Home

179 18 0
                                    

Pukul tiga dini hari, Hirai masih dalam perjalan menuju tempat tinggal barunya, yang Ran bilang adalah Mansion yang ditinggali eksekutif Bonten.

Dalam keheningan malam dan suara deru mobil mereka membelah kota Tokyo hingga sedikit menepi menjauhi pusat kota dan mulai memasuki kawasan perhutanan gunung Mitake.

Ekor mata Hirai menangkap Ran yang memejamkan matanya dengan nafas teratur, yang ia yakini lelaki itu tengah tertidur.

'Tsk, bahkan tertidur pun, masih seolah menjaga image Tuan Muda Haitani.' Hirai menggumam sendiri memperhatikan pose tidur Ran yang bersandar namun tetap menegakkan badannya dan melipat kedua tangannya di dadanya.

"Ano- Drive-san..."

Hirai dapat melihat sang supir Haitani itu meliriknya dari spion dalam mobil tanpa bersuara.

Dengan sedikit berbisik, Hirai mendekat dan bertanya apa yang sedari tadi bergumul dalam kepalanya. "Apa para anggota Bonten, pernah menyiksamu selama bekerja?"

Diam.

Dan dalam beberapa detik, sebuah tangan menarik sisi pinggang Hirai membuat Hirai sedikit terbelalak, ditambah dengan sayu tangan yang menangkup kedua pipinya dan menjepitnya.

"Kau pikir kami kriminal kroco yang tidak menghargai orang yang bekerja dengan kami?"

Sangat dekat, jarak antara wajah Hirai dengan Ran yang ternyata tidak tertidur.

Tangan Hirai mencoba melepas tangan Ran yang menekan kedua pipinya. "Ah, maaf Ran, aku hanya sedikit takut."

Ran tertawa —lagi, dan hal ini membuat lagi lagi kening sang supir mengkerut karena melihat majikannya ini yang sangat jarang tertawa, namun tertawa begitu mudah karena asisten barunya.

"Tanyakan apapun padaku, aku adalah pria jujur, walau sedikit kriminal." Ucap Ran dengan santai kemudian melepaskan cengkraman tangannya pada wajah Hirai dan kembali bersandar dan memejamkan matanya, namun tangan yang melingkari pinggang Hirai tak bergerak sedikitpun dari posisinya.

Hening.

Hirai tak bergeming, membiarkan otaknya kembali berisik dengan kemungkinan yang ada.

"Sebentar lagi kita sampai, persiapkan dirimu untuk disiksa dengan teman temanku."

Sialan, Hirai bergidik ngeri mendengar hal —yang dia tau sebetulnya hanya omong kosong dari Ran. Hirai percaya Ran tidak akan sekeji itu pada dirinya.

Mobil memasuki sebuah gerbang traditional yang dikelilingi pohon pohon bambu dan beberapa pohon besar yang menyambut rimbun dan tenangnya suasana.

Kemudian parkir pada sebuah gate yang lebih kecil dan sederhana, namun penjagaan disekitarnya sangatlah ketat.

"Madoru, tolong bawakan koper dan beberapa box yang ada di bagasi mobilku ke lantai kamarku, dan letakkan di ruangan kamar yang kosong di ujung mansion." Sang eksekutif berbicara saat baru saja keluar dari dalam mobil.

"Hirai?" Panggilan itu mengembalikan pikiran Hirai yang menguap tak menyangka akan disuguhkan dengan mansion traditional seperti ini. Bayangannya adalah, Mafia akan tinggal dalam Mansion mewah seperti pada cerita cerita klasik di novel.

T W I S T E D (Haitani x OC) [[ End ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang