Eleven

839 87 9
                                    

"little space."

Seseorang yang menjabat sebagai teman sekaligus dokter pribadi milik sang kepala keluarga Zodeon itu, langsung mengutarakan pemikirannya.

"Little space? Semacam kerasukan kah?"tanya Dafa yang membuat daddy, Abang, serta dokter tersebut menatapnya datar.

"Hehe, salah kah?"tanyanya lagi sambil menyengir dan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal itu, canggung.

"Bukan.... Little Space ini semacam penyakit mental."Jawab si dokter yang membuat kepala keluarga Zodeon tersebut mengernyitkan alisnya, bingung.

"Jelaskan."suruhnya

"Ah, sebenarnya ini bukan bidang ku, tapi akan ku sejalaskan setau ku saja."

"Jadi little space itu adalah keadaan dimana tingkah kekanak-kanakan kita tak bisa di kontrol dan seperti diluar kendali diri kita sendiri."

"Tingkah kekanak-kanakan kita itu, nantinya akan seperti memiliki kesadaran tersendiri. Hingga diri kita tampak seperti orang yang berbeda, bahkan bisa terlihat seperti orang yang kerasukan."

"Penyakit mental yang bernama little space ini kemungkinan muncul dikarenakan, orang yang mengidap penyakit mental tersebut sudah menahan sifat kekanak-kanakannya di umur yang seharusnya dipergunakan dirinya untuk bermain."

"Little space akan membuat seseorang bertingkah seperti bayi yang sangat polos, bahkan sangat berbeda dari versi pribadi aslinya. Penyakit mental ini biasanya kambuh, disaat pengidapnya sedang tertekan, kelelahan, ketakutan, dan di situasi menegangkan lainnya."

Dokter tersebut menjelaskan dengan teliti, seakan-akan ia tau banyak hal. Padahal nyatanya.... Dia itu bukan dokter psikolog.

Info: ucapan dokternya asal-asalan ya.... Itu sebenarnya Syaa gak tau lagi ngetik apa. Jadi bener atau salahnya juga gak tau 😭

"Apakah berbahaya?"tanya Sean sambil menatap khawatir kearah Kean mode little space.

Dokter itu menggelengkan kepalanya,

"Sebenernya tidak berbahaya. Tapi ya.... Jika sering kambuh, takutnya ia akan kehilangan jati dirinya sendiri."jawabnya

"Baiklah-baiklah, kami mengerti. Silahkan pergi, bayaranmu sudah di transfer."ujar singkat kepala keluarga Zodeon itu.

"Baik, saya permisi tuan"ujar dokter tersebut lalu bergegas pergi dari sana.

Setelah itu, sekeluarga yang bermarga Zodeon tersebut.... Menatap penuh arti kearah Kean.

Kean yang sedang dalam mode little space nya, hanya memiringkan kepalanya lucu. Ia bingung.

"Tenapa?"tanyanya dengan nada polos yang membuat seo berlari mendekatinya. Si bocil, langsung mencubit lembut pipi Kean.

"Abang.... Abang jadi adeknya seo aja ya?"bujuknya, dibalas gelengan ribut oleh rien

"Ndak boleh.... Nanti aban keannya malah. Ien ndak mau dimalahin Aban"balas ien.

Seo yang mendengar hal itu pun cemberut.

"Iss, gak asik."kesalnya lalu menghentak-hentakkan kaki mungilnya itu, kelantai.

Ien menatapnya heran.

"Kamu mau hanculin lantai ya? Kata aban Kean, ndak bica.... Ien udah pelnah nyoba.... Gagal teluc"ujarnya dengan polos.

Seo hanya mendelik kesal.

Mereka terus bertengkar, tanpa menyadari orang-orang disana sudah menatap gemas sedari tadi.

•Alkean Gabrien A.•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang