MCCP.020

313 31 0
                                    

My Cold
Crown Prince

[ Xel, kamu di mana? Aku di rumah kamu, aku kira kamu udah pulang? ] ~Carissa

[ Kakek marah banget, maaf ya!!!... 🙏🏻 ] ~Carissa

[ Tolong kamu cepetan pulang! ] ~Carissa

Axel menghela nafas lelah melihat deretan pesan dari Carissa, sejujurnya Axel turut merasa bersalah pada gadis itu karena meninggalkannya begitu saja.

Hazel yang memperhatikan sedari tadi, memberanikan diri untuk bertanya. "Kenapa Xel?" tanyanya merasa khawatir.

Merasa enggan, namun malam ini Axel benar-benar harus pulang. Jika tidak, sang kakek akan berbuat sesuka hatinya lagi.

"Aku harus pulang, lain kali aku main ke sini lagi. Boleh kan?" tanyanya penuh harap.

Hazel mengangguk cepat, "Tentu saja. Kamu gimana pulangnya?, Bukannya tadi kamu jalan kaki?" tanyanya lagi.

"Aku bawa mobil kok, tapi parkirnya agak jauh" jawab pemuda itu membuka tangannya lebar-lebar ingin memeluk Hazel, Hazel yang paham segera menghambur ke dalamnya.

"Tunggu aku bentar lagi ya, kalo urusan aku udah beres, aku pasti langsung temuin kamu" ujar pemuda itu mengusak surai coklat muda Hazel.

"Jangan lama-lama!" pinta Hazel sungguh-sungguh

Axel mengeratkan pelukan seolah sedang menyerap energi dari tubuh Hazel, dia memang sedang membutuhkan banyak energi. Karena, menghadapi kakek kolotnya benar-benar akan menguras tenaga.

Setelah berpelukan cukup lama, pelukan itu pun terlepas. Axel segera pamit undur diri pada yang lainnya.

Berjalan beberapa meter dari rumah Hazel, ia pun melihat mobilnya yang masih teparkir di pinggir jalan. Beruntung, tidak ada petugas lalu lintas yang berpatroli. Jika ada, mobilnya pasti sudah di derek karena parkir sembarangan.

Axel melajukan mobilnya dengan enggan, begitu sampai di rumahnya, suasana berubah menjadi suram. Sang kakek telah menunggunya sejak tadi, gurat kemarahan tergambar jelas dari wajah yang telah berkeriput di sana-sini itu.

"Anak tidak berguna, bagaimana bisa kau meniggalkan tunanganmu begitu saja?. Kakek sangat malu karena sikap kekanak-kanakanmu ini" tegur sang kakek begitu Axel memasuki rumah.

"Kakek, aku tidak mau melanjutkan pertunangan ini. Aku ingin membatalkannya" Axel telah bertekad, mulai saat ini dia akan hidup sesuai keinginannya sendiri. Meski sulit, dia akan tetap berusaha.

PRAAANGGG

Sang kakek melemparkan gelas ke arah Axel namun tidak sampai mengenainya, meskipun demikian, Axel tentu kaget akan kejadian tiba-tiba tersebut hingga jantungnya berdetak tak karuan tempo dan ritme nya.

"Sungguh mengecewakan, apa yang ku lakukan selama ini adalah untuk masa depanmu, untuk kebaikanmu. Jangan berpikir pendek, cinta itu tidak nyata. Cinta hanyalah sebuah omong kosong, yang paling berkuasa di dunia ini adalah uang, kau harus tahu itu!" sang kakek berceramah panjang lebar, namun Axel sama sekali tidak menyetujui penuturan kakeknya tersebut. Ia akui, uang memang sangat penting di dunia ini. Tetapi, jika kita tidak bisa merasakan cinta, hidup ini tidaklah bermakna.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang