1. Exciting ospect

26 5 3
                                    

***
~Ini benar-benar aneh tapi gue penasaran sama kebenarannya~
***

Ting-tung-ting-tung....
"Alikaaa ayo cepat udah telat nih!!!" Teriak Elene sembari terus menekan bel rumah Alika.
"Iya bentar aja ribet amat Lo!!" Jawab Alika sambil berlari membuka pintu.
"Ini itu hari pertama kita ospek Al, masa udah telat! Mau Lo dihukum sama kating!" Ujarnya.
"Oke-oke Elene kita berangkat sekarang!!" Jawab Alika.

Mereka pun berangkat menggunakan mobil menuju ke kampusnya. Jarak rumah dan kampus sekitar 1 jam. Mereka mengenakan baju putih hitam sembari mengikat kedua rambutnya atau dikuncir dua. Ini memang sudah dresscode peraturan dari kampus untuk ospek.

Setelah tiba, mereka segera berlari dari parkiran dan bergabung dengan mahasiswa baru lain yang sudah baris di lapangan.

"Huft kan nyaris aja kita telat! Lo sih Al dandan lama banget!!!" Omelnya.
"Aduhh ngomel mulu dari tadi Lo!! Iya-iya gue ga akan lama lagi besok!" Ujar Alika.
"Awas ya Lo bohong!!" Jawab Elene.

Setelah selesai apel pembukaan ospek, mereka dikerahkan ke fakultas masing-masing. Kebetulan Alika dan Elene berada di Fakultas yang berbeda. Alika prodi Kimia FMIPA, sedangkan Elene prodi Seni FSENI. Meskipun begitu persahabatan mereka sangat dekat, karena sudah dari SMA.

Alika masuk ke dalam kelas dan hanya tersisa 1 bangku kosong disana. Ia pun langsung duduk. Tak lama kakak tingkatnya datang dan meminta mereka mengumpulkan resitasi.
"Halo semuanya, silahkan kumpulkan resitasi yang sudah kalian bawa!!"
Seketika otak Alika membeku, ia baru teringat akan resitasi itu. Ia lekas membongkar tasnya, namun sayang tasnya hanya berisi satu buku dan beberapa make up.
"Aduhh mati nih gue, kenapa bisa ketinggalan sihhhh!" Batinya.

"Woii Lo, mana resitasinya sini kumpulin!" Teriak kating itu sembari menunjuk ke arah Alika.
"Ehmmm maaf kak, resitasi saya ketinggalan!!" Jawab Alika takut.
"Apa? Ketinggalan? Otak Lo kemana ga, kok bisa ketinggalan!" Marah kating tesebut.
"Udah-udah Rian, jangan dibentak-bentak kasihan anak baru!" Ujar Laskar salah satu kating yang juga disana.

Jadi, kakak tingkat yang masuk ke setiap kelas ada dua. Senior yang masuk ke kelas Alika yaitu Rian yang galak dan Laskar yang lemah lembut.

"Nama Lo siapa ha?" Teriak Rian.
"Sa-sa-saya Alika kak!" Jawabnya.
"Lo sekarang ikut kita, Lo berdiri ditengah lapangan sampai ospek hari ini kelar!" Ungkapnya.
"Tapi kan kak diluar panas banget!!" Jawabnya.
"Lo itu salah pakai bantah lagi! Mau gue seret!" Bentak Rian.

Alika segera keluar dan menuju lapangan, dalam batinya terus menggerutu seakan ingin menampar seniornya tadi.
"Ihhh kesel banget gue, berengsek banget tu senior! Baru hari pertama masa udah dihukum kaya gini! Panas banget lagi dilapangan aduhhh! Gerutu Alika.

Sudah hampir 2 jam, Alika masih berdiri di sana. Matahari semakin panas dan kini tepat diatas kepala. Wajahnya sudah dipenuhi keringat dan memerah. Bibirnya gemetar, ia mencoba menutupi wajahnya itu dengan tangannya. Tapi ia rasa percuma karena hari ini cuaca sedang terik-teriknya. Hampir nyaris pingsan, akhirnya ia merasa terselamatkan setelah kedatangan salah satu dari seniornya yaitu Laskar. Ia berjalan ke arah Alika sembari membawa sebotol minuman.
"Heh Lo Alika, udah sini neduh ga capek apa Lo!!" Panggilnya.
"Oh iya kak Laskar, makasih banyak!" Jawab Alika.
"Nih minum dulu, muka Lo udah merah banget belum lagi keringat Lo udah disekujur tubuh!" Ujar Laskar sambil menyerahkan botol minuman.
"Makasih ya kak, maaf udah ngerepotin!" Jawab Alika.

Tanpa menjawab, Laskar segera pergi begitu saja meninggalkan Alika. Alika pun nampak kebingungan, Laskar terkesan dingin diluar tapi hatinya sangat lembut. Berbeda dengan Rian yang sangat kasar dan galak.

HIMAWARI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang