10. Mad

62 19 0
                                    

Setelah kejadian tabrak lari, Felix yang sudah mengetahui bahwa salah satu orang ydng ada dalam mobil tersebut adalah Thamas, dirinya tak kunjung membuka mulut untuk mengeluarkan satu katapun.

"Gue mau minta maaf sebesar-besarnya atas apa yang terjadi sama sahabat lo berdua, tapi ni kejadian emang bener-bener gak di sengaja." Kata Sadam yang meminta maaf, karena dirinyalah yang menyetir mobil.

Thamas merasa bersalah sekaligus kesal. Kenapa sekarang malah Thamas yang di acuhkan oleh Felix, padahal dirinya tak salah apa-apa.

"Lo pikir nyawa bisa di bales maaf?" Tanya Felix sambil menatap Sadam dan Thamas dengan tajam.

"Harvi, sahabat gue harus mati karena kelalaian kalian... APA ITU BISA DI BALAS DENGAN KATA MAAF??!!" Pekik Felix.

Mata Felix terlihat berkaca-kaca sambil memangku mayat Harvi.

"Lix... Mending jangan lo pangku mayatnya... ba-

"Apa gue ga boleh mangku sahabat gue sendiri?"

Chan terdiam ketika Felix menyela omongannya. Sekarang, air mata itu sudah mengalir di pipi Felix.

"Harvi... Jangan bercanda Vi... Gue tau lo cuma pura-pura mati doang kan?" Racau Felix. Felix terlihat seperti orang gila sekarang.

"Felix..." Panggil Milea

"Diem, lo ga liat gue lagi ngomong sama sahabat gue Harvi?" Jawab Felix ketus.

"Kalian denger ga?" Tanya Farah.

Semua mata tertuju pada Farah, kecuali Felix yang masih berbicara sendiri.

"Kaya ada dentuman gitu ya?" Jawab Raya.

"Wanjing, itu apaan cok!!" Panik Ali.

Mereka melihat ke arah pandang Ali.

"Zombie ini..." gumam Bhaskara.

Sadam membisikan sesuatu pada Ali dan dengan segera Ali mengangguk.

"Ayo masuk mobil sekarang, Zombienya sensitif sama suara."  Kata Ali yang berbicara lewat gerakan mulut saja, untungnya, semua mengerti dengan gerakan mulut Ali.

Milea menyenggol Felix, berharap Felix mau beranjak dan meninggalkan Harvi bersama Zombie raksasa.

"Apaan sih jangan ganggu!!" Sarkas Felix.

"Ah goblok! SERANG COK!!" Umpat Sadam dan memekik.

Untungnya, tim Sadam kompak dan langsung mengambil senjata lalu menyerbu Zombie raksasa tersebut.

"Bantuin woi, jangan nonton ae!!" Pekik Thamas.

"Senjata ada di dalem mobil!" Pekiknya lagi.

Tim Chan langsung siaga dan ikut membantu tin Sadam menyerang Zombie raksasa.

Thamas melirik ke arah Felix, ternyata Felix masih memiliki kesadaran dan ikut membantu juga.

'Masih normal juga lo lix'

"SUDAHI SEDIHMU, MARI KITA LANJUT JALAN!!!" Pekik Shaka yang sedang adu goyang bersama Ezar di dalam mobil.

*bukan adu goyang yang itu 😭, tapi adu joget.

"Kalau ketemu Zombie mending kita tinggalin aja ga sih?" Usul Michelle.

"Iya, modelan mereka gini enaknya di jadiin tumbal." Sambung Amora.

Sementara itu, ada trio ciwi yang sedang nyemil sambil mengobrol.

A Thousand Zombie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang