⟨END⟩
Seseorang yang tidur bersamanya malam itu ternyata CEO perusahaan tempat ia bekerja! yang lebih mengejutkannya adalah ia baru mengetahui kalau ia memiliki rahim dan sedang mengandung.
Seperti biasa setiap pagi di meja Jungkook selalu ada bungkusan dari orang yang sama dan sudah sebulanan.
"Perutku rasanya gak enak.."Gumam Jungkook, ia hanya mengambil susu pisang dalam bungkusan itu dan meminumnya.
Sedari malam tubuhnya terasa pegal pegal dan berat apalagi perutnya, sedari malam sakit lalu hilang lalu sakit lagi dan ia juga merasakan ingin muntah tapi belum mau: mual.
"Loh kau kenapa Kook?"Tanya Bambam melihat wajah pucat Jungkook.
"Memang aku kenapa?"
Dalam hati Bambam, Jungkook ini sadar atau tidak sih kalau wajahnya pucat.
"Wajah mu pucat, kau sakit?"
"Cuma gak enak badan, wajah ku kelihatan banget ya kalau pucat?"
Bambam mengangguk, kasihan temannya."Jangan bekerja terlalu keras hari ini, jika butuh sesuatu kau bisa memanggilku atau Irene dan Mingyu."
"Baiklah."
+ + +
Menjelang sore Jungkook masih di kantor, ia rasa tubuhnya demam dan lemas kerjaan yang belum selesai juga ia istirahatkan dulu. Deru nafasnya panas, kepala Jungkook pusing.
"Sebaiknya kau pulang saja Jungkook."Seru Irene mengulurkan punggung tangannya pada dahi Jungkook.
"Iya, aku ingin ke klinik.."
"Ku panggil Mingyu biar dia yang menghantarkan mu."
"Terima kasih Irene."
"It's okay Jungkook, aku ingin kau sembuh."
Akhirnya Jungkook diantar Mingyu pergi ke klinik, Mingyu tak bisa menemani karena pekerjaannya belum selesai di kantor.
"Maaf aku tak bisa menemani mu.."
"Tak apa, kerjaan mu juga banyak aku tidak mau merepotkan mu lebih lama."
Kemudian setelah Mingyu pamit Jungkook memasuki klinik, mendaftar lalu menunggu giliran.
Sekitar 15 menit akhirnya Nama Jungkook di panggil dan ia masuk ruang periksa. Jungkook menjelaskan keluhan yang ia rasakan pada tubuhnya.
"Rasa mual namun belum ingin muntah lalu perut yang sakit, izinkan saya memeriksa perut anda."
Jungkook berbaring pada tempat yang di sediakan, Dokter tersebut menampakkan wajah yang sulit diartikan ketika monitor menampilkan keadaan dalam perut Jungkook.
"Saya kenapa dok?"
"Begini.. ini adalah sesuatu yang langka dan anda mengalaminya sendiri."
"Apa saya mempunyai penyakit serius dok?"Jungkook sudah takut, ia tak bisa membayangkannya.
Namun dokter tersebut tersenyum tipis."Organ dalam tubuh anda berbeda dari pria normal karena anda memiliki rahim dan terdapat gumpalan berupa janin yang sedang tumbuh."
"A-apa.."
Jungkook terdiam, jadi maksud dokternya ia memiliki rahim dan sedang hamil.
"Sungguh sangat jarang melihat kondisi seperti ini, yang saya ketahui dan pelajari kehamilan pada pria seperti anda hampir sama dengan kehamilan pada wanita namun ada beberapa hal berbeda antara lain..."Dokter tersebut menjelaskan perlahan mengenai kehamilan pada pria yang langka terjadi.
Jungkook sampai pusing sendiri karena mendengar kata perkata unfamiliar.
"Baik dok intinya saya mempunyai rahim dan sekarang hamil ya?"
"Benar sekali, anda harus ekstra hati-hati menjaga janin karna lebih rentan mengalami keguguran. Mulai bulan depan anda harus check up rutin untuk melihat perkembangan janin di rumah sakit."
+ + +
Seusai pulang dari klinik Jungkook merenung masih tidak percaya dengan apa yang dijabarkan oleh dokter tersebut, ia menyentuh perutnya.
"Kok berubah ya, sebelumya ada absnya walau gak keliatan banget tapi sekarang agak buncit kecil.."
"Aku aneh laki laki bisa hamil.. aku takut orang orang menjauhiku."
Pikiran pikiran buruk mulai menyerbu kepalanya, ia pusing mungkin melelapkan dirinya sebentar akan lebih baik nanti.
+ + +
Dalam tiga hari terakhir Jungkook tidak benar benar mengerjakan pekerjaannya bahkan atasan pun komplain tentang hasil kerja Jungkook yang menurun dan di anggap tak becus.
Yang Jungkook rasakan adalah kelelahan sebab mual berakhir muntah terus ia alami menjadikan Jungkook tak fokus bekerja, cukup sulit menanganinya.
"Yak! Bagaimana bisa filenya berantakan tidak beraturan, cepat kerjakan ulang!"Lim Jia memprotes hasil kerja Jungkook.
"Baik Jia-Nim.."
Jungkook menghela nafas, ia sadar dirinya kacau dan..
Bruk!
Tumbang, Jungkook pingsan disaksikan oleh ketiga temannya yang ingin mengajak Jungkook makan siang pun berakhir panik.