salju yang ku benci (3)

656 62 9
                                    

Udara dingin menusuk menembus kemeja Jayde, ia berjalan dengan susah payah melewati salju tebal yang menumpuk dengan Veitch di punggungnya.

Tubuhnya yang lelah ia paksa untuk tetap berjalan, langit semakin gelap dan udara semakin dingin. Jayde menggigit bibirnya untuk membuatnya tetap sadar.

"Kita akan sampai, Vei. Tunggu sebentar" Jayde berujar pada Veitch yang masih memejamkan mata.

Ia melihat ke sekeliling ke pepohonan yang layu akibat musim dingin, ia menatap ke bawah ke kakinya yang sudah tenggelam setengah ke dalam tumpukan salju.

Ah, aku juga tersesat.

Tap!

Jayde tersentak kala merasakan sesuatu mendarat di atas kepalanya. Namun, sesuatu itu segera melompat kembali ke pohon. Jayde mendongak untuk melihat benda apa itu.

tupai?

Seekor tupai dengan bulu tebal tampak
Bertemu pandangan dengan Jayde, ia menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran aneh tentang tupai yang menatapnya.

Ia menghela nafas sebelum kembali melangkah lurus ke depan, tetapi sesaat kemudian beberapa ranting mulai berjatuhan mengenai kepalanya, jayde mendongak sekali lagi untuk melihat ke tupai tadi yang kini tengah memegang ranting kecil lainnya.

Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang, tupai itu melompati beberapa pohon, lalu berhenti sejenak dan kemudian mengeluarkan suara berisik seolah memberitahunya untuk mengikutinya.

Mungkinkah....?

Dengan ragu, Jayde mulai mengikuti tupai itu. Sesekali tupai itu berhenti untuk menunggu Jayde sebelum kembali melompat ke pohon berikutnya.

Jayde melangkah melewati salju tebal yang ajaibnya semakin tipis disetiap langkahnya. Keraguan besar di hatinya perlahan menghilang, langkahnya kini penuh keyakinan dan semangat.

Hingga di satu titik tupai itu berhenti melompati pepohonan dan malah melompat ke kepala Jayde sehingga mengejutkan sang empunya.

Tupai itu turun untuk mendekati Veitch yang tertidur di punggungnya. Tupai itu mendekatkan kepalanya ke pipi dingin Veitch untuk mengusapkan kepalanya beberapa kali.

Jayde tidak bisa melihat apa yang tupai itu lakukan di belakang punggungnya membuat kepanikan mulai kembali memenuhi hatinya, ia memutar tubuhnya untuk membuat tupai itu terjatuh. Namun, di saat itu, suara yang dikenalinya terdengar, "Jayde!"

Mengabaikan tupai yang sudah kembali melompat ke pohon, Jayde berlari kecil untuk menghampiri Halton dan beberapa tim sar yang datang untuk menyelamatkan mereka.

Seorang tim sar hendak mengambil Veitch dari gendongan Jayde. Namun, Jayde segera menepis tangan itu kemudian menatapnya tajam.

"Jangan sentuh!" Bentak Jayde.

Tim sar akhirnya mengalah, mereka keluar dari hutan itu beriringan berjaga-jaga di belakang Jayde khawatir kalau-kalau ia akan pingsan di detik berikutnya.

Luar biasanya, Jayde berhasil membawa Veitch keluar dari hutan, Lilyana segera membawa brankar ke arah mereka sehingga Jayde bisa langsung meletakkan Veitch di atas brankar itu.

Lilyana segera menyelimuti tubuh Veitch dengan selimut, dan beberapa petugas lain juga mulai membantu dengan peralatan seadanya mereka.

Jayde terdorong menyingkir dari sana, matanya tak pernah berpaling dari sosok Veitch yang tengah di tangani oleh Lilyana dan para perawat lainnya.

"Minum dulu," Halton menyerahkan sebotol air putih pada Jayde, ia menerima botol itu dan meneguk isinya perlahan dengan perlahan, seorang tim sar juga menyelimuti tubuhnya dengan selimut.

The Ten Failed Lives Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang