Dito

36.1K 79 0
                                    


Sendirian di dalam rumah saat anak-anaknya belajar di sekolah, tak membuat Lastri berdiam diri, semua pekerjaan rumah sudah dia kerjakan sejak pagi hari.

Lastri termasuk wanita rajin, senang kebersihan dan kerapihan, tak heran rumah Lastri selalu terlihat dalam keadaan bersih dan rapi.

Kegiatan mencuci baju menjadi pekerjaan terakhir yang Lastri selesaikan. Sumur di belakang rumah menjadi tempat khusus untuk mencuci baju, tempatnya agak luas dan yang paling penting bagi Lastri air sumur itu jernih tidak membuat pakaian menjadi kuning.

Sumur tempat mencuci baju itu terbuka tanpa atap, hanya ditutupi oleh pagar bambu yang tidak terlalu rapat,  sehingga jika ada yang memperhatikan dari luar masih dapat terlihat walau hanya samar saja.

Hal itu bagi Lastri tidak menjadi masalah, dia sudah terbiasa mencuci baju dan mandi di tempat itu. Dia cukup memakai kain sebatas dada untuk menutupi tubuh montoknya, namun terkadang Lastri masih berani untuk mandi telanjang di tempat itu.

Seperti saat itu, setelah mencuci dan menjemur baju, Lastri merasa sangat  gerah sehingga ingin segera mandi.

Lastri tanpa banyak pikir segera membuka kain yang membungkus tubuhnya, tak ada sedikitpun rasa takut dilihat orang dengan kondisi sumur yang berpagar bambu itu.

Matahari bersinar cukup terang, sinarnya mengenai tubuh telanjang Lastri, tubuh putih bersih itu seakan bersinar saat sinar matahari mengenai kulitnya.

Lastri tak menyadari, tidak begitu jauh dari sumur, ada sebuah rumah yang jendelanya selalu terbuka dan mengarah ke sumur tempat Lastri  mandi.

Dari dalam jendela itu terlihat sepasang mata yang mengawasi semua tingkah laku Lastri.

"Ooohh... Indah sekali tubuhmu mbak..." desis sosok itu dalam hati.

Pemilik mata itu bernama Dito, masih saudara sepupu Lastri.

Sejak kehilangan pekerjaan Dito menjadi agak tertutup, lebih sering diam dan menyendiri. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sehari-hari, istrinya lah yang bekerja banting tulang di sebuah pabrik textile.

Mata Dito semakin melebar saat Lastri menyabuni seluruh tubuhnya. Napsu birahi laki-laki itu mulai merambat memenuhi otaknya.

Makin lama melihat Lastri mandi, nafsu birahi Ditosemakin memuncak, kemaluannya menegang tanpa ampun.

"Hemmm.... aku sudah tidak tahan..." desis Dito sambil memegang kemaluannya.

Tak lama kemudian Dito tampak keluar dari dari rumahnya, matanya berkeliling melihat situasi, lalu dengan perlahan dia  mengendap-ngendap menghampiri Lastri dari arah belakang.

"Ahhhh.....!!!!???" Lastri terkejut begitu tubuhnya disergap Dito dari arah belakang. 

"Siapa ini??? Lepaskan!!!" Ronta Lastri sambil berusaha melihat orang yang memeluknya.

Namun Dito tak mau melepaskan Lastri, tanganya yang memeluk tubuh Lastri dari belakang bergerak ke arah mulai buah dada Lastri.

"Ahhhh lepaskan!! Apa-apaan ini???" bentak Lastri  berusaha menjauhkan tangan Dito dari buah dadanya.

Dugg!!!

"Aduh..!!!!" Dito meringis kesakitan pelukannya terlepas.

Tiba-tiba saja sikut Lastri mengenai ulu hati Dito.

Melihat ada kesempatan untuk melarikan diri, Lastri langsung kabur kearah pintu dapur yang terbuka lebar.

Dito  seperti harimau lapar  yang tidak mau kehilangan mangsa, melihat Lastri melarikan diri, dia langsung mengejar dengan cepat sekali.

Lastri : Gairah AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang