🔗

2.8K 140 2
                                    

Sebelum kalian baca aku bakal kasih tau cast nya dulu karena aku pake nama lokal ya

Sebelum kalian baca aku bakal kasih tau cast nya dulu karena aku pake nama lokal ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Jeno: Jerry
• Jaemin: Nathan

• Mark: Marka• Haechan: Hezra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Mark: Marka
• Haechan: Hezra

‿︵‿︵START‿︵‿︵

Lagi dan lagi, kini Nathan sedang melamun, dirinya kini sedang duduk dibawah pohon sebuah taman. Kedua kakinya berayun-ayun menyapu angin serta kepalanya mendongak menatap langit dengan tatapan sendu.

Selalu saja begini.

Bahkan hal ini sudah termasuk rutinitasnya setiap Nathan pulang bekerja. Nathan akan terlebih dahulu membersihkan diri kemudian dia akan pergi lagi menuju tempat yang kini tengah dia singgahi, yaitu taman yang tak jauh dari rumahnya.

"Nat?"

Nathan menoleh ketika dirinya mendengar suara yang tak asing memanggil dirinya, dan ternyata dugaannya benar, itu Hezra, tampak pemuda tersebut berpakaian begitu rapi. Sudah dipastikan kalau Hezra akan pergi entah kemana pun itu, Nathan tidak tahu.

"Kenapa?" Tanya Nathan pada Hezra.

"Mending lo pulang dah, hari ini gue ga bisa nemenin lo ngelamun dulu," Jawab Hezra.

"Ogah! Ga ada lo juga gue bakal tetap disini,"

"Ngeyel amat ni bocah, gue ada kerkom nih jadi harus pergi."

"Gue ga pernah minta lo buat nemenin?!" Nathan berujar ketus pada Hezra.

Memang Hezra tak pernah absen untuk menemani Nathan di tempat ini, sebenarnya Nathan selalu menolak. Akan tetapi yang namanya Hezra ini walaupun sudah ditolak berkali-kali pun tetap tidak akan mendengarkan apa yang Nathan katakan.

Padahal 'kan niat Nathan berada disini ingin me time, tapi selalu gagal karena Hezra yang akan terus merecoki dirinya.

"Sebagai sahabat yang baik gue mah mana tega biarin lo sendirian ngelamun dibawah pohon gini, tiap hari lagi. Nanti dikira orgil baru tau rasa lo, apa lagi nanti lo tiba-tiba kesurupan apa ga horror?!" Hezra mendelik menatap tajam Nathan yang kini malah seakan-akan tidak merasa takut dengan omelannya.

Cih, memang manusia satu ini sangat amat menyebalkan!

"Ga usah ngada ngada deh," Balas Nathan tak kalah sensinya.

"Lah serius gue mah, makanya mending pulang, besok janji deh gue bakal nemenin lo," Bujuk Hezra lagi dan lagi, berharap jika Nathan akan mendengarkan apa kata dirinya.

Sebenernya Hezra sama sekali tidak tega dengan kelakuan aneh Nathan belakangan ini, dia juga merasa kesal bagaimana Nathan masih saja selalu menunggu 'seseorang' terus-menerus bahkan hampir setiap hari duduk sendirian di kursi taman bawah pohon rindang. Makanya dia selalu bersikeras untuk selalu menemani Nathan, mana tega Hezra.

Namun Nathan bahkan tidak merespon, dia masih diam tak menjawab perkataan dari Hezra.

"Gue serius," Hezra pandangi wajah sendu Nathan kali ini.

"Apa?" Nathan kini menoleh menatap Hezra yang memang duduk disampingnya sedari tadi.

"Sampai kapan?" Tanya Hezra pada Nathan, mata bulat mereka berdua saling tatap.

"Apanya?" Tanya Nathan terheran.

"Sampai kapan lo bakal berhenti nunggu Jerry pulang, Nat?" Bisa Hezra lihat dengan jelas kini kedua bola mata milik Nathan menjadi sendu.

"Sampai dia beneran pulang," Nathan mengalihkan pandangannya. Dia tidak bisa memperlihatkan kesedihannya kepada Hezra saat ini.

"Kalau ga pulang gimana?"

"Pasti pulang, dia udah janji sama gue, Zra"

"Terserah lo deh, gue pergi"

Hezra pun pergi meninggalkan Nathan begitu saja setelah mengatakan hal tersebut dengan nada yang terdengar kesal. Harus berapa kali lagi Hezra jelaskan pada Nathan untuk tidak terus-menerus melakukan hal aneh ini, jujur saja Hezra sangat kasihan pada Nathan. Awas saja jika nanti orang itu benar-benar kembali maka sudah dipastikan Hezra akan memukulnya.

Sedangkan kini Nathan hanya bisa memandang tubuh Hezra sampai benar-benar menghilang dari pandangannya.

"Gue juga ga tau mau sampai kapan," Nathan menghela nafas kasar ketika dirinya pun sadar dengan kelakuannya beberapa bulan ini. Entah sampai kapan? Nathan juga sebenernya ragu dengan keyakinannya kini. Dalam hatinya bahkan Nathan berkali kali mengucap maaf pada Jerry.

maaf Jer, bahkan hari ini gue ragu lagi' ujarnya dalam hati. Tidak ada salahnya kan jika Nathan juga sebenarnya sedikit meragukan Jerry untuk kali ini?

╰──╮

Kini Nathan merebahkan dirinya ke kasur empuk tersebut. Nathan menghela nafas kasar, entah mengapa hari ini begitu terasa melelahkan karena di cafetaria tempatnya bekerja begitu ramai pengunjung, padahal bukan weekend.

Ingin rasanya dia bersantai-santai dirumah tanpa memikirkan kebutuhan hidupnya, namun jika dirinya melakukan hal itu siapa yang akan memberikan Nathan makan? Siapa yang akan mencukupi kebutuhan sehari-harinya? Dia kan hidup sebatang kara.

Namun lagi dan lagi dia tersenyum ketika mengingat kembali kalau kini dirinya tidak benar-benar lagi sendirian karena dalam 3 tahun ini dia memiliki Jerry yang selalu menemani dirinya ketika merasa sedih, lelah, bahkan diwaktu dimana Nathan merasa jika hidupnya tidak berguna lagi.

"Jerry, gue kangen banget sama lo. Lama banget anjir katanya cuma sebulan pergi ke rumah maminya, tapi ini udah hampir tiga bulan. Sebenarnya gue juga sedikit ngerasa putus asa nunggu lo yang bahkan gaada kabar sama sekali, tapi gue berusaha buat tetep percaya sama lo."

Nathan mengingat kembali kejadian dimalam itu, dimalam dimana dirinya benar-benar menyerahkan seluruh jiwa dan raganya pada Jerry. Walaupun sebenarnya pada malam itu dirinya sedikit ragu, namun dia percaya pada Jerry jika pacarnya itu tidak akan pernah meninggalkan dirinya.

Kata-kata manis Jerry pada malam itu bahkan janji yang Jerry berulang kali diucapkan, Nathan mempercayainya sepenuh hati. Kini hanya tinggal menunggu saja waktunya dimana Jerry akan pulang dan menemui Nathan kembali. Nathan akan terus menunggu Jerry, karena ini lah janji yang telah mereke berdua ucapkan untuk meyakinkan satu sama lain.

Namun kepercayaannya bahkan kini sedikit goyah ketika dia mengingat sore tadi perkataan Hezra, yaitu sahabatnya yang selama ini selalu menemani Nathan setelah kepergian Jerry.

End of part 1.

Rules: like and comment are appreciated
❤️‼️
Written by; whiterosessee

FORGOTTEN [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang