Chapter 20 : first time meeting you

10 2 1
                                    

Disini tidak bermaksud untuk menghina negara lain dan disini untuk sekedar have fun aja juga untuk mengisi waktu luang juga jangan dianggap serius oke.
So happy reading and hope you like with my story!!!













Setelah kejadian tadi yang begitu menyakitkan, lalu si malay membuka matanya perlahan dan dia memegang kepalanya yg terbentur tadi. Dia mencoba berdiri tapi tidak bisa, lalu kedua kalinya dia bisa berdiri dengan perlahan dan ketika dia meliat cermin, matanya berubah menjadi kuning keduanya dan cermin dihadapannya langsung retak membuat malay terkejut. Saat bersamaan dia mencoba menghilangkan mata kuning itu dengan ketenangan dari hatinya sendiri seperti yang dinasehatkan oleh ibunya sendiri saat dia hilang kendali dan dia masih mengingat pesan tersebut. Lalu dia menutup mata dengan kedua tangannya dan mencoba untuk tenang. Setelah semenit kemudian, akhirnya dia berhasil menghilangkan kekuatan tersebut.

Lalu dia membasuh mukanya dan membersihkan sisa keringat dingin dan ketakutan yang dia rasakan tadi. Setelah selesai membasuh muka, dia keluar dari ruang wastafel itu. Tapi pada saat dia keluar, tepatnya pada jam 13.00 dan  tepatnya pada siang hari, cuaca mendung dan turun hujan deras.

Lalu si malay mengeluh dan dalam hatinya :* sial, kenapa kene hujan pula, mana aku tak bawa apa-apa lagi. Haih, nasib badan aku. Tak pe lah, yg penting aku kene cari tempat teduh dekat sini. Harap jumpa tempat teduh*

Lalu si malay menutup kepalanya dengan jaketnya dan mencoba mencari tempat teduh. Setelah berlari jauh, akhirnya dia menemukan sebuah halte bus dekat pinggir jalan raya. Lalu saat itu juga, malay berteduh di halte bus sementara menunggu hujan berhenti. Dia meletakkan jaketnya dan menggantungnya di halte bus. Saking hujannya deras, sepertinya dia masih belum bisa pulang dengan kering.

Dalam hatinya* aku tak suka lah hujan macam ni. Tak boleh balik rumah*

Lalu tiba-tiba telponnya berbunyi dan sepertinya....

"Halo, iya kenapa ?" Kata malay
"WOY LU DIMANA BANGKE. GUA KIRA LU UDAH PULANG KERUMAH DULUAN TAPI KAU MALAH LAMBAT" kata indo sambil teriak di hp sehingga buat telinga malay sakit dan malay balas balik
"WOY LU TAK PAYAH NAK TERIAK JUGA ANJING. LU ITU BIKIN TELINGA GUA SAKIT COK" kata malay teriak juga
"Eh sorry malay, gua kira lu ngapain sampai lama pulangnya, apa ada masalah hari ni ?" Kata indo
"Eeeee tak de pape, aku tengah berteduh di halte bus menunggu hujan reda je. Lagipun hujan deras, aku tak boleh balik rumah. Mungkin aku kena tunggu je. Oke kututup, bye dasar bikin orang tuli" kata malay langsung tutup telponnya dengan dipaksa
"Malay, woy halo. Lah gitu aja merajuk " kata indo
"Lagian lu salah, ngomong ke dia aja tadi sambil teriak, kan itu bikin orang kesal" kata thailand
"Tapi kalo gua pake cara gitu, bisa dibilang itu buat peringatan doang" kata indo
"Itu cara lu, cara dia lain lagi. Lu tu bikin orang tuli bodoh" kata thailand
"Lah, salah dimana gua dah ?" Kata indo jawab santai merasa tak bersalah
"Cih, ngelunjak lu ya " kata thailand

Oke lanjut guys ke Malaysia

Saat jam 13.30, tepatnya hujan belum berhenti, malay melamun menatap kesedihan dan kesakitan yang dialaminya apalagi saat dimana masa sejarah antara keluarga yang begitu erat menjadi rentan. Lalu malay merenungkan dirinya sendirian.

Lalu saat yang bersamaan, datang seseorang dengan membawa payung dan juga tas. Dia duduk disebelah malay dan sepertinya dia ingin berteduh juga.
Lalu orang itu mencoba memanggilnya walaupun dia belum tau namanya juga.

"Assalamualaikum, Āmi ki tōmāra pāśē basatē pāri? ( Bolehkah saya duduk disampingmu ? )" Kata orang itu

Mendengar itupun membuat malay penasaran siapa dia dan bahasanya seperti berbeda dan belum pernah dia kenal. Seketika itu juga dia meliat seorang wanita muslimah yang memakai hijab putih dan juga memakai busana baju rok. Dia meliat itupun langsung gugup dan dia mencoba bertanya apa yang dimaksud

Countryhumans ( Slice of Life Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang