Herman

56.3K 128 1
                                    

Bagi Lastri ditinggal suami pergi ke luar kota untuk jangka waktu berbulan-bulan memang bukan yang pertama, kepergiannya kali ini adalah yang ketiga kalinya.

Semua dia lewati dengan penuh kesabaran. 

Lastri telah memiliki 3 orang anak, si sulung anak perempuan berumur 17 tahun,  selanjutnya dua anak laki-laki berumur 12 dan 8 tahun.

Kesibukannya mengurus rumah dan ketiga anaknya, membuat rasa sedih dan kesepiannya berangsur-angsur menghilang. 

Namun sebagai wanita normal berusia 37 tahun, Lastri memiliki sisi lemah, disaat malam tiba dia selalu tidak bisa mengendalikan kerinduan akan hadirnya seorang suami. Kepalanya akan menjadi terasa berat jika dia tidak mendapat nafkah batin setiap hari.

Untuk mengobati hasratnya yang tak terbendung, setelah ketiga anaknya tertidur lelap,  terkadang jika tidak masturbasi, dia melakukan video call bersama suaminya. Tidak sampai puas sekali minimal membuat dia bisa tidur nyenyak malam itu.

Kini sudah hampir dua bulan Lastri ditinggal suaminya, kebiasaanya sendiri tidak berubah. Sore hari dilaluinya dengan ritual mandi dan berdandan rapi. 

Saat itu Lastri masih berada di kamar tidurnya dia  memakai kulot berwana krem dengan bagian pantat terlihat mengetat memperlihatkan bentuk pantat bulat dan montok. Bajunya sendiri memakai terusan agak transparan berwarna putih polos. Dengan baju seperti itu, dua bukit kembarnya terlihat terlihat membayang  sangat menantang walau masih terbungkus beha. Lastri terlihat sangat cantik dan sexy.

"Ibuuu ada tamu..." Suara Putri anak perempuannya dari depan pintu kamar membuat Lastri bergegas ke luar.

"Ada siapa Put?" Tanya Lastri begitu sampai di depan anak gadisnya.

"Ada om Herman teman ayah bu...." Jawab Putri sambil berlalu masuk ke kamar tidurnya.

Lastri untuk sementara terdiam, pikirannya menjadi tak karuan mendengar kedatangan teman suaminya itu. Pikiran jelek lamgsung melintas dalam otaknya. 

"Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa..." Batin Lastri sambil melangkah menuju ruang tamu.

"Oh mas Herman tumben berkunjung kemari??" Tanya Lastri sambil menyalami Herman begitu sampai di ruang tamu. 

Herman tak segera menjawab, matanya terlihat tak berkedip, kagum melihat Lastri yang begitu cantik.

Herman adalah teman kerja suaminya, beberapa kali Lastri pernah bertemu dengan dia,  Herman sewaktu suaminya masih berada di rumah sering kali bertandang untuk sekedar mampir atau membahas pekerjaan kantor yang harus diselesaikan secepatnya.

Herman laki-laki berusia sekitar 50 tahun, bertubuh tinggi besar dengan kepala pelontos, kulit tubuhnya yang agak hitam dengan tangan ditumbuhi banyak bulu.

"Maaf mbak mengganggu...." Katanya belum menjawab pertanyaan Lastri dengan mata masih terlihat kagum.

"Tidak apa-apa mas, apa ada kabar dari suamiku?" Tanya Lastri tidak sabar.

"Ohh tidak mbak, mas Bambang baik-baik saja..." Jawab Herman sedikit grogi.

"Jadi apa keperluan mas Herman kemari?" Tanya Lastri lega. 

"Hmmm... Ini mbak aku mau memberikan ini..." Herman menyodorkan sebuah kotak kecil namun  panjang, dia terlihat semakin grogi.

"Apa itu?" Lastri heran matanya melihat sebuah kotak panjang dilapisi kertas kado.

"Ini hadiah mbak..." Jawab Herman.

"Hadiah buat siapa mas?" Lastri kembali bertanya.

"Untuk mbak Lastri...." Ucap Herman.

Lastri : Gairah AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang