The day before D-Day, Tokyo, Pertengahan Musim Panas.@Office Center, Public Security Bureau (PSB).
Public Security Bureau atau biasa disingkat PSB adalah nama untuk Biro Keamanan Publik di Kepolisian Jepang. PSB bukan hanya bekerja mengamankan saja layaknya kepolisian, tapi mereka juga harus mengumpulkan informasi-informasi intelijen tentang keamanan publik.
Seorang gadis dengan rambut blonde bergelombang, tengah menyandarkan tubuhnya pada kursi kubikel kerjanya. Matanya menerawang lagit langit kantor yang sesaat lagi akan dia tinggalkan.
"Aimi!" Suara bass itu terdengar sangat gusar memanggil namanya. Langkah kaki jenjang lelaki berambut hitam undercut yang dikuncir kuda dengan tattoo naga di kepalanya segusar suaranya.
"Ken-kun!" Aimi gadis blonde itu tersentak saat Ken Ryuguji seniornya membalikkan kursinya hingga mereka kini saling berhadapan.
"Kau menerima misi gila ini?" Mata kucing dari senior kesayangannya itu menatapnya hingga menembus isi kepalanya.
Takut takut, Aimi hanya mengangguk mengiyakan.
"Apa kau bodoh? Lihatlah rekanmu yang sudah tak kunjung kembali usai menerima misi itu Aimi, oh Tuhan!" Ken memijit pelipisnya.
Aimi tersenyum, dua hazel kelamnya menyipit melengkungkan senyum yang sama seperti bibirnya. "Ken-kun, ini pilihanku, tolong dihargai, aku butuh uang dari hasil misi ini, pun aku melarikan diri dari...." Aimi menahan nafasnya.
"Kau mencintai Chifuyu?" Ken menatap gadis yang 5 tahun lebih muda darinya dengan ketidak percayaan.
Aimi mengangguk, "Ya, jauh sebelum aku menjadi agen A16, bahkan alasanku sampai di meja ini adalah... lelaki itu."
Ken menatap sendu gadis yang sudah dia anggap adiknya sendiri. "Nichaan, terima kasih sudah menjagaku dan mengajariku banyak hal, ini mungkin hari terakhir mampir ke kantor."
Ken menarik Aimi dalam pelukannya, menepuk nepuk punggung junior kesayangannya itu. "Mereka bukan manusia yang mudah kau sentuh, kembalilah jika kau tidak kunjung menggapainya, mereka adalah temanku kala remaja, jadi aku harap, kau bisa kembali ke kantor dengan selamat." Nasihat itu berakhir dengan Ken yang mengurai pelukan mereka.
Aimi menangis. Hatinya yang tersentuh karena merasa begitu disayangi oleh orang asing, atau karena hatinya yang hancur menerima undangan pertunangan bertuliskan nama lelaki yang 4 tahun ini telah mengisi hatinya, Matsuno Chifuyu.
Aimi memutuskan untuk pergi ke salon, mengubah tampilannya seperti kartu identitas yang telah disiapkan oleh PSB guna penyamarannya. Wanita itu merelakan rambut blondenya harus di warnai hitam, selegam hazel kelamnya, dan mengubah rambut bergelombangnya menjadi lurus dan terlihat begitu elegan.
Hari sebelum segalanya berubah, Aimi memutuskan mampir ke kedai ramen favoritnya, memesan ramen yang biasa dia nikmati bersama Chifuyu, untuk menikmati momen momen terakhir hidupnya sebagai Aimi. Entahlah, sejujurnya ada rasa takut tidak dapat kembali, tapi rasa sesak dan patah menemukan malaikatmu telah memilih orang lain dalam hidupnya, membuat Aimi memilih jalan ini.
"Kazahana." Suara serak khas lelaki yang begitu lembut, kemudian terkekeh.
"Taka-kun!" Aimi tentu saja histeris dengan kedatangan teman seangkatan dari Ken yang cukup dekat dengannya juga.
"Cantik, rambutmu terlihat begitu segar." Lelaki itu meletakkan tangannya pada puncak kepala Aimi.
Aimi lagi lagi tersenyum, dengan bibir dan kedua matanya. "Terima kasih Taka-kun."
Takashi Mitsuya, lelaki lembut dengan anting salib pada telinganya itu duduk pada kursi kosong di samping Aimi, kemudian memesan ramennya.
"Jadi, kau menerima misi kelas 1?" Tanya Mitsuya tanpa basa basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
T W I S T E D (Haitani x OC) [[ End ]]
أدب نسائيWARNING 18+ Content! Terlalu klasik jika menceritakan tentang gadis polos dan miskin yang bertemu dengan eksekutif mafia sekelas Bonten.Bagaimana jika kita ubah ceritanya, Haitani bersaudara jatuh cinta pada gadis yang sama, yang tidak dapat ditebak...