MCCP.019

279 29 2
                                    

My Cold
Crown Prince




Pusat perbelanjaan terbesar di tengah Kota, menjadi destinasi tujuan Axel dan Carissa yang rencananya hari ini akan mencari gaun serta cincin pertunangan yang akan di laksanakan sekitar dua minggu lagi.

Di mall terbesar ini, menjual semua kebutuhan yang di perlukan. Axel dan Carissa menuju lantai paling atas yang memang di tujukan untuk orang-orang dari kalangan atas.

Pertama-tama, keduanya melakukan fitting baju pertunangan, gaun putih dengan panjang selutut menjadi pilihan pertama Carissa untuk di coba. Gaun putih dengan hiasan bunga mawar di bagian bahu terlihat simple dan elegant.

Carissa keluar dari ruang pas dengan gaun yang membalut tubuhnya dengan cantik, dia berjalan ke arah Axel meminta pendapat pemuda itu.

“Bagaimana?” tanya gadis cantik itu antusias.

“Bagus” jawab Axel enggan, raganya memang berada di sini. Namun, pikirannya melayang entah kemana.

Melihat Axel yang tak terlalu antusias, Carissa pun memilih untuk mencoba gaun yang lainnya di bantu pegawai yang memang bertugas untuk melayani mereka.

Menunggu Carissa yang tak kunjung keluar, Axel tiba-tiba di dera rasa sakit luar biasa yang menyerang kepalanya hingga membuatnya mengerang tak tertahankan.

Carissa yang mendengar erangan Axel sangat panik hingga gadis itu buru-buru keluar. “Xel, kenapa?, Apa yang sakit?” tanya Carissa khawatir, “Tunggu bentar ya, aku ganti baju dulu. Lalu kita ke rumah sakit” buru-buru Carissa masuk kembali ke dalam kamar pas, untuk melepas gaun serta berganti dengan baju yang ia kenakan tadi.

Axel yang sudah sangat kesakitan, berjalan keluar lebih dulu. Tiap kali rasa sakit itu datang, sebuah kilas balik selalu muncul seperti sebuah adegan film.

“Yang Mulia....”

Putra Mahkota berbalik mendapati sosok Adelaide yang tersenyum cerah ke arahnya, detik berikutnya gadis itu berlari kencang ke arahnya dan menubruknya. Beruntung, pijakan Putra Mahkota sangat kuat hingga mampu menahan beban mereka berdua.

“Apa yang membuatmu sesenang ini Adel?, Jika ada yang melihat, kau pasti akan di hukum dengan tuduhan percobaan pembunuhan pada Putra Mahkota” ujar Putra Mahkota memainkan jemarinya di hidung mancung Adelaide.

Adelaide mengerucutkan bibir, Putra Mahkota selalu bisa mengacaukan kesenangannya. “Aku hanya sangat senang, mana mungkin aku ingin membunuh calon Kaisar negara ini” gerutu Adelaide dengan wajah cemberut nya.

“Aku hanya bercanda” pemuda berkedudukan paling tinggi setelah Kaisar itu tertawa kecil, “Memangnya apa yang begitu menyenangkan, eum?” tanyanya lagi terdengar serius.

Antusiasme Adelaide kembali membuncah, dia pun menceritakan perihal kelulusannya dari Academy pada Putra Mahkota. Meski dia tak meraih peringkat pertama seperti Putra Mahkota, atau masuk peringkat 3 besar seperti Sir Ethan, dia adalah satu-satunya wanita yang masuk dalam peringkat 10 besar dengan peringkat ke-9.

“Wahhh.... Adelaide ku memang pintar sekali” puji Putra Mahkota sungguh-sungguh.

Adelaide mengangkat tangan kanannya menagih hadiah dari Putra Mahkota, sebelum ia melaksanakan ujian, Putra Mahkota berjanji akan memberinya hadiah jika dia bisa lulus dengan nilai bagus. Adelaide bisa membuktikannya dengan nilai bahkan peringkat yang tinggi, tentu Putra Mahkota harus memenuhi janjinya itu.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang