16|PARADISE

40 36 0
                                    

YOK VOTE SEBELUM BACA

HAPPY READING BUNS

☂︎


      Sebuah botol kaca yang tadinya tergeletak di nakas kini beralih dipegang oleh cowok berkaos putih dan celana pendek ini. Dengan kondisi sudah pecah dan berlumuran darah.

      Selang beberapa detik kemudian, cowok ini menjatuhkan botol nya ke lantai. Matanya berkaca-kaca sembari memandangi gadis yang sudah tergeletak tak berdaya di kasur.

"bukan gw, bu-bukan gw!" seru nya lalu menabrakkan punggung nya ke dinding.

       Harlan menjambaki rambut nya, masih dengan memandangi jasad Kinan."gw gak sengaja Nan, maafin gw." cicit nya.

      Dari kejauhan dapat Harlan lihat jasad Kinan menitikkan air mata. Sekejam ini dirinya ternyata, mata nya sudah kalang kabut tadi, dan pikiran nya selalu menyuruh Harlan untuk membunuh Kinan saja karena dia terus memberontak.

      Dan akhirnya Harlan benar-benar melakukan nya pada gadis yang ia cintai. Karena cintalah ia menjadi seperti ini, bodoh, batin nya.

      Harlan melamun. Melamun memikirkan nasib nya setelah ini, pasti ia akan menjadi buronan polisi. Ia harus menutupi masalah ini rapat-rapat.

"gw harus sembunyiin mayat Kinan."

      Harlan mengedarkan pandangan nya ke penjuru kamar apartemen nya, guna mencari sesuatu untuk menutupi jasad Kinan.

      Hingga mata nya tertuju pada sebuah kantong plastik sampah diatas lemari. Kemudian ia menggeser kursi untuk alas ia naik mengambil kantong plastik sampah.

      Setelah Harlan berhasil mengambil kantong plastik itu, ia langsung membuka nya, lalu ia kembali ke Kinan, menggendong jasad nya dan berusaha memasukkan jasad nya ke dalam .

"sorry Nan, gw terpaksa giniin lo." final Harlan.

...

      Kellan ikut berlari mengikuti brankar yang menampung Finka di atas nya. Ia tak menyangka atas tidak kehati-hatian nya ia sampai menyerempet anak orang.

      Saat Finka sudah masuk ke ruang IGD, baik Kellan, Kargano, Vale, dan Zaidan menunggu di depan pintu sembari memanjatkan doa yang terbaik untuk Finka. Namun, tak lama kemudian Kargano menghampiri Kellan, mengcengkram kerah leher nya lagi."kalo sampe anak saya kenapa-kenapa, nyawa kamu jadi taruhan nya."

"Yah, udah." lerai Vale.

"om tenang aja, saya akan tanggung jawab atas perbuatan saya." 

        Mendengar itu Kargano melepas cengkraman pada kerah baju Kellan, lalu ia mendudukkan dirinya di kursi tunggu dengan kasar. Disusul dengan Vale yang ikut duduk di sebelah Kargano."yang tenang Yah, Finka pasti baik-baik aja."

      Dua puluh enam menit berlalu, sang dokter akhirnya keluar dari IGD. Kargano yang melihat nya pun antusias menghampiri sang dokter.

"Gimana keadaan putri saya dok? Dia baik-baik aja kan? Gak ada luka parah nya kan?" tanya Kargano berkali-kali.

"Bapak yang tenang ya, putri bapak tidak terluka parah, dia hanya shock saja."

"Terus sekarang saya udah boleh masuk dok?"

"Boleh, silahkan, asalkan jangan berisik ya pak, bu." jawab sang dokter.

      Kargano dan Vale masuk ke dalam ruangan Finka. Sedangkan Kellan dan Zaidan tetap menunggu di depan ruangan Finka. Zaidan berdecak, lalu ia beralih menatap Kellan."gara-gara lo kita jadi ngulur waktu buat nyari Kinan tau gak?"

ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang