"Aku pikir kali ini kita tidak akan melibatkan orangtua," kata Zam begitu keluar dari rumah orangtuanya.
"Menurutmu cara ini akan menguntungkanmu?"
Nadira mendengar nada sinis dalam kalimat Zam, ia tidak perlu menanggapi ucapan laki-laki itu. Pertemuan selanjutnya dengan orangtuanya, mereka masih perlu mendengar argumen sebelum duduk bersama anggota dewan membicarakan keadaan perusahaan setelah salah satu proyek dibatalkan olehnya.
"Kita akan berdebat di rapat anggota dewan, itu yang ingin kamu perlihatkan pada Aydin?"
"Jangan sebut namanya dengan mulut kotormu," tegur Nadira.
"Dia akan melihatnya, setelah itu kamu akan mencari cara menampik berita itu." seperti lelucon, tapi itulah yang akan dilihat kedepannya.
"Dia tidak akan bertanya apapun tentangmu."
Zam tidak ingin bertengkar, mereka masih berada di teras rumah orangtuanya.
"Karena kamu sudah memulainya, berarti kamu yang harus menyelesaikan." Zam meninggalkan Nadira ia masuk ke mobilnya untuk selanjutnya pergi ke rumah orangtua Nadira.
Masalah yang seharusnya bisa diselesaikan oleh mereka berdua kini melibatkan orangtua dan di sini mereka tidak akan diberikan kesempatan kecuali di bawah di bawah perintah.
Mereka pergi ke tujuan yang sama namun menggunakan kendaraan berbeda.
Dia akan menghadapi mantan istrinya apapun keputusan para orangtua, sebagai direktur ia tahu taktik strategis dan Zam tidak akan membiarkan Nadira mengelabuinya hingga melengserkan jabatannya.
"Kalian sampai juga, Mama sudah menunggu kalian."
Nadira mencium tangan ibunya disusul Zam, mereka dipersilakan untuk menuju ruangan kerja papa Nadira.
Di sofa yang sama Zam dan Nadira duduk, mereka tidak datang sebagai suami istri melainkan partner dalam satu perusahaan yang sama.
"Sepertinya kamu tidak membaca poin penting dasar perusahaan." papa menegur Nadira dan langsung ke inti pembicaraan.
"Wakil direktur tidak memiliki hak untuk membatalkan kerjasama, tandatanganmu tidak sah."
Nadira menatap papanya.
"Gunanya pemimpin apa?" papa bertanya pada Nadira. "Kamu masih berlindung di bawahnya, sebesar apapun masalah dia yang harus kamu temui."
Nadira belum menanggapi atau menyela kalimat papanya.
"Kontrol emosional-mu kurang bagus."
Zam tidak merasa papa Nadira sedang berada di pihaknya, yang baru saja dikatakan oleh beliau adalah landasan penting dalam sebuah perusahaan.
"Yang sedang kamu kelola aset Aydin, bukan milik kalian."
Zam tidak melupakannya, sejarah High Corp masih jelas tertanam di benaknya. Berdiri saat usia Aydin satu tahun dan dia dipilih sebagai direktur. Kata kasarnya, Aydin yang menggaji mereka.
Peraturan dari orangtua kedua belah pihak yang tidak bisa diganggu gugat.
Karena Zam terbukti berselingkuh, hak asuh Aydin jatuh untuk Nadira. Harusnya wanita itu bisa lebih tenang, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Sang Mantan (Cerita Lengkap Di Pdf)
عاطفية(cerita lengkap di PDF. Harga 70k) sekuel sang mantan