MCCP.001

2K 70 0
                                    

My Cold
Crown Prince



“Baginda, rumor mengerikan macam apa yang saya dengar ini?” bersama Kesatria pribadinya, Putra Mahkota menerobos masuk ke ruang kerja Kaisar meski telah di hadang oleh beberapa pengawal.

“Yang Mulia Putra Mahkota, tindakan tidak sopan apa ini?. Walaupun anda adalah Putra Mahkota Kekaisaran ini, anda tidak boleh masuk seenaknya!” orang yang sedang bersama Kaisar bersuara.

“Diam kau!, aku tidak sedang berbicara padamu. Jadi, jangan ikut campur!” Putra Mahkota begitu membenci lelaki itu, sosok yang ia yakini adalah dalang di balik semua kekacauan ini. Anjing setia Kaisar yang sangat berbahaya, Duke Kaston.

Duke Kaston hendak membalas ketidaksopanan Putra Mahkota tetapi Kaisar telah lebih dulu mencegahnya dengan memberi isyarat tangan.

“Putraku, tidakkah kamu bisa membaca situasinya?” tanya Kaisar, “Bagaimana mungkin aku tidak menghukum orang-orang yang berniat untuk menggulingkanku?. Tidaklah kau sadar, ini semata-mata di lakukan oleh seorang ayah yang ingin mengamankan posisi yang akan di tempati putranya suatu hari nanti” Baginda Kaisar berucap panjang lebar, dia terlalu di butakan oleh kekuasaan. Serta, pikiran jernihnya telah terkotori racun dari lidah Duke Kaston yang bagaikan ular berbisa.

“Atas dasar apa Baginda menuduh mereka sebagai pemberontak?, Apakah ada bukti yang memberatkan mereka?” Putra Mahkota balik bertanya.

“Yang Mulia, semua bukti yang ada sudah cukup untuk menyebut keluarga itu sebagai pemberontak, jangan tutup mata hanya karena wanita yang Yang Mulia cintai berada dalam keluarga itu” Duke Kaston semakin memanaskan situasi.

“Lidah itu benar-benar seperti ular” Putra Mahkota bergumam pelan. Dia mengambil sebuah gulungan yang sedari tadi di bawa oleh Kesatria Pribadinya, kemudian melemparnya di depan Kaisar serta Duke Kaston yang tercengang atas sikap Putra Mahkota tersebut.

“Hanya dengan sebuah gulungan surat yang entah datang dari mana tidak bisa membuktikan seseorang telah melakukan pemberontakan Duke Kaston, bagaimana jika itu berasal dari orang lain yang berusaha memfitnah keluarga Francoise?” mengepalkan tangannya erat-erat, Putra Mahkota bersusah payah menahan amarahnya. Jika saja tidak ada Kaisar di sini, sudah pasti Duke Kaston akan kehilangan kepalanya detik ini juga.

“Yang Mulia Putra Mahkota, ucapan anda sungguh berbahaya. Anda tidak bisa berbicara sembarangan dan menuduh orang lain tanpa bukti” lagi-lagi Duke Kaston bersilat lidah, dia benar-benar pandai memanipulasi serta bermain kata-kata.

“Lantas, bagaimana dengan dirimu sendiri Duke?. Atas dasar apa kamu yakin gulungan surat itu adalah milik keluarga Francoise?, Apa hanya karena gulungan itu berwarna biru?. Lalu, apa bedanya anda dengan saya?. Bahkan, opini andalah yang lebih berbahaya Duke”.

“CUKUP!!!!!, Jangan bertindak terlalu jauh Putra Mahkota!” sedikit membentak, Kaisar kemudian memanggil para pengawal. “Seret Putra Mahkota ke kamarnya, kurung dia, jangan biarkan dia keluar hingga eksekusi berakhir!” tanpa melihat, Kaisar kembali meneruskan pekerjaannya.

Empat pengawal tengah mengelilingi Putra Mahkota, dua di antaranya hendak memegangi Putra Mahkota namun mereka telah lebih dulu di hadang oleh Kesatria Pribadi Putra Mahkota.

“Jangan sentuh aku!, Aku bisa jalan sendiri” Putra Mahkota pun berlalu dari sana di ikuti oleh Kesatria Pribadinya, serta empat pengawal yang mendapat perintah dari Kaisar.


My Cold Crown Prince


Tiga Hari Kemudian

Seluruh rakyat Kekaisaran Gerwyn, saat ini tengah berada di Balai Kota. Bukan untuk melihat festival, ataupun sebuah perayaan melainkan untuk menyaksikan eksekusi besar-besaran dari keluarga Francoise. Dari rakyat jelata, hingga para bangsawan berstatus tinggi berkumpul di sini tanpa terkecuali.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang