Bambang

77.4K 132 3
                                    

Hari ini hati Lastri merasa tidak nyaman, entah kenapa dia selalu teringat dengan suaminya yang masih bekerja di kantornya. 

Wanita berumur 37 tahun itu lagi-lagi melihat jam dinding di ruang keluarga. 

"Setengah jam lagi...." Batin Lastri sambil menghela napas panjang. Ya dia sudah tidak sabar menunggu suaminya pulang kerja.

"Semoga tidak terjadi sesuatu yang jelek..."  Lastri kembali menghela napas panjang, dia mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi.

Sudah menjadi kebiasaan Lastri, sejak dia dinikahi Bambang,  ketika suaminya pulang sehabis bekerja dia selalu menyambut dalam keadaan telah mandi dan berdandan rapi.

Sulastri atau orang banyak memanggilnya Lastri, memang orang yang sangat perhatian dengan penampilannya. Dia harus terlihat segar dan menarik saat suaminya sampai ke rumah.

Lastri memiliki wajah yang lumayan cantik dan berkulit sangat putih. Dia sudah melahirkan tiga orang anak tapi badannya tetap segar, badannya memang tidak ramping tapi terlihat montok menarik.

Selesai mandi, dia bergegas mengenakan baju daster selutut. Daster menjadi baju wajib ketika hari menjelang malam, dia selalu mengenakannya tanpa memakan bh, sehingga bulatan buah dadanya yang montok selalu terlihat dengan jelas saat dia berjalan.

"Nah!!!" Lastri menajamkan pendengarannya. Dia hapal betul dengan suara sepeda motor milik suaminya. Benar saja, suara sepeda motor itu semakin mendekat dan akhirnya memasuki halaman rumah.

Lastri segera menyambut suaminya.

"Bagaimana dikerjaan, baik-baik saja yah?" Sambutnya sambil melemparkan senyum.

"Biasa saja bu..." Jawab Bambang suaminya  terlihat tidak bergairah. 

Lastri mengerutkan kening. Dia sudah tahu benar jika suaminya seperti itu pasti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Ya sudah ayah istirahat dulu, ibu sudah siapkan kopi di meja, kalau mau mandi air hangat juga sudah disiapkan...." kata Lastri lalu mengikuti suaminya melangkah masuk dalam kamar.

Di dalam kamar Bambang tidak langsung berganti baju, dia malah langsung membaringkan badan di tempat tidur.

"Ayah mukanya murung sekali, ada apa sih?" Tanya Lastri sambil memijat kaki suaminya.

"Bu ayah harus ke luar kota lagi, kali ini mungkin agak lama sekitar 5 sampai 6 bulan..." Kata Bambang sambil menatap istrinya.

"Oh harus keluar kota lagi??" Lastri terkejut mukanya langsung terlihat kecewa. "Kali ini ke kota mana?"

"Harus ke kota Medan bu...." Keluh Bambang. 

"Kenapa harus selalu ayah? Apa di kantor tidak ada karyawan lain yang bisa pergi ke Medan?" Tanya Lastri. "Apa ayah tidak bisa menolak?"

"Sudah jadi keputusan pimpinan, tidak bisa menolak" Bambang menghela napas panjang.

Sesaat keduanya terdiam.

"Kapan ayah harus pergi?" Tanya Lastri kemudian.

"Esok pagi jam sembilan ayah harus sudah terbang ke Medan..." Jawab Bambang.

"Apa???" Lastri terkejut. Waktu bersama suaminya sebelum pergi ternyata hanya tinggal satu hari saja.

"Maaf bu, ayah harus meninggalkan kembali ibu dan anak-anak di rumah..." Sesal Bambang dengan muka penuh kekecewaan.

Lastri menundukkan kepala, ujung matanya mulai mengeluarkan air mata. Dia menghentikan pijatannya, lalu Lastri beranjak dan memeluk tubuh  suaminya. 

Lastri : Gairah AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang