10|PARADISE

108 124 7
                                    


Happy Reading Love

☂︎

     Dua anak kembar yang baru saja tiba didalam rumahnya itu langsung mendaratkan tubuh mereka di sofa ruang tamu. "Gila, gw gak nyangka kalo kita abis nabrak orang." Celutak Harlan.

"Diem deh. Semua ini kan gara-gara lo."

"Kok gw sih?!!" Sewot Harlan tak terima.

     Melihat saudaranya yang sudah terpancing emosi, Kellan lebih memilih untuk diam tak menggubris, ia memilih untuk memejamkan matanya, lalu menyenderkan kepalanya pada sofa.

"Salahin tu orang gila yang nyebrang tiba-tiba, ngapain lo jadi nyalahin gw si?!" Setelah mengatakan itu, Harlan pun melenggang dari hadapan Kellan, meninggalkan kembarannya sendirian di ruang tamu.

     Selang beberapa detik kemudian, tepat Harlan sudah pergi dari hadapan Kellan, Kellan membuka matanya.

"Gw harus balik ketempat tadi. Gw gak boleh lari dari tanggung jawab."

     Setelah mengatakan itu, Kellan langsung menyambar kunci motor nya di meja, dan langsung melesat pergi ke tempat tadi.

     Bahkan saking khawatir nya dengan orang tadi, Kellan tak memberitahu siapa-siapa jika ia hendak keluar lagi, baik Harlan ataupun orang-orang yang bekerja dirumah nya. Pikiran Kellan hanya tertuju pada orang tadi.

     Kellan kali ini benar-benar nekat sampai ia harus menerjang hujan sekaligus, entah karena dorongan apa cowok ini bersikeras ingin menolong pemuda tadi.

     Sesampainya Kellan di lokasi ia menabrak pemuda tadi, Kellan memberhentikan motornya, lalu mengedarkan pandangannya. Kenapa tidak ada orang disini? Apa pemuda tadi sudah pergi? Tapi apakah secepat ini pemuda itu sudah menghilang? Padahal jarak lokasi ini tak jauh dari rumah Kellan.

"Ck, kemana si dia? Gw harus tetep cari dia." Ujar Kellan yang lalu kembali melajukan motornya menerjang hujan.

...

"Ay." Panggil Kargano yang hanya di jawab deheman oleh istrinya.

"Ish, dipanggil bukan nya jawab 'kenapa sayang' malah dehem doang, kamu lagi cosplay jadi nisa sabyan?" Cibir Kargano.

      Karna kesal, Vale pun meletakkan remote tv ke sofa dengan kasar, lalu ia menatap Kargano dengan garang nya."kenapa hah?! Lagian kamu manggil-manggil nama aku abistu pas aku udah jawab, kamu nya malah bilang 'engga cuma manggil' , apa kayak gitu gak bikin kesel hah?!"

     Diam, Kargano diam. Ia sudah tidak bisa berkata-kata lagi jika istrinya itu sudah marah seperti ini, lagian ini kesalahan dia si yang suka mancing-mancing emosi Valeria.

     Kargano menelan ludahnya kasar, ia mendekat ke Valeria, lalu memeluk Valeria dari samping."ayang maaf."

     Valeria mengacuhkan Kargano, ia kembali fokus pada TV. "Ayolahh maafin aku, lagian aku tu suka manggil nama kamu, kamu kan tau sendiri sebucin apa aku ke kamu, masa kayak gitu doang mau marah." Kata Kargano yang masih diacuhkan Valeria.

"Ayanggg...." Rengek Kargano yang kemudian mendusel-dusel ke ketiak Valeria.

"Apasih!!"

"Aku minta maaf..."

"Kiss me first." Celutak Vale, sedangkan Kargano ia pun kembali tersenyum. Jika Valeria sudah mengatakan itu berarti Vale sudah tidak marah.

     Kemudian tanpa aba-aba Kargano langsung menempelkan bibirnya dengan bibir Valeria. Mereka saling menikmati ciuman itu, tapi tiba-tiba...

ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang