Cookie

107 8 0
                                    

Haloooo gimana kabar kalian semua

Udah pada libur pasti, kalian liburan ke mana kalo aku stay rebahan karna kasur adalah sahabat ku

Langsung aja

*
*
*

Pagi hari yang cerah serta matahari yang bersinar terang memancarkan suasana hangat serta 2 insan yang masih tertidur pulas

Tak segampang ituuuuu~~~

Suara nyanyian tetangga yang sedang karoke mebuat azhar sedikit tergganggu tidurnya azhar pun bangkit dan langsung menuju kamar mandi

Membasuh wajah lalu mengikat gigi sambil bercermin sudah menjadi rutinitas nya setiap hari

Hoaaaa meskipun sudah membasuh wajah masih saja azhar menguap sambil mengucap wajahnya

"Hari ini cuaca bagus aven mau ga ya jalan jalan ke taman" tanpa ba bi bu lagi azhar berlari dan langsung membuka gorden putih yang menutupi jendela kamarnya

Marven merasakan sinar matahari pagi yang memancar di tubuhnya bukannya malah bangun marven semakin menikmati tidurnya

Sreekkkkk grubakk

Tidak ada rasa kasihan sedikit pun di hati azhar yang menarik seprei hingga marven terjatuh

"Sayang" rengek marven sambil menatap azhar manja

"APA!!, UDAH JAM 9 MANDI" azhar berjalan keluar sambil membawa seprei kasur

*
*
*

"Oke jadi juga"

"Ini apa?" Marven bingung dengan cemilan yang di buat azhar karena bentuknya yang sedikit aneh

"Cookie coba makan jangan karena bentuknya aneh jadi ga mau"

"Iya iya sini" sedikit ragu tapi agar azhar tidak tantrum lebih baik ia makan

"Gimana enak?"

"Kok asin..."

"Hah asin" rasa asin yang pekat di cookie buatan azhar berhasil membuat azhar memuntahkan cookie yang ia buat

"Kamu masukin apa?"

"Gula kok"

"Gula dari mana asin begini" marven menggeleng gelengkan kepalanya "kalo ga bisa masak biar aku aja yang masak"

"Ya udah" azhar berjalan menuju taman belakang rumah dengan wajah yang sedikit cemberut

"Padahal kan aku berusaha kok malah di ejek sih" azhar semakin kesal karena mengingat kata-kata suaminya tadi

*
*
*

Huft serba salah  batin marven karena sifat azhar yang selalu membuat seakan-akan dirinya salah

Marven menghampiri azhar di taman ia pun duduk di samping azhar "maaf aku salah, kamu mau apa sebagai permintaan maaf dari aku?"

Kesempatan Sempurna batin azhar

"Jalan jalan"

"Tapi aku ada meeting nanti"

"Ga jadi di maapin kalo gitu"

Azhar semakin marah apa salahnya sesekali jalan jalan bersama pasangannya

"Ya udah sana siap siap kita jalan jalan"

Sontak Azhar kegirangan dan langsung bersiap siap

Sesampainya di taman amarilis Azhar mengajak marven duduk di salah satu kursi taman

"Seneng"

Azhar mengngangguk gembira

Selang beberapa lama mereka duduk di kursi taman marven menatap Azhar

"Azhar"

"Iya?"

"Aku boleh tanya sesuatu?"

"Boleh"

"Apa kamu nyesel nikah sama aku?"

Azhar berfikir sejenak dan ia menjawab

"Aven meskipun dulu aku sedikit nyesel nikah sama kamu tapi sekarang semua itu berubah kebahagiaan serta senyuman hangat yang ga pernah aku dapat dari siapapun akhirnya aku dapetin"

"Jadi kamu nyesel atau ga?"

"Ga sama sekali, kamu ini malaikat tak bersayap yang hadir membawa senyuman hangat"

Marven tak menyangka azhar yang dulunya menolak pernikahan ini sekarang malah bahagia serta menganggap dirinya sebagai malaikat tak bersayap

Marven menunduk tanpa ia sadari air matanya mengalir keluar dan membasahi pipinya

"Loh kamu kenapa"

"Aku ga nyangka kamu bakal jawab kayak gitu, aku bahagia udah kamu anggap sebagai malaikat tak bersayap"

"Makasih kamu udah mau nerima pernikahan ini" ucap marven dengan air mata yang masih membasahi pipinya

"Seharusnya aku yang bilang makasih karna kamu udah nerima aku apa adanya nerima kekurangan aku semua itu udah buat aku bahagia dengan pernikahan ini"

Azhar memeluk marven begitupun sebaliknya mereka berdua saling berterima kasih kepada dirinya masing-masing

*
*
*

Pengen deh kayak mereka tapi halu dulu selagi halu itu gratis maka halu terus

Ga tau mau ngetik apa lagi udah hilang idenya😭

Segitu dulu bye bye

Perfect Husband  [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang