..
.
.
.
Terhitung sudah dua minggu Jake resmi tinggal di Camp ini, dirinya sudah bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan didalam Camp, mulai dari wajib bangun pagi hari, latihan berpedang dan memanah, menghadiri pelajaran teori dan sejarah, juga latihan fisik yang lelahnya minta ampun.
Sungguh menurut Jake, kehidupan sebagai Demigod ini melelahkan sekali, sekilas mungkin mereka terlihat keren karena memiliki kekuatan lebih dari manusia-manusia normal diluaran sana, tapi kenyataannya tak seindah yang mereka bayangkan. Jake tersadar bahwa menjadi Demigod kau harus siap dengan segala mara bahaya yang akan menghampiri, juga hidup terisolasi dari dunia luar. Setiap hari hanya akan dihabiskan berdiam diri didalam Camp, tidak dapat mengakses dunia luar kecuali memiliki sebuah misi yang harus diselesaikan. Setiap misi juga memiliki bahaya nya masing-masing, bisa saja celaka atau mati saat melaksanakan misi. Para Demigod harus selalu siap akan kemungkinan terburuk untuk diri mereka.
.
.
.
Sekarang, Jake sedang mengurus perpindahannya dari Cabin Hestia ketempat Cabin nanti dirinya akan tinggali.
Ya, Jaeyun telah diclaim oleh orang tua dewatanya.
Kejadian Jake di Claim orang tua dewata nya terjadi kemarin hari, hari itu adalah akhir pekan, dimana kelas Jaeyun sedang melakukan latihan berpedang kecil-kecilan, Blue Class, yang berisi tiga puluh Demigod itu dibagi menjadi dua kelompok, dibuat tim biru dan tim merah.
Saat itu Jake berada di tim merah, latihan kali ini adalah acara rutin bulanan yang diadakan untuk evaluasi hasil belajar berpedang para Demigod. Para Demigod akan di suruh maju untuk melakukan battle satu lawan satu, tim yang paling banyak memiliki angka kemenangan, akan mendapatkan barbeque sepuasnya, tentu itu membuat para Demigod semangat, kapan lagi mereka bisa makan daging sapi yang dipanggang menggunakan bumbu super lezat seperti itu, membayangkan daging-daging yang dipanggang diatas pemanggang dan mengeluarkan suara mendesis sedap, dan aroma yang sangat menggoda, juga minyak-minyak didalam daging yang tumpah-tumpah membuat daging sangat juicy, sungguh nikmat sekali. Para Demigod yang membayangkan para daging-daging itu hampir meneteskan air dari mulutnya. Jake juga ingin mendapatkan barbeque itu, perlu diingat Jake suka daging.
Kembali pada kenyataan, kini sudah giliran Jake yang maju, didepannya sudah berdiri seseorang yang akan menjadi musuhnya di battle kali ini. Namanya Doyoung, pemuda yang beberapa centi lebih tinggi dari dirinya ini, adalah anak Ares sang Dewa perang.
Jake menangisi dirinya didalam hati, sungguh apakah dia sesial ini, harus berduel dengan anak dewa perang yang terkenal sangat beringas ini. Ragu, Jake tetap maju ketengah-tengah arena sambil membawa pedang kayu yang diserahkan oleh salah satu temannya tadi, kini dirinya sudah saling berhadapan dengan anak dewa Ares ini.
Terdengar aba-aba dari Sir Tao untuk bersiap mengangkat pedang dan memasang posisi siaga bertarung. Jaker yang sebenarnya ragu dan tidak yakin, terpaksa memasang posisi siap sesuai perintah Sir Tao tadi. Tidak lama terdengar suara peluit tanda dimulainya battle ini. Doyoung yang tanpa ragu-ragu langsung mengeratkan pegangan pedang kayu nya dan melesat maju untuk menyerang Jake. Jake yang bingung dan tidak siap hanya bisa menangkis serangan Doyoung, beberapa kali Doyoung mengibaskan pedangnya ke arah Jake, beberapa kali itu juga Jake hanya bisa menangkis dan terus menangkis, hingga pada seragan terakhir ujung tumpul gagang pedeng kayu Doyoung menyikut bahu Jake hingga dirinya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓕𝓪𝓽𝓮
FantasyWarn! BxB! Enhypen in Demigod Universe Inspired by Percy Jackson karya Rick Riordan Warning! BxB Heejake Jaywon Sunsun If you don't like my story just skip that!