Perfect Husband [bl]

mungkin

Ehem kembali lagi ges

*

*

*

Setelah acara reuni kemarin malam, siang ini azhar sedang duduk di bangku taman belakang rumahnya

Cuaca yang cerah dan hembusan angin sepoi-sepoi bisa membuat suasana hati azhar sedikit tenang

Tetapi tiba-tiba terlintas di benak pikiran nya aku masih mau jadi pilot, tapi apa itu mungkin

Perlahan tapi pasti azhar mulai menangis mengingat cita citanya yang mungkin atau tidak.

Pilot adalah cita-cita azhar sejak kecil karna dia berfikir jika ia suatu saat nanti menjadi pilot, dan mendapatkan penerbangan di malam hari pasti dirinya bisa melihat hamparan langit malam yang di hiasi bintang dan melihat ibunda tercinta tentunya.

Hiks hiks hiks air mata mengalir deras dari mata azhar dan membasahi membasahi pipi nya, "b-bunda hiks ke-kenapa ninggalin azhar ssecepat ini"

Hatinya terasa sakit mengingat bunda nya yang sudah tiada, tumbuh besar tanpa sosok seorang ibu di hidupnya memaksa dirinya untuk selalu kuat atas apapun itu, tetapi ia selalu gagal untuk tidak menangis saat mengingat ibunya itu.

Semua maid melihat azhar menangis dari dalam masion tetapi mereka membiarkan azhar untuk meluapkan kesedihannya dulu, jadi mereka hanya melihat dan lanjut bekerja.

Jangan tanya marven di mana pria besar itu masih tidur nyenyak di kasur kesayangannya itu sialan memang

Saat marven masih memejamkan mata ada salah satu maid yg mengetuk pintu tak lama marven bangun dan membuka pintunya

Marven menaikkan satu alisnya yang bentanda apa?

Main itu menjawab "maaf saya mengganggu tuan, tuan azhar menangis di taman belakang rumah, saya hanya memberi tahu itu dan saya permisi" maid itu membungkuk kan tubuhnya lalu pergi

Menangis mengapa ia menangis  marven bingung belakangan ini suasana hati azhar tidak menentu kadang marah kadang juga sedih kadang ceria bercampur campur, sampai marven heran kenapa suasana hati azhar sangat mudah berubah.

*

*

*

😭 Aneh ya

Salam manis pacar Jeno 😋