Calon Dua

4K 187 38
                                    

૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა

Resha agaknya saat ini ingin sekali memakan manusia menyebalkan yang sedang duduk di sampingnya sambil mengemudi.

Flashback on.

Saat tengah asik rebahan di atas kasur empuk dan menikmati khayalan indahnya. Resha di buat terkejut dengan suara ketukan pintu yang terdengar tak sabaran. Dengan enggan Resha terpaksa membukakan pintu kamar setelah mendengar suara di balik pintu tersebut. "Kamu nih ya! Di bawah masih ada calon mertua kok malah ngandang di kamar. Turun sana, jalan-jalan sama tunangan kamu. Hitung-hitung saling mengenal satu sama lain sebelum menikah minggu depan." Semburan lahar itu menyambut keluarnya sang tuan putri Resha dari dalam tempat pembaringan ternyaman.

"Ma? Yang benar aja aihs ... badan Resha udah lengket nih, Resha juga mau istirahat, Ma," tutur Resha berharap akan belas kasih dari ibunda tercinta meskipun terlihat mustahil. "No! Turun sana, tunangan kamu udah nunggu di bawah, dia aja mau, masa kamu gak mau?" Tuhkan, Resha itu selalu dapat menebak respon Mamanya.

Resha berdecak malas. "Ck, yaudah tapi, Resha ganti baju dulu bentar." Sambil berlalu Diana (Mama Resha) berkata, "Jangan lama-lama ya, awas aja kamu kalau sampai lebih dari 5 menit. Mama gedor-gedor lagi pintu kamar kamu."

Resha mendesah kesal namun, pada akhirnya tetap menuruti ucapan Mamanya. Mau bagaimana? Ancamannya mobil, motor, atm, dan barang berharga lainnya.

Flashback off.

Wajah Resha tertekuk masam, berkali-kali dirinya menghembuskan napas panjang. Hal itu berhasil mengambil atensi seorang cowok berbalutkan kemeja putih yang bagian lengannya di gulung setinggi siku dengan dua kancing bagian atas sengaja di buka. Rambut yang rapi kini sudah berantakan, pahatan wajah yang sempurna dan jakun yang naik turun ketika si empunya menelan saliva.

"Ck! Lo tuh kenapa sih gak mau nolak aja? Susah amat kayaknya buat ngomong gak doang. Emas banget emangnya suara lo itu? Sebel banget gue," keluh Resha dengan tubuh yang benar-benar tak nyaman meskipun sudah mengganti pakaiannya menjadi kaos oversize dan rok mini skirt. Perpaduan yang sangat berbeda sekali kan? Si formal dengan si informal.

Hening, cowok itu tak menjawab keluhan Resha, bahkan menoleh pun tidak. Resha yang memang sudah kepalang kesal pun memukul bahu cowok itu. "Jawab kek! Diam aja, ihh!!" geram Resha dengan kedua tangan yang mengepal erat di samping wajahnya. Bukannya terlihat menyeramkan, hal tersebut justru terlihat menggemaskan bagi seorang Baswara De Leon, tunangan si gadis bawel tersebut. Ternyata memang benar, buah itu jatuh tak jauh dari pohonnya.

Sudut bibirnya sedikit terangkat tanpa di sadarinya. "Bagaimana mungkin saya menolak gadis selucu kamu?" lontaran kalimat menggelikan itu terucap dari bibir seorang Leon.

Mata Resha terbelalak dan seraya mengacungkan jari telunjuk pada Leon, Resha berkata, "Hey, tarik ucapan lo! Gue bukan cewek yang lucu."

Leon kembali tak menanggapi ucapan Resha. Kalian tau kan bagaimana rasanya di abaikan? Pastinya sakit kan?

"Cukup tau sih," ucap Resha memutar bola mata. "Dasar! Semua cowok tuh emang sama aja. Sama-sama nyakitin," sambungnya.

Hening kembali melanda karena kedua manusia yang baru saja resmi menjadi pasangan itu asik dengan dunianya masing-masing. Leon dengan kemudinya dan Resha dengan tidurnya. Sesekali Leon mencuri pandang pada Resha yang terlihat lucu saat sedang tertidur.

Beberapa menit kemudian mereka akhirnya sampai di tempat yang menjadi tujuan Leon. Leon membangunkan Resha dengan memanggil-manggil namanya namun, Resha tak kunjung bangun. Perlahan Leon menjulurkan tangannya untuk merapikan rambut Resha yang menutupi wajah cantiknya. Tapi, nahas, Resha keburu bangun dan memergoki Leon. Matanya menatap nyalang sang empu yang terpergok dan Leon dengan segera menarik kembali tangannya lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Batinnya, sial!.

Belum sempat Resha mengucapkan sumpah serapahnya Leon dengan gesit membekap mulutnya. "Kita sudah sampai, keluarlah," ucap Leon kemudian berlalu keluar dari mobil.

"LEON!" pekik Resha sambil mencak-mencak di dalam mobil. Meskipun kesal Resha tetap melangkah menghampiri Leon setelah melihat di depan sana terdapat banyak stand makanan super nikmat. Karena Resha yang lupa membawa uang, maka mau tak mau Resha harus membuntuti si calon donatur barunya itu.

Resha berdeham saat melewati stand dimsum makanan yang sangat di sukainya. Menarik ujung kemeja yang di kenakan oleh Leon hingga membuat sang empu berhenti melangkah dan berbalik menatap Resha yang berada di belakangnya. Kemudian Leon mengangkat alis seolah bertanya 'kenapa?'

Sebelum memberanikan diri untuk mengatakan kemauannya, Resha termenung sesaat. "Itu," tunjuk Resha pada stand dimsum dengan tangan satunya sambil menarik-narik ujung kemeja Leon dan mimik wajah yang di buat selucu mungkin. Inikah yang di katakan bahwa dirinya bukan cewek lucu?

"Dimsum."

Begitu mendengar jawaban Leon, Resha mendesah kecewa. Dasar gak peka! Seraya menghentakkan kaki kesal serta wajah yang merengut masam ia meninggalkan Leon yang mematung memperhatikannya dengan dahi mengerut. Lalu beberapa detik kemudian lengkungan seperti bulan sabit terbit di bibir pointy natural miliknya.

૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა

૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Calon (Pasutri) [Terbit✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang