Nine

985 93 19
                                    

Tin

Tin

Tin

Kean dengan kesal membunyikan klakson mobilnya. Seperti orang yang benar-benar tak sabaran, pemuda ini tak peduli lagi dengan suara bising yang ia ciptakan.

Bagaimana tidak kesal? Didepanmu ada sekumpulan pemuda yang entah ngapain nongkrong di tengah jalan. Nyari mati!?

Kean sih boleh aja putar balik, tapi malas lah bro. Udah deket ini kerumahnya!

Boleh gak sih Kean nabrak mereka aja? Eh nggak deng, mobil yang dia pake, mobil kesayangan soalnya. Jarang-jarang nih dia make mobil ini.

"Apasih nih orang-orang!? Gabut ya?"Kean benar-benar tampak heran.

Ia langsung keluar, dan turun dari mobilnya. Ia menghampiri sekumpulan pemuda didepannya,  dengan raut wajah kesal tentu saja.

"Woy!"panggilnya dengan nada ngajak ribut.

"Apa?"seorang pemuda dengan iris berwarna hijau pasca bertanya dengan nada angkuhnya.

Kean mengepalkan tangannya, geram.

"Mau mati kah? Nongkrong kok ditengah jalan? Minimal di pinggir bro!"ujarnya

"Suka-suka kita lah, mending lo diem aja. Ini kawasan punya kita-kita, tau kagak!?"pemuda dengan iris berwarna biru langit, menyahut dengan PD nya.

Kean memutar bola matanya jengah. Apalah mereka, apalah?

"Dih, lo kira nih kawasan punya bapak lo!?"julid seorang Alkean

"Kalau iya kenapa hm?"kini seorang pemuda dengan iris berwarna abu-abu yang menyahuti ucapan julid Kean.

*Hening seketika

"Eh udahlah woy, sesama manusia harus saling berteman"seorang pemuda ber iris ungu menjadi penengah.

Pemuda ini mendekat kearah Kean, lalu menyodorkan tangannya.

"Hai, gue Arya"ujarnya.

Kean terdiam, mencoba menenangkan dirinya. Ia pun membalas jabatan tangan itu,

"Alkean."ujarnya

Arya tersenyum tipis,

"Salam kenal ya Kean. Itu temen gue yang matanya warna hijau namanya Cleo, terus yang matanya warna biru namanya Eric. Emm kalau dua orang yang warna matanya hitam itu namanya charlie sama Arga"ujarnya lalu dengan sengaja mengeratkan jabatan tangannya, yang membuat Kean sedikit tersentak.

"Lo lihat si kembar sana gak?"tanya Arya

"Iya...."jawab Kean

"Yang warna matanya abu itu Raka terus yang warna matanya emas itu Rafa"Arya lanjut memperkenalkan dua sahabat kembarnya. Pemuda ini bersmirk, lalu dengan sengaja ia mencengkram tangan si pemuda yang ia jabat.

Aduh gimana yaa, Duo Z apa Duo R nih? Wkwk 😂

"Shh"Kean meringis kecil

"Eh sorry-sorry... Sakit ya? Gue kira lo gak bakal ngerasain sakit... Secara kan itu jabat tangan laki-laki sejati"sindir Arya sambil segera melepaskan jabatan tangan mereka.

Pemuda itu mengibas-ngibaskan tangannya dengan raut wajah tidak suka, seakan-akan ia baru saja memegang sesuatu yang menjijikkan.

"Pft...."charlie terlihat sedang berusaha menahan tawanya.

Duo R hanya menggelengkan kepala mereka dengan kompak. Seakan sudah jengah dengan tingkah sahabat mereka, yang satu itu.

Kean terdiam, apakah benar para pemuda zaman sekarang jabat tangannya sekuat itu?

•Alkean Gabrien A.•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang