Dimas dan Om Wan

31.7K 106 5
                                    

Part Tambahan

"Mbak sore ini bisa datang ke tempatku?!" Tanya Dimas.

"Kenapa dek kangen ya?!"

"Hehehe iya mbak!" Jawab Dimas.

"Kenapa tidak kamu saja yang ke rumah mbak?!" Lastri balik bertanya.

"Di rumah mbak gak bebas, ada anak-anak!" Jawab Dimas.

"Emangnya kamu mau ngapain?!"

"Hehehe...."

"Jawab dong mau ngapain?!" Desak Lastri.

"Aku mau bercinta hahaha!!!" Dimas tertawa lebar.

"Dasar ya...."

"Mau gak mbak?!"

"Iya nanti sore mbak ke rumah dek Dimas!"

"Sip.... aku tunggu ya?!"

"Iya tunggu saja!"

Pembicaraan via telpon antara Lastri dan Dimas selesai. Lastri senyum-senyum sendiri membayangkan apa yang akan terjadi nanti sore.

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, sore itu Lastri sudah berada dalam sebuah taxi yang sengaja di pesan Dimas untuk menjemput Lastri.

Tak lebih dari satu jam, Lastri sudah berada di dalam apartemen Dimas.

"Masuk mbak!" Kata Dimas begitu melihat Lastri berdiri di depan pintu.

Lastri tak bicara, hanya senyum manis terlihat pada bibirnya. Sekilas dia merasakan ada bau aneh dalam ruangan apartemen Dimas.

"Kamu cantik sekali mbak!" Bisik Dimas lalu memeluk tubuh Lastri.

"Kamu juga ganteng sekali sayang!" Balas Lastri lalu bibirnya mengecup pipi Dimas.

Bibir mereka lalu bertautan, saling hisap dan lidah mereka saling belit.

"Ehem...!!!" Tiba-tiba Lastri mendengar seseorang berdehem.

Lastri terperanjat,  dia langsung melepaskan pelukan Dimas.

"Itu siapa?!" Tanya Lastri kaget kepada Dimas, mata Lastri tertuju pada seorang laki-laki setengah baya yang sedang duduk di atas sofa.

"Itu om Darmawan, adik mama saya mbak!" Jawab Dimas lalu menuntun tangan Lastri mendekat pada om nya.

"Om, kenalkan ini pacar saya!" Kata Dimas tanpa malu-malu

Lastri menyodorkan tangannya menyambut tangan Om Darmawan.

"Darmawan...tapi kamu cukup panggil dengan Om Wan saja!" Kata Om Darmawan tersenyum, tangan Om Wan terasa erat memegang tangan Lastri.

"Lastri..." jawab Lastri pelan sambil melepaskan genggaman tangan Om Wan.

Lastri memperhatikan meja di depan sofa yang biasa dia duduki.

Selain ada beberapa keler cemilan, terdapat juga lima botol minuman keras berikut dua buah gelas yang masih terisi setengahnya. Lastri baru paham, bau aneh yang tadi dia rasakan rupanya bau alkohol dari minuman itu.

"Kok gak bilang ada om kamu?!" Bisik Lastri kepada Dimas setelah Lastri menarik Dimas ke dalam dapur.

"Maaf aku lupa mbak, Om Wan tiba-tiba saja datang berkunjung!" Jawab Dimas.

"Kamu minum ya?!" Selidik Lastri.

"Sedikit mbak... tadi diajak om Wan, aku tidak enak jika menolak ajakannya!" Jawab Dimas.

"Jadi rencana kita bagaimana?!" Muka Lastri terlihat kecewa.

"Ya jadilah... mbak sudah disini masa batal?!"

Lastri : Gairah AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang