11|PARADISE

104 120 13
                                    


HAPPY READING PREN ;)

☂︎

     Suara gebrakan meja tedengar begitu nyaring, pria paruh baya selaku ayah dari Gerin, menatap Aston yang duduk di hadapannya penuh amarah.

"SAYA SUDAH MEMBAYAR ANDA TIGA KALI LIPAT, TAPI BISA-BISA NYA ANDA LENGAH MENJAGA ANAK SAYA?!! GAK BECUS BANGET SI KERJA NYA!!."

     Setelah mengatakan itu ayah Gerin bangun hendak pergi meninggalkan Aston, tapi sebelum ayah Gerin benar-benar pergi ia sempat mengatakan sesuatu pada Aston."saya tidak akan tinggal diam, saya akan bawa masalah ini kejalur hukum."

     Bukan nya takut akan ancaman dari ayah Gerin, Aston justru menyunggingkan senyum smirk nya. Beranggapan dirinya tidak takut dengan ancaman ayah nya Gerin.

     Aston berdeham sembari membenarkan dasi nya yang sedikit miring, kemudian ia bangun hendak pergi ke ruang laboratorium nya. Saat Aston sedang berjalan menuju ke laboratorium nya, langkah nya dihentikan oleh manager nya, Rana.

"maaf pak, ada yang ingin bertemu dengan ba-."

"saya sibuk." potong Aston.

"tapi yang ingin bertemu dengan anda itu pak Jason." tukas Rana, yang membuat Aston melirik perempuan itu.

"dimana dia?"

     Rana membuang nafas lega, kemudian ia menunjukan jalan pada Aston."pak Jason menunggu di ruang rapat pa, mari saya antar." final Rana sebelum melenggang bersama Aston ke ruang rapat.

...

     Saat bel istirahat kedua berbunyi, entah kenapa tiba-tiba saja langit bergemuruh, menandakan langit akan menumpahkan air nya. Bahkan kebanyakan siswa-siswi SMA Orna pun memutuskan untuk tidak keluar kelas selama jam istirahat, dengan alasan malas kemana-mana karna hujan.

     Berbeda dengan sepasang insan yang hubungan nya sudah lama kandas, yang kini memutuskan bertemu di belakang perpustakaan."kenapa ngajakin kesini?" tanya Kinan.

"ada yang perlu gw omongin sama lo Nan."

"apa?" tanya Kinan seadanya.

     Cowok yang kerap di panggil Harlan itu meraih tangan Kinan, namun segera Kinan tepis, yang membuat rahang cowok itu mengeras menahan amarah. Cowok itu benci penolakan.

"to the point aja ka."

     Harlan berdeham untuk menetralkan amarah nya yang hampir menguasai dirinya."Nan, jadi gimana? gimana jawaban lo? lo mau balikan sama gw kan?"

     Kali ini, entah mendapat keberanian darimana, Kinan memberanikan diri untuk menatap mata Harlan.

"ka, setelah aku pikir-pikir lagi kayak nya kita gak perlu balikan deh, kakak kan udah punya cew-." kalimat Kinan langsung dipotong oleh Harlan.

" gak. Gw gak punya cewek sekarang Nan."

"kalo kakak memang bener lagi gak sama cewek manapun sekarang, itu bagus." Kinan tersenyum sekilas."tapi aku gak mau balikan."

     Harlan berdecih, lalu ia mencengkram kuat tangan Kinan." kenapa hm? coba lo kasih tau ke gw alasan nya. Lo tau kan gw orang nya nekat? jadi kasih tau apa alasan nya ya cantik? sebelum gw ngelakuin sesuatu hal biar lo mau balikan sama gw."

"kakak apa-apaan si hah?! kakak siapa maksa-maksa aku buat balikan sama kakak? aku gak mau balikan sama cowok kasar, dan semurahan kayak kakak!"

PLAKK

     Kinan bersimpuh di lantai setelah mendapat tamparan keras yang dilayangkan ke pipi nya."lo yang cewek murahan ya anjing!"

"cewek murahan kayak lo tu seharus nya bersyukur bisa pacaran sama gw! emang kayak nya lo itu harus di kasih pelajaran, ikut gw!!" final Harlan sebelum menarik tangan Kinan untuk dibawanya pergi.

...

"Duhh ini nying-nying satu pergi kemana ya?" ujar Finka sembari menyusuri lorong menuju ke UKS.

"Eh liat Kinan gak?" tanya Finka pada salah satu siswi yang melewati nya.

"Gak kenal Kinan."

"Njer abis semedi ya lu sampe gak tau Kinan siapa?" siswi yang dikatai seperti itupun langsung berdecih lalu pergi meninggalkan Finka.

     Finka menghela nafas kesal untuk yang kesekian kalinya. Kemana lagi lah ia mencari teman sebangku nya itu, sampai penjuru sekolah sudah Finka cari tapi ia tidak menemukan batang hidung nya.

     Jika seperti ini lebih baik Finka kembali ke kelas nya sajalah, toh nanti Kinan akan kembali ke kelas, batin Finka. Kemudian, Finka memutar kembali langkah nya ke arah kelas nya.

"Finka." panggil seseorang yang berdiri tak jauh dari keberadaan Finka.

     Cowok yang masih mengenakan baju basket itu menghampiri Finka."lo abis dari mana?"

     Diam. Gadis itu diam tak mau menjawab. Jangan lupakan jika ia masih marah pada cowok di hadapan nya ini. Melihat Finka yang tak kunjung menjawab, cowok itu meraih dagu Finka.

"Hey, gw nanya lo abis darimana kok gak di jawab hm?" tanya nya lembut.

"Jangan ngomong sama gw." kata Finka yang hendak melangkah meninggalkan cowok itu.

     Namun, karena tak ingin gadis itu pergi, cowok yang kerap dipanggil Zylo ini menahan tangan Finka."lo masih marah gara-gara gw mukulin Kellan kemarin?"

"Pake nanya?" cibir Finka.

     Zylo berdehem, ternyata benar dugaan nya."kan yang nyari masalah tu dia dulu Fin, masa lo marah nya sama gw?"

"Tapi kakak yang pukulin dia dulu, bahkan sampe ngata-ngatain dia kan?"

     Gawat, ia lupa jika kemarin saat Zylo memaki-maki Kellan ada Finka disana."sorry kelepasan."

"Kelepasan kakak bilang?" Finka mengalihkan pandangan nya jengah."emang bener kata ibu, kalo kakak itu orang nya kasar." ucap Finka lagi yang lalu hendak pergi dari hadapan Zylo.

"Tunggu Fin." Zylo menahan tangan Finka lagi."jangan marah terus dong, gw gak mau lo diemin gw gini."

     Finka yang sudah mulai kesal sekali dengan sikap Zylo akhirnya pun bersuara kembali."minta maaf."

"Minta maaf? Ke siapa?"

"Siapa lagi kalo buka ke ka Kellan."

     Oh Finka, kalo lo bukan cewek yang gw taksir sekarang mungkin gw udah bunuh lo, batin Zylo. Zylo menggusar wajah nya kasar."gw gak mau."

"Ya udah berarti gak usah temuin gw lagi."

"Fin, lo kenapa si malah belain dia hah? Dia siapa nya lo? Pacar lo? Bukan kan?ngapain lo belain dia sampe nyuruh gw buat minta maaf ke dia segala hah?" tanya Zylo beruntut.

"Ya karena kakak salah, kakak maki-maki ka Kellan, itu gak baik, selama kita masih di area sekolah kita harus jaga attitude kita."

"Kalo mau baikan sama aku ya harus minta maaf, tapi kalo gak ya terserah kakak aja deh aku juga pusing mikirin ginian." finalnya yang akhirnya bisa melenggang pergi dari hadapan Zylo.

     Sedangkan Zylo, cowok itu hanya memandangi punggung Finka yang perlahan menghilang dari pandangan nya. Namun, setelah Zylo memikirkan perkataan Finka, Zylo langsung mengejar langkah Finka.

"tunggu Fin." Zylo mengambil nafas sebentar lalu melanjutkan kalimat nya."oke, gw bakal minta maaf sama Kellan."

      Finka menatap Zylo dengan sumringah nya."seriusan ka?" tanya Finka yang dibalas anggukan oleh Zylo.

"demi lo." celetuk Zylo tiba-tiba sembari menyelipkan rambut yang menutupi muka Finka ke telinga.


☂︎

Semangat ngejalanin hari-hari nya ya pren. Wuff u😚

Tbc>>

ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang