarkan aku hidup sekali saja"

"Mati saja kalian!"

"Tolong"

"Seseorang tolong aku"

"Mati"

"Biarkan aku mati"

*******

"Hah!"

Ia terkesiap, nafasnya memburu dan keringat membasahi tubuhnya. Pemuda itu lantas bangkit dari tidurnya dan mengusap kepalanya. Namun, ia terkejut ketika menyadari bahwa pipinya tidak basah karena keringat. Melainkan, karena air mata.

Ia menyentuh pipinya dengan bingung, air mata mengalir dengan deras tanpa ia ketahui penyebabnya. Apa? Batinnya.

Ia mengusap pipinya dengan kasar sebelum turun dari kasur dengan hati-hati, takut orang yang sedang tidur di sampingnya terbangun. Ia mengenakan sendal rumah dan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membasuh diri dan berganti pakaian, pemuda itu keluar dari kamar mandi. Natah mengapa, ketika ia memandang sekitar terdapat rasa kerinduan yang menyakitkan di dadanya. Ia memandangi kamarnya dan suaminya dengan bingung.

Kamar itu cukup besar untuk di bilang sebuah kamar, terdapat TV lebar di depan ranjang, meja nakas dan lampu tidur di samping kasur, kemudian foto pernikahannya dan sang suami, kursi santai dan meja kopi, rak buku, dan balkon yang langsung menghadap ke halaman belakang.

Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan menampar kedua pipinya agar kembali fokus pada kegiatan paginya. Pemuda itu membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju dapur.

Di dapur sudah ada seorang pelayan yang sedang mengeluarkan bahan-bahan untuk sarapan dari kulkas. Senyumnya lantas mengembang.

"Pagi, Yola" sapanya, membuat pelayan itu berbalik dan tersenyum pada pemuda itu.

"Pagi, tuan Veitch" balas Yola penuh senyuman.

******

Veitch Douglas née Ermintrude, omega muda yang dijodohkan dengan seorang alpha ternama berdasarkan kesepakatan dua pihak keluarga.

Veitch adalah anak terakhir dari dua bersaudara. Orangtuanya telah meninggal ketika ia masih kecil karena kecelakaan mobil, setelah itu ia tinggal bersama kakek dan neneknya dari pihak sang ayah. Namun, sang nenek meninggal saat usianya 15 tahun.

Statusnya sebagai omega membuatnya sering dibandingkan dengan sang kakak yang seorang alpha dominan. Namun, hal tersebut tidak membuatnya berkecil hati karena ia bagi kakek dan neneknya ia adalah cucu kecil, manis yang butuh perlindungan sehingga mereka sangat memanjakannya.

Baru-baru ini, setelah penyakit jantung sang kakek di ketahui, kakeknya terlihat selalu khawatir dan gelisah. Ia tidak tenang karena cucu omeganya.

Bukan karena apa, tapi ia percaya bahwa umurnya tidaklah lama lagi. Cucu omeganya dimanja dan di rawat dengan hati-hati bak porselen olehnya dan almarhum istrinya. Selama ini, ia terus melindungi si kecil dari dunia jahat di luar sana, ia butuh seseorang untuk menggantikannya melindungi sang cucu.

Kenapa harus orang lain? Mengapa tidak sang kakak?

Itu karena sang kakak Vincent Ermintrude, bahkan memandang rendah sang adik. Ia merasa sombong setelah berada di puncak dan entah karena apa, dia menyalahkan Veitch Sebagai penyebab kematian orang tua mereka.