Prolog

4.1K 185 15
                                    

Kaget ya?

Tenang, Syaa buat cerita ini bukan berarti bahwa Syaa gak ngelanjutin cerita sebelah.

Tapi ini cuma sebagai cerita tambahan kalau misalnya Syaa gak dapat ide untuk cerita Syaa yang lainnya.

Sebenarnya Syaa buat cerita ini karna belum dapat ide untuk cerita yang lain, hehehe 😅

Yang masih nunggu, sabar yaa


Cerita ini menceritakan tentang seorang pemuda yang jenius dan sukses dengan keberuntungan yang ada di pihaknya.

Keberuntungan yang membawa banyak perubahan dalam kehidupannya yang membosankan.

Dia adalah dokter muda yang berbakat dan ramah pada anak-anak.

Namanya Alkean Gabrien, pemuda yang sukses di umurnya yang baru menginjak 15 tahun, di tahun ini.

Tanpa disengaja?

Iya, tanpa disengaja. Karna nyatanya, pemuda yang dari dulu tertarik dengan dunia kedokteran ini dengan refleks selalu membaca buku terkait pengobatan dan penyakit ataupun yang lainnya.

Lalu ada satu hari, dimana saat ia sedang berangkat ke sekolah menggunakan bis, salah satu penumpang pria, mencengkram dadanya kesakitan.

Kean yang tau bahwa itu gejala kambuhnya penyakit jantung pun mulai melakukan pertolongan pertama, dengan alat dokter yang ia bawa (ia pinjam dari temannya untuk mengerjakan tugas dari sekolah yang berkaitan dengan penyembuhan).

Untungnya pria itu tertolong, dia langsung mengucapkan terimakasih dan diangguki oleh Kean dengan senyuman manis dan raut lega yang terukir diwajahnya.

Tanpa Kean tau, pria yang ditolongnya adalah sepupu dari pemilik salah satu rumah sakit terkenal dikotanya.

Pria yang mendapatkan pertolongan yang luar biasa dari pemuda jenius itu pun langsung menceritakannya pada sepupunya, alias pemilik rumah sakit terkenal itu.

Sontak mendengar cerita sepupunya, si pemilik rumah sakit itu pun,  Langsung tertarik dan langsung menjumpai Kean untuk menjadikannya dokter di rumah sakit miliknya.

Kean awalnya menolak, tapi karena merasa sangat berterimakasih sebab Kean telah menolong sepupunya, si pemilik rumah sakit itu pun membujuknya dengan alasan sebagai tanda terimakasih.

Akhirnya Kean pun kerja disana, tanpa larangan dan boleh datang sesukanya. Tentu saja gajinya tidak dipotong, dia saja dipaksa kan?

Kean bersyukur? Tentu saja.
Tapi dia tak ingin jadi orang yang mengambil keuntungan seenaknya. Dia dengan profesional selalu datang tepat waktu ke rumah sakit walaupun tak ada panggilan darurat yang mengharuskannya datang.

Dia ingin menghargai pekerjaannya, dia ingin disiplin waktu dan disiplin sikap.

Bahkan dia rela untuk fokus bekerja dan memutuskan untuk berhenti sekolah. Lagi pula dia sudah sukses kan?

Bukankah memutuskan untuk sekolah dan mengabaikan kedisiplinannya dalam bekerja akan merugikan dirinya sendiri?

Itu sama saja dengan mengorbankan kesuksesan demi sekolahnya!

Lagi pula pemuda dengan tinggi 182 itu, sangat cocok dengan jas dokter yang dipakainya. Pemuda pemilik 2 lesung pipi tersebut sangat profesional menghadapi setiap pasiennya, walau nyatanya tak sedikit pasien darinya merupakan pasien dari kalangan bawah.

Menurutnya, semua manusia sama saja. Orang kaya cuma orang biasa yang dititipkan harta lebih dari Yang Maha Kuasa.

Pemuda dengan pemikiran bijak ini, sangat membuat banyak orang kagum  dan menggemarinya tanpa ia sadari.
Tak jarang pula, gadis-gadis seumuran bahkan lebih muda ataupun lebih tua  darinya itu, sengaja menyakiti dirinya sendiri agar diobati oleh pemuda tampan ini.

•Alkean Gabrien A.•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang