Sepulang dari babymoon mereka, mereka kembali beraktifitas seperti biasa. Tapi hari ini Ael sedikit badmood karena melihat pesan dari laki laki di ponsel istrinya pagi tadi.Ael ingin membuka pesan tersebut tapi keburu Jisya datang dan menyuruhnya sarapan.
Satu pesan membuat Ael beroverthinking sepanjang hari ini.
"Ini Cakra Ji"
3 kata itu mampu membuat Ael gelisah sepanjang hari ini. Ael ingin menanyakan langsung ke istrinya tapi sekarang ada dua sahabat istrinya main di apartemen, Biya dan Manda.
"Lo udah tau jenis kelamin calon anak lo Ji?" tanya Biya dan di balas gelengan oleh Jisya
"Kenapa belum cek, padahal gue kepo banget ponakan gue cewek apa cowok" kata Biya
"Cowok cewek salah ajalah, sama sama manusia"
"Gak salah lagi sih kata lo" memang aneh sahabatnya itu, untung Biya sabar🙃
Sedangkan di sebelah mereka ada Manda yang sedang bermain hp sambil senyum senyum.
"Finally gue bisa lihat seorang Manda bucin juga" kata Jisya
"Kapan kapan triple date yok" ajak Biya
"Boleh tuh, mau kapan" setuju Jisya dengan ide Biya. Kapan lagi kan bisa dapat moment gini.
"Gue sih bisa kapan pun, kalo lo Man bisa kapan laki lo?" tanya Biya ke Manda
"Kak Jake sih bisa kapan aja keknya" kata Biya yang pandangannya masih ke layar ponselnya.
Benar, Manda sudah jadian dengan Jake yang dulu sempat suka dengan Jisya. Mereka dekat sejak awal Jake ngajak Manda nonton bioskop. Jake mendekati Manda selama 1 bulan penuh dan tidak ada satu hari pun Jake lewati untuk tidak menghubungi Manda. Awalnya Manda emang risih namun lama lama Manda jadi nyaman dengan Jake. Manda sempat berpikir untuk tidak mau berhubungan lebih jauh dengan Jake karena dulunya Jake itu pernah suka dengan sahabatnya jadi Manda tidak enak hati. Tapi setelah dia menceritakan dengan kedua sahabatnya itu Manda malah di support untuk lebih maju.
Sampai tiba hari itu dimana Jake berani mengungkapkan perasaannya dan di balas sama Manda. Jake sangat bahagia banget di hari itu begitupun dengan Manda.
"Kasih tau aja mau kapan, biar mas yang sponsor in nya" ini yang mereka tunggu tunggu, di biayain sama bapak Michael Devidson.
"Tau aja hehe"
"Suruh bayar sendiri sendiri aja mas, kaya semua laki mereka itu" ucapan Jisya membuat Biya mengeluarkan ekspresi sedihnya
"Yaa..padahal gue sama baron itu mau nabung buat modal nikah Ji" alah bacot lo, kesenangan kan lo Biya di traktir itu.
"Gapapa sayang, sedikit sedekah" kata Ael
"Fuck" ucap Manda
"Iya gapapa kok mau sedekah atau apa, iyakan Man" kata Biya sambil mengedip matanya ke Manda
"Iyee" kata Manda terpaksa.
Hari udah sore Biya dan Manda pamit pulang. Ini waktunya Ael buat cuddle bareng istrinya sambil nonton series netflix.
"Sayang, cakra itu siapa?" tanya Ael tiba tiba
"Ha?" Jisya menoleh menghadap Ael dan kaget dengan pertanyaan itu.
"Tadi mas gak sengaja liat notif di hp kamu ada pesan dari Cakra Cakra itu" kata Ael
"Kak Cakra.. dia tetangga aku dulu pas masih tinggal di desa dan udah aku anggap seperti abang sendiri" Jelas Jisya yang tau maksud pertanyaan suaminya.
"Gak lebih kan?" tanya Ael memastikan
"Kalo lebih kenapa mas? mas cemburu?"
"Gak kok, yaudah mas mau tidur dulu" Ael langsung membelakangi istrinya dan Jisya tersenyum senang karena suka melihat suaminya mode cemburu gini.
Jisya mendekati badannya ke punggung Ael dan memeluk dari belakang lalu kepalanya dia letakkan di atas kepala telingan suaminya, karena posisi tidur suaminya miring.
"Cinta aku tuh hanya buat mas gak ada orang lain di hati aku mas"
"hmm"
"Benaran mas, gak boong"
"hmm"
Jisya makin gemas dengan suaminya, dia menciumi telingan suaminya dan sekali mengigitnya.
"Mas hadap sini dong" Jisya menarik tubuh suaminya untuk menghadap ke dia. Ael menurut dan membalikkan tubuhnya menghadap istrinya itu.
"Mas tau gak, mas gantengnya bertambah tambah kali lipat itu saat apa" kata Jisya random
"Tau, saat mas berada di atas kamu" ucapan Ael membuat Jisya reflek mencubitin perut Ael.
"Aww"
"Serius mas"
"Saat apa? mas gak tau"
"Saat mas cemburu dan mukanya itu datar gini gak ada senyum senyumnya" kata Jisya sambil memcubit pipi Ael dengan gemas.
"Ayo dong tersenyum, gak enak banget mukanya gitu" kata Jisya dan Ael menurut langsung senyum lebar
Cupp
"Nah gitu kan enak di liatnya, tambah ganteng" Jisya mencium bibir Ael sekilas
"Nakal ya"
"Gak"
"Sini mas peluk" Ael memeluk Jisya dengan erat dan sambil mengelus eles perut bulat Jisya.
"Tetap sama mas ya"
"Harusnya aku yang bilang gitu aks, tetap sama aku ya jangan pernah berubah"
"Iya sayang, mas janji gak akan ninggalin kamu dan baby" ucap Ael yang sudah tenggelam kepalanya di ceruk leher Jisya.
"Mas"
"hmm"
"Boleh aku minta satu permintaan gak?" Ael langsung mengangkat kembali kepalanya
"Apa? mau minta apa?"
"Bisa gak jangan terlalu dekat dengan sahabat lama kamu itu kecuali dia butuh pertolongan yang benar benar mendesak" kata Jisya
Ael terdiam sebentar..
"Tapi kamu tau sendirikan masalah dia, mas gak tega.."
"Iya mas aku tau dia butuh banget sosok mas saat ini tapi kalau benar benar dia di teror atau apalah itu kenapa dia gak lapor polisi aja di banding dia harus sembunyi sembunyi gini"
"Dan di mana pikiran seorang Michael Devidson yang cerdas itu, yang bisa nyelesain masalah dengan baik. Kenapa mas gak berpikiran untuk bertemu dengan mantan suaminya dan membicarakan baik baik alasan kenapa masih ngejar dia"
"Mas tau, dia udah ceritakan semuanya dan dia itu kor-
"Udahlah mas, aku mau tidur. Nanti kalo aku belum bangun panasin aja makanan tadi atau goreng frozen food yang ada di kulkas buat makan malam"
"Hey! jangan gini dong. Mas ada alasannya, dia itu gak punya siapa siap-
"Aku gak mau dengerin apa apa lagi mas, lupain aja perkataan aku tadi. Aku harap jangan pernah nyesal nanti ya mas" Jisya langsung memejamkan matanya dan air matanya turun perlahan.
kalau ada typo maklum yaaaww... karena manusia tidak ada yang sempurna🙏🏻🙏🏻